Dasar orientasi pemasaran yang baik adalah hubungan
pelanggan yang kuat. Pemasar harus berhubungan dan menginformasikan pelanggan,
serta melibatkan diri.Menurut Don Peppers dan Martha Rogers “satu satunya nilai
yang diciptakan perusahaan anda adalah nilai yang berasal dari pelanggan, yaitu
nilai yang anda dapatkan sekarang dan nilai yang akan anda miliki di masa
depan. Suatu bisnis dianggap sukses apabila berhasil mendapatkan,
memperahankan, dan menumbuhkan pelanggan. Pelanggan adalah alasan kenapa
perusahaan membuat pabrik, mempekerjakan karyawan, menjadwalkan rapat, membuat
jalur serat optik, atau melibatkan diri dalam aktivitas bisnis apapun. Tanpa
pelanggan anda tidak memiliki bisnis”.
Pelanggan
adalah pemaksimal nilai. Mereka membentuk ekspektasi nilai dan bertindak
berdasarkan nilai tersebut. Pembeli akan membeli dari perusahaan yang mereka
anggap menawarkan nilai tertinggi yang dapat diberikan kepada pelanggan, yang
didefinisikan sebagai selisih antara total manfaat pelanggan dan total biaya
pelanggan.
Konsumen
memiliki tingkat loyalitas beragam. Menurut Oliver loyalitas (loyalty) adalah
komitmenyang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali
produk yang disukai di masa depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran
berpotensi menyebabkan pelanggan beralih. Proporsi nilai (Value
proposition) terdiri dari seluruh kelompok manfaat yang dijanjikan perusahaan
untuk dihantarkan.Merek harus mempresentasikan janji yang diharapkan pelanggan.
Ditepati atau tidakna janji ntergantung kemampuan perusahaan dalam mengelola
system penghantar nilainya. Sistem penghantar nilai(Value Delivery System)
yaitu sekumpulan proses bisnis yang membatu perusahaan menghantarkan nilai
konsumen yang berbeda.
Kepuasan
pembeli merupakan fungsi kinerja yang dipersepsikan produk dan ekspektasi
pembeli. Dengan mengenali bahwa kepuasan yang tinggi menimbulkan loyalitas
pelanggan yang tinggi, kini banyak perusahaan membidik TCS (Total Customer
Satisfaction) kepuasan total pelanggan. Untuk perusahaan-perusahaan semacam itu,
kepuasan pelanggan menjadi tujuan sekaligus sarana pemasaran.
Kehilangan
pelanggan yang menguntungkan dapat sangat mempengaruhi laba perusahaan. Biaya
menarik pelanggan baru diperkirakan lima kali lipat biaya mempertahankan
pelanggan lama agar tetap gembira. Kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah
pemasaran hubungan.
Kualitas
adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa berdasarkan
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Pemasar
memainkan peran kunci dalam mencapai nilai total kualitas yang tinggi sehingga
perusahaan tetap berjalan dan menguntungkan.
Manajer
pemasaran harus menghitung nilai seumur hidup pelanggan dari basis pelanggan
mereka untuk memahami implikasi laba mereka. Mereka juga harus menentukan cara
untuk meningkatkan nilai basis pelanggan.
Perusahaan
juga menjadi ahli dalam manajemen hubungan pelanggan (CRM), yang berfokus pada
pengembangan program untuk menarik dan mempertahankan pelanggan yang tepat dan
memenuhi kebutuhan individual pelanggan bernilai tersebut. Manajemen
hubungan pelanggan sering memerlukan pembentukan database pelanggan dan
penggalian data untuk mendeteksi tren, segmen dan kebutuhan individual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar