Pembelian
organisasi merupakan proses pengambilan keputusan di mana melalui ini
organisasi formal menetapkan perlunya membeli produk dan jasa, lalu
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih di antara merek dan pemasok
alternative. Pasar bisnis terdiri semua organisasi yang mendapatkan barang dan
jasa yang digunakan untuk membuat produk atau jasa lain yang kemudian dijual,
disewakan atau dipasok ke organisasi lain.
Penjualan
sistem adalah strategi pemasaran industry kunci dalam mengajukan penawaran
untuk membangun proyek industry skala besar, seperti bendungan, pabrik baja,
sistem irigasi, sistem sanitasi, pemipaan, utilitas, dan bahkan kota baru.
Dalam penjualan sistem, pelanggan menghadirkan sederet spesifikasi dan syarat
proyek kepada pemasok.
Pusat
pembelian adalah unit pengambilan keputusan dari organisasi yang membeli. Pusat
pembelian terdiri dari pencetus, pengguna, influencer, pengambil keputusan,
pemberi persetujuan, pembeli dan penjaga gerbang. Untuk mempengaruhi
pihak-pihak tersebut, pemasar harus menyadari factor ;ingkungan,
orgasisasional, antar-pribadi, dan individual.
Proses
pembelian terdiri dari delapan tahap yang disebut fase pembelian: (1)
pengenalan masalah, (2) deskripsi kebutuhan umum, (3) spesifikasi produk, (4)
pencarian pemasok, (5) pengumpulan proposal, (6) pemilihan pemasok, (7)
spesifikasi pemasaran-rutin, dan (8) tinjauan ulang kinerja.
Untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi, pemasok dan pelanggan bisnis melakukan eksplorasi dengan beragam
cara untuk mengelola hubungan mereka. Hubungan yang lebih erat ini sebagian
didorong oleh manajemen rantai pasokan, keterlibatan pemasok sejak awal, dan
aliansi pembelian. Mengoptimalkan hubungan yang tepat dengan bisnis sangatlah
penting untuk semua program pemasaran holistik.
Sebagian besar riset mendukung
koordinasi vertikal yang lebih besar antara mitra pembeliaan dan penjualan, sehingga
mereka tidak hanya sekedar bertransaksi tetapi
terlibat dalam kegiatan yang menciptakan nilai yang lebih besar bagi
kedua pihak. Membangun kepercayaan adalah salah satu syarat hubungan jangka
panjang yang sehat. “Gagasan pemasaran: Membangun Kepercayaan dan Kredebilitas
Perusahaan” menyebutkan beberapa dimensi kunci terhadap kepercyaan semacam itu.
Pengetahuan yang khusus dan relevan dengan mitra hubungan juga merupakan faktor
penting dalam kekuatan ikatan antara perusahaan yang bermitra.
Koordinasi
vertical dapat memperkuat ikatan pelanggan-penjual tetapi pada saat yang sama
dapat meningkatkan risiko terhadap investadi khusus pelanggan dan pemasok.
Investasi tersebut membantu perusahaan menumbuhkan laba dan mencapai
positioning mereka. Meskipun demikian hal tersebut juga mempunyai risiko besar bagi pelanggan maupun
pemasok. Teori transaksi dan ilmu ekonomi menyatakan bahwa karena sebagian
investasi tersebut bermasalah, investasi
ini mengunci perusahaan yang membuatnya menjadi satu hubungan tertentu.
Selain
itu, oportunisme dapat melibatkan kepentingan diri yang jelas dan kesalahan
penyajian yang disengaja dan melanggar kesepakatan kontrak. Karena pembeli
tidak dapat mengawasi kinerja pemasok terus menerus. Oportunisme menjadi
masalah karena perusahaan harus mendedikasi sumber daya untuk pengendalian dan
pengawasan yang sebenarnya dapat dialokasikan untuk tujuan yang lebih produktif.
Pasar
lembaga terdiri dari sekolah, rumah sakit, rumah perawatan, penjara, dan
lembaga lain yang menyediakan barang dan jasa bagi orang-orang yang berada
dalam penanganan mereka. Pembeli untuk organisasi pemerintah cenderung
mengharuskan dilakukannya banyak pekerjaan administrasi dari vendor mereka dan
lebih menyukai penawaran terbuka serta perusahaan domestic. Pemasok harus
menyesuaikan penawaran mereka dengan kebutuhan dan produksi khusus yang
ditemukan di pasar lembaga dan pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar