Perencanaan Strategi Korporat dan Divisi
Beberapa korporasi memberi banyak kebebasan pada unit
bisnis mereka untuk menetapkan tujuan dan strategi penjualan serta laba mereka
sendiri. Korporasi laiinnya menetapkan tujuan untuk unit bisnis mereka tetapi
membiarkan unit bisnisnya mengembangkan strategi sendiri, dan berbeda juga
masing-masing korporasi.
Kantor pusat (korporat) melaksanakan empat kegiatan perencanaan:
1.
Mendefinisikan misi korporat
2.
Menentukan unit bisnis strategik (SBU)
3.
Menugaskan sumberdaya pada setiap SBU
4.
Menilai peluang pertumbuhan
Mendefinisikan
Misi korporat
Misi yang dikembangkan oleh organisasi harus turut
dipahami oleh setiap elemen yang ada dalam organisasi tersebut (manager dan
karyawan) dikarenakan pernyataan misi yang logis dan jelas akan memberi
pengertian yang sama mengenai tujuan, arah, serta peluang organisasi.
Untuk mendefinisikan misinya, perusahaan harus
menjawab pertanyaan klasik Peter Drucker meliputi:
◦
Apa bisnis kita?
◦
Siapa
pelanggannya?
◦
Apa nilai
pelanggannya?
◦
Akan menjadi apa
bisnis kita?
◦
Bagaimana
seharusnya bisnis kita nanti? Pernyataan
misi (mission statement) harus mencerminkan visi.
Seiring berjalannya waktu, misi yang di rumuskan oleh perusahaan bisa berubah
untuk memanfaatkan peluang baru atau
merespon kondisi pasar yang baru. Misalnya: amazone.com merubah misi bisnisnya dari toko buku online
terbesar di dunia menjadi toko online terbesar di dunia.
Pernyataan misi merupakan pernyataan yang paling baik
ketika pernyataan tersebut mencerminkan visi. Visi merupakan impian yang
memberikan arah bagi perusahaan untuk 10 – 20 tahun mendatang. Misalnya:
presiden Sony, Akio Morita yang memimpikan setiap orang mampu mendengarkan
musik dengan alat pemutar CD portable.
Lima
karakteristik utama pernyataan misi
bisnis yang baik adalah :
1. Fokus pada jumlah tujuan yang terbatas.
2. Pernyataan misi menekankan kebijakan dan nilai utama
perusahaan
3. Pernyataan misi mendefinisikan bidang kompetitif utama
perusahaan akan beroperasi, meliputi: industri, produk dan aplikasi,
kompetensi, segmen pasar, serta vertikal dan geografis.
4. Pernyataan misi mengambil pandangan jangka panjang
5. Pernyataan misi yang baik adalah pendek, mudah diingat
dan mempunyai arti.
Menentukan Unit
Bisnis Strategis
Perusahaan
sering mendefinisikan bisnis mereka berdasarkan produk. Misal perusahaan itu
berada di bidang Otomotif atau bidang pakaian. Perusahaan harus melihat bisnis
mereka sebagai proses memuaskan pelanggan, dan bukan menghasilkan barang. Sebab
produk bersifat sementara namun kebutuhan dasar dan kelompok pelanggan
senantiasa ada selamanya. Transportasi adalah kebutuhan mobil, kereta,
pesawat, adalah produk yang memenuhi
kebutuhan ini.
Sebuah
bisnis dapat mendefinisikan dirinya sendiri berdasarkan tiga dimensi ; kelompok
pelanggan, kebutuhan pelanggan, dan teknologi. Contoh dari dimensi ini adalah
perusahaan yang mendefinisikan bisnisnya sebagai perancang sistem lampu pedar
bagi studio televisi.
Kelompok pelangganya adalah studio televise, kebutuhan pelanggannya adalah
pencahayaan dan teknologinya adalah lampu pedar. Jika perusahan ingin melakukan
ekspansi, perusahaan dapat membuat lampu bagi kelompok lain seperti rumah,
pabrik, dn kantor. Selain itu juga perusahaan dapat memasok layanan lain yang
diperlukan oleh televisi.
Perusahaan
besar biasnya mengelola bisnis yang cukup berbeda, dimana setiap bisnisnya
memerlukan srateginya sendiri. Satu SBU ( Strategic Business Unit) mempunyai
tiga karakteristik :
1. SBU
adalah satu bisnis tunggal ataukumpulan bisnis yang berhubungan, yang dapat
direncanakan secara terpisah dari bagian perusahaan lainnya.
2. SBU
mempunyai kelompok pesainnya sendiri.
3. SBU
mempunyai manajer yang bertanggung jawab atas perencanaan strategis dan kinerja
laba, yang mengendalikan sebagian besar faktor
yang mempengaruhi laba.
Tujuan
mengidentifikasi unit bisnis strategi perusahaan adalah mengembangkan strategi
terpisah dan menentukan pendanaan yang tepat. Karena portofolio bisnis tidak
hanya pencetak laba masa lalu tetapi juga pencetak laba masa depan.
Menentukan
Sumber Daya bagi Setiap SBU
Setelah
mendefinisikan SBU, maanjemen harus memutuskan bagaimana cara mengalokasikan
sumber daya korporat pada setiap SBU. Pada tahun 1970an terdapat beberapa model
perencanaan portofolio yan diperkenalkan untuk memberikan sarana analitis bagi
pengambilan keputusan invetasi. Matriks GE/McKinsey mengklasifikasikan SBU
menurut perluasan keunggulan kompetitifnya dan daya tarik industrinya.
Manajemen ingin tumbuh, “memanen” atau menarik uang dari, atau mempertahankan
bisnis. Model lain, matriks pangsa pertumbuhan BBG, menggunakan pangsa pasar
relatif dan tingkat pertumuhan
pasar tahunan sebagai kriteria mengambil keputusan investasi.
Model
perencanaan portofolio seperti ini tidak banyak lagi digunakan karena terlalu sederhana
dan subjketif. Metode terbaru yang digunakan perusahaan untuk mengambil
keputusan investasi internalnya ddasarkan pada analisis pemegng saham dan
apakah niali pasar perusahaan lebih besar dengan SBU atau tanpa SBU.
Perhitungan nilai ini menilai bisnis berdasarkan peluang pertumbuhan potensial
dari ekspansi global, reposisi atau penetuan ualng sasaran dan outsourcing
strategis.
Menilai Peluang
Pertumbuhan
Penilaian
peluang pertumbuhnan meliputi perencanaan bisnis baru, penyusutan, dan menghilangkan
bisnis lama. Jika dan kesenjangan antara penjualan yang diinginkan dimasa depan
dengan penjualan yang diproyeksikan, manajemen korporat harus mengemban atau
mengakuisisi bisnis baru unyuk mengisinya.
Gambar diatas mengilustrasikan kesenjangan
perencanaan strategis ini bagi perusahaan compact disk Musicale. Kurva
tertinggi menggambarkan penjualan yang diinginkan sepanjang periode yang sama.
Kurva terendah memproyeksikan penjulan yang diharapka sepanjang 5 tahun
berikutna dari portofolio bisnis ini. Ada 3 opsi bagi perusahaan untuk mengisi
kesenjangan perencanaan strategis.
1)
Mengidentifikasi
peluang untuk mencapai pertumbuhan lebih lanjut dalam bisnis saat ini (Peluang
Intensif)
2)
Mengidentifikasi
peluang untuk membangun ata mengakuisisi bisnis yang berhubungan dengn bisnis
lama (Peluang Integratif)
3)
Mengidentifikasi
peluang untuk menambah bisnis menarik yng tidak berhubungan dengan bisnis lama
(Peluang Diversfikasi)
Pertumbuhan
Intensif
Disebut
strategi intensif karena dilakukan dengan mengerahkan berbagai usaha yang
intensif dengan syarat perusahaan dapat memperbaiki posisi kompetitif nya
dengan produk yang ada saat ini. Strategi intensif dibagi menjadi 3, yaitu:
a.
Strategi Penetrasi Pasar
(Market Penetration Strategy) Strategi ini dijalankan untuk meningkatkan
market share dari produk yang ada saat ini pada pasar yang ada saat ini melalui
usaha-usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi penetrasi pasar paling sering
digunakan dan dikombinasikan dengan strategi lain. Efektifitas strategi penetrasi pasar tergantung pada
beberapa faktor,
antara lain:
-
Pasar
belum jenuh
-
Tingkat
pemakaian pelanggan saat ini dapat ditingkatkan secara signifikan
-
Market
share pesaing turun, tetapi penjualan industri naik
-
Kenaikan
skala ekonomi berdampak pada keunggulan kompetitif
-
Ada
korelasi positif signifikan antara kenaikan penjualan dengan kenaikan biaya
pemasaran
b.
Strategi
Pengembangan Pasar (Market Development Strategy) Memperkenalkan produk yang ada saat ini
pada pasar baru (new market). Strategi Pengembangan pasar ke New market ini
dijalankan dengan memperluas area geografi baru, menambah segmen baru, mengubah
dari bukan pemakai menjadi pemakai, menarik pelanggannya pesaing. Beberapa
pedoman yang akan membuat strategi pengembangan pasar efektif:
-
Saluran
distribusi baru lebih andal, murah, berkualitas bagus
- Perusahaan sukses, apapun yang dilakukan
- Pasar belum jenuh
- Ada kelebihan kapasitas produksi
- Industri dasar menjadi global secara cepat
c.
Strategi
Pengembangan Produk (Product Development Strategy) Merupakan strategi yang
dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi
produk yang ada saat ini. Menjalankan strategi ini berarti melibatkan
pengeluaran biaya penelitian dan pengembangan yang besar. Pedoman yang harus
dijalankan agar strategi pengembangan produk efektif adalah:
- Produk berada pada tahap kedewasaan dari
daur hidup produk
- Industri dicirikan oleh pengembangan
teknologi yang cepat
- Pesaing menawarkan kualitas produk yang
lebih baik pada harga yang bersaing
- Persaingan yang tajam dalam industri yang
sedang tumbuh pesat
- Kemampuan yang kuat dibidang penelitian dan
pengembangan
Dalam strategi penetrasi pasar musicale
dapat berusaha mendorong pelanggan untuk membeli leih banyak dan
mendemonstrasikan manfat penggunaan CD untuk menyimpan data selain menyimpan
music. Musicale juga dapat menarik pelanggan pesaing jika pelanggan pesaing
memperhatikan kelemahan utama produk atau program pemasaran.
Dalam strategi pengembangan pasar,
pertama musicle dapat berusaha
mengidentifikasi kelompok pengguna potensial diwilayah penjualan saat
ini. Jika sekarang Musicale hanya menjual CD ke pasar konsumen mungkin nanti
musicale dapat mengejar pasar kantor dan pabrik. Kedua, Musicale dapat mencari
saluran distribusi tambahan Diokasinya saat ini. Ketiga, perusahaan dapat
mempertimbangkan berjualan diwilayah domestik baru ataupun keluar negeri.
Pertumbuhan Integratif
Sebuah bisnis dapat meningkatkan
penjualan dan laba melalui integrasi ke belakang, ke depan, dan horizontal
dalam industrinya. Contoh : raksasa obat-obatan, Merck, tidak sekedar
mengembangkan dan menjual obat yang etis dan memerlukan resep dokter. Merck
membeli Medco, distributor farmasi lewat pesanan surat, membentuk joint venture
dengab dupont untuk mengadakan lebih banyak riset dasar, dan memulai joint
venture lain dengan Johnson& Johnson untuk memasukan beberapa produk etisnya
kedalam pasar.
Pertumbuhan Diversifikasi
Pertumbuhan diversifikasi masuk akal
ketika ada peluang baik di luar bisnis yang ada, industri sangat menarik dan perusahaan mempunyai bauran
kekuatan bisnis yang tepat untuk berhasil.
Menyusutkan
dan Mendivestasikan Bisnis Lama
Bisnis yang lemah memerlukan jumlah
perhatian manajerial dalam porsi besar. Perusahaan harus secara
seksamamengurangi, memanen, atau mendivestasikan bisnis lama yang sudah lamban
untuk melepaskan sumber daya yang diperlukan agar dapat dipakai pada kegunaan
yang lain dan mengurangi biaya.
Organisasi dan Budaya Organisasi
Organisasi (organization) perusahaan
terdiri dari struktur, kebijakan, dan budaya koorporatnya, yang semuanya dapat
tidak berfungsi dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat. Manajer dapat mengubah struktur dan
kebijakan(meskipun sulit), namun budaya perusahaan sangat sulit untuk diubah.
Penyesuaian budaya sering menjadi kunci bagi keberhasilan penerapan strategi baru.
Apa sebenarnya budaya korporat itu? Beberapa
orang mendefinisikan sebagai “pengalaman, cerita, kepercayaan, dan norma yang
dimiliki bersama dan menentukan karakter organisasi. Tetapi, masuklah ke dalam
perusahaan dan hal pertama yang mengejutkan Anda adalah budaya korporat, cara
orang berpakaian, berbicara satu sama lain, dan menyapa pelanggan.
Inovasi Pemasaran
Inovasi dalam pemasaran adalah hal yang
sangat penting. Manajemen senior harus mengidentifikasi dan mendorong ide-ide
segar dari tiga kelompok yang cenderung
tidak ditampilkan dalam pembentukan strategi : karyawan dengan perspektif muda,
karyawan yang jauh dari pusat perusahaan, dan karyawan baru dalam industry.
Setiap kelompok mestinya mampu menantang pandangan lama perusahaan dan
mestimulasikan ide-ide baru. Jump associates, sebuah perusahaan strategi
inovatif, menawarkan lima strategi kunci untuk mengelola perubahan dalam sebuah
organisasi yaitu :
1.
Menghindari
judul inovasi : memilih satu nama untuk tim inovasi yang tidak akan
mengesampingkan rekan kerja.
2.
Menggunakan
sistem pertemanan : menemukan kolaborator dengan pemikiran yang sama di dalam
oganisasi.
3.
Segera
menentukan ukuran : menentukan sejumlah criteria pendanaan, pengujian, dan
kinerja yang berbeda untuk inovasi tambahan, eksperimental, dan yang berpotensi
menganggu.
4.
Membidik
sasaran mudah terlebih dahulu : dimulai dengan ide-ide yang mudah
diimplementasikan. Hal ini akan berhasil mendemonstrasikan apa saja yang dapat
dilakukan sebelum dengan cepat beralih ke inisiatif yang lebih besar.
5.
Mendapatkan
data untuk mendukung insting anda : gunakan pengujian untuk mendapatkan masukan
dan memperbaiki ide.
Baca Juga : Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran (III/III)
Baca Juga : Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran (III/III)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar