Minggu, 01 Januari 2017

Makalah Melaksanakan Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan (II/III)

METODE KONTAK : Sekarang periset pasar harus memutuskan bagaimana ia akan menghubungi subjek. Apakah menggunakan kuisioner surat, wawancara telepon, wawancara tatap muka, atau wawancara online.
a.Kuisioner Surat : Metode ini adalah metode terbaik untuk menjangkau orang yang tidak mau memberikan wawancara pribadi atau orang yang responsnya mungkin bias atau terdistorsi oleh pewawancara.
b.Wawancara Telepon : Metode ini adalah metode terbaik untuk mengumpulkan informasi secara cepat; pewawancara juga dapat mengklarifikasi pertanyaan jika responden tidak mengerti. Tingkat respons umumnya lebih tinggi daripada kuisioner surat, tetapi wawancara harus singkat dan tidak terlalu pribadi.
c.Wawancara Pribadi : Metode ini adalah metode yang paling fleksibel. Pewawancara dapat mengajukan banyak pertanyaan dan mencatat observasi tambahan tentang responden, seperti pakaian dan bahasa tubuh. Meskipun demikian, metode adalah metode yang paling mahal, sekaligus mengandung bias pewawancara, dan memerlukan lebih banyak perencanaan dan pengawasan administratif.
d.Wawancara Online : Ada begitu baanyak cara menggunakan Internet untuk melakukan riset. Sebuah perusahaan dapat mencantumkan kuisioner dalam situs Web-nya dengan berbagai cara dan menawarkan intensif untuk menjawabnya, atau perusahaan dapat menempatkan spanduk di situs yang sering dikunjungi, mengundang orang untuk menjawab beberapa pertanyaan dan mungkin memenangkan hadiah. Pemasar juga dapat mensponsori ruang chat atau papan buletin dan mengajukan pertanyaan dari waktu ke waktu atau mengadakan panel konsumen secara real-time.

Langkah 3 : Mengumpulkan Informasi
Fase pengumpulan data riset pemasaran biasanya adalah fase termahal dan paling cenderung mengandung kesalahan. Ada empat masalah utama yang timbul dalam survei. Beberapa responden tidak pernah ada di rumah dan harus dihubungi kembali atau diganti. Responden lain menolak bekerjasama. Responden lainnya lagi akan memberikan jawaban yang bias atau tidak jujur. Terakhir, beberapa pewawancara mungkin bias atau tidak jujur.
Metode pengumpulan data maju pesat berkat perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi. Beberapa perusahaan riset telepon melakukan wawancara dari lokasi pusat, menggunakan pewawancara profesional untuk membaca sekumpulan pertanyaan dari monitor dan mengetikkan jawaban responden ke komputer. Perusahaan lain membuat terminal interaktif di pusat-pusat perbelanjaan, dimana responden duduk di sebuah terminal, membaca pertanyaan dari monitor, dan mengetikkan jawaban mereka.

Langkah 4 : Menganalisis Informasi 
periset menghitung rata-rata dan mengukur disperse variable utama dan menetapkan teknik statistik canggih dan model keputusan untuk menemukan temuan tambahan. Periset dapat menguji berbagai hipotesis dan teori, juga menerapkan analisis sensitivitas untukmenguji asumsi dan kekuatan kesimpulan.

Langkah 5 : Mempresentasikan Temuan 
periset dituntut untuk menjadi konsultan yang proaktif dalam menerjemahkan data dan informasi menjadi pandangan dan rekomendasi. Periset harus mempertimbangkan cara mempresentasikan dalam cara yang mudah dipahami dan mendorong.

Langkah 6 : Mengambil Keputusan 
manajer harus mempertimbangkan bukti yang diperoleh periset, agar dapat mengambil keptusan pemasaran dengan tepat.

Mengatasi Halangan dalam Penggunaan Riset Pemasaran
Dibawah ini merupakan halangan halangan atau beberapa alasan dalam kegagalan dalam penggunaan riset pemasaran yang biasa dialami, yaitu:
-Konsepsi sempit tentang riset. Riset pemasaran hanya dilihat sebagai operasi penemuan fakta oleh banyak manajer. Para periset diharapkan untuk merancang kuisoner, memilih sampel, mengadakan wawancara, dan melaporkan hasil, tetapi serint tanpa diberikan penjelasan secara seksama tentang masalah.
-Kaliber periset yang tidak seimbang. Beberapa manajer memandang riset pemasaran tidak lebih dari sekedar kegiatan administratif dana memperlakukannya seperti itu. Mereka mempekerjakan periset yang tidak berkompeten, lemah dalam pelatihan, serta tidak kreatif, sehingga menyebabkan hasil yang tidak impresif.
-Penentuan kerangka masalah yang buruk.
-Temuan yang terlambat dan terkadang salah. Manajer menginginkan hasil yang akurat dan konkuslif, namun hal tersebut tidak dapat terwujudkan tanpa waktu dan uang.
-Perbedaan kepribadian dan presentasional. Perbedaan yang ada diantara gaya manajer dan periset seringkali menghalangi hubungan yang produktif. Bagi manajer yang menginginkan kekonkretan, kesederhanaan, dan kepastian, laporan periset tampak abstrak, rumit, dan tentatif.

C. MENGUKUR PRODUKRIVITAS PEMASARAN
Salah satu tugas terpenting dalam riset pemasaran adalah menilaiefisiensi dan efektivitas kegiatan pemasaran. Riset Pemasaran dapat membantu pemasar menguasai kebutuhan akuntabilitas yang semakin besar seiring dengan kemajuan zaman ini.Kemudian, ada dua pendekatan komplementer untuk mengukur produktivitas pemasaran, yaitu Ukuran Pemasaran, dan Pemodelan Bauran Pemasaran.

-Ukuran Pemasaran (Marketing Metrics) 
Pemasar menerapkan beragam ukuran untuk menilai pengaruh pemasran. Ukuran disini adalah sejumlah ukuran yang membantu pemasar menghitung, membandingkan, dan menerjemahkan kinerja pemasaran mereka. Ukuran tersebut juga dapat digunakan oleh manajer merek untuk menjustifikasi, merancang program pemasaran, dan juga untuk memutuskan alokasi keuangan.

-Pemodelan Bauran Pemasaran
Akuntabilitas pemasaran juga berarti bahwa pemasar harus memperkirakan pengaruh berbagai investasi pemasaran secara lebih tepat. Model ini menganalisis data dari beragam sumber, seperti data pemindai pengecer, data pengiriman perusahaan, penetapan harga, media, dan data belanja promosi, untuk memahami kegiataan pemasaran tertentu secara lebih tepat.

-Papan Kendali (Dashboard) Pemasaran
Papan Kendali Pemasaran ini adalah cara terstruktur untuk mendiseminasikan pandangan yang dikumpulkan oleh dua pendekatan diatas di dalam organisasi atau perusahaan. Sistem ini diterapkan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa mereka memaksimalkan nilai dari semua ukuran yang berbeda ini. Manajemen dapat merangkai rangkuman internal dan eksternal yang relevan dalam papan kendali.
Beberapa perusahaan juga menunjuk pengendali pemasaran untuk meninjau item anggaran dan pengeluaran. Sebagai masukan bagi papan kendali pemasaran, perusahaan harus memasukkan dua kartu nilai utama yang berbasis pasar, yaitu yang mencerminkan kinerja dan memberikan kemtanda peringatan dini.
- Kartu Nilai Kinerja Pelanggan, mencatat seberapa baik kinerja perusahaan selama bertahun tahun berdasarkan ukuran berbasis pelanggan, seperti:
- Pelanggan baru terhadap rata rata jumlah pelanggan
- Pelanggan yang hilang terhadap rata rata jumlah pelanggan
- Penggolongan pelanggan berdasarkan tingkat kepuasan
- Rata rata persepsi kualitas produk perusahaan relatif terhadap pesaing
- Rata rata layanan perusahaan relatif terhadap pesaing

Manajemen harus menerapkan norma bagi setiap ukuran dan mengambil tindakan ketika mereka mendapati hasilnya keluar dari batasan.
- Kartu Nilai Kinerja Pemangku Kepentingan, melacak kepuasan berbagai konstituen yang mempunyai kepentingan krisis dan dampaknya bagi kinerja perusahaan yaitu karyawan, pemasok, bank, distributor, pengecer, dan pemegang saham. Sekali lagi, manajemen harus bertindak ketika satu atau lebih kelompok terlihat meningkat atau berada diatas tingkat ketidakpuasan normal.

Baca Juga : Makalah Melaksanakan Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan (III/III)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar