Sabtu, 21 Januari 2017

Makalah Membentuk Positioning Merek (I/II)

Mengembangkan dan Mengomunikasikan Strategi Positioning
Semua stategi pemasaran dibuat berdasarkan STP (segmentasi, penentuan sasaran (targeting), dan positioning). Perusahaan menemukan beragam kebutuhan dan kelompok di pasar, membidik mana yang dapat dipenuhi oleh perusahaan secara superior,dan kemudian memposisikan penawarannya agar pasar sasaran mengenali kelebihan dari penawaran dan citra perusahaan. Jika perusahaan melakukan positioning dengan buruk, pasar akan bingung.
Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran. Tujuannya adalah menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat potensial bagi perusahaan. Positioning merek yang baik membantu memandu strategi pemasaran dengan cara memperjelas esensi merek, tujua apa yang dapat diraih pelanggan dengan bantuan merek, dan bagaimana menjalankannya secara unik. Semua orang dalam organisasi harus memahami positioning merek dan menggunakannya sebagai konteks untuk membuat keputusan.
Hasil positioning adalah terciptanya dengan sukses suatu proposisi nilai yang terfokus pada pelanggan, suatu alasan kuat mengapa pasar sasaran harus membeli produk bersangkutan.

Membangun Keanggotaan Kategori
Keanggotaan kategori adalah produk atau sekumpulan produk dengan mana suatu merek bersaing dan yang berfungsi sebagai pengganti dekat . Ada tiga cara utama untuk mengekspresikan keanggotaan kategori dari suatu merek:
1.Mengumumkan manfaat kategori. Untuk memastikan kepada konsumen bahwa sebuah merek akan disampaikan karena alasan fundamental untuk penggunaan kategori, maka manfaat sering digunakan untuk mengumumkan keanggotaan kategori.
2.Membandingkan dengan contoh. Merek terkenal dan penting dalam sebuah kategori juga dapat membantu merek menspesifikasikan keanggotaan kategorinya.
3.Mengandalkan penggambar produk. Penggambar produk yang mengikuti nama merek sering kali menjadi sarana singkat untuk mengekspresikan asal-usul kategori.

Titik Perbedaan (POD) dan Titik Paritas (POP)
Setelah pemasar menetapkan kerangka referensi kompetitif untuk positioning dengan mendefiisikan pasar sasaran pelanggan dan sifat persaingan,mereka dapat mendefinisikan asosiasi titik perbedaan dan asosiasi titik paritas yang tepat.

Titik Perbedaan
Titik perbedaan (pont-of-difference,POD) adalah atribut atau manfaat yang secara kuat diasosiasikan konsumen dengan suatu merek, dinilai positif, dan diyakini tidak dapat ditemukan kesamaannya pada merek pesaing. Asosiasi-asosiasi yang membentuk titik perbedaan bisa didasarkan hamper pada semua jenis atribut atau manfaat. Misalnya Apple (desain), Nike (kinerja) dan Lexus (kualitas). Menciptakan asosiasi yang kuat, menguntungkan, dan unik merupakan suatu tantangan yang riil , tetapi penting ditinjau dari positioning merek kompetitif. 

Titik Paritas
Titik paritas (point-of-parity, POP), sebaliknya, adalah asosiasi-asosiasi yang tidak mesti unik untuk merek tetapi dapat dimiliki bersama dengan merek lain. Jenis asosiasi ini mempunyai dua dasar bentuk: kategori dan kompetitif.
a.Titik paritas kategori adalah sosiasi – asosiasi yang dipandang esensial oleh konsumen untuk suatu penawaran yang sah dan kredibel dalam kategori produk atau jasa tertentu.
b.Titik paritas kompetitif adalah asosiasi yang dirancang untuk menegasikan titik perbedaan pesaing.
c.Perbandingan titik paritas dan titik perbedaan, agar penawaran dapat mencapai titik paritas (POP) pada atribut atau manfaat tertentu, harus ada cukup banyak konsumen yang meyakini bahwa merek itu “cukup baik” pada dimensi itu. Ada zona atau kisaran toleransi atau penerimaan titik paritas. Secara harfiah,merek tidak harus terlihat sama dengan pesaing, tetapi konsumen harus merasa bahwa merek cukup berhasil dalam atribut atau manfaat tertentu.
Perbandingan Titik Paritas dan Titik Perbedaan
Agar penawaran dapat mencapai titik paritas pada atribut atau manfaat tertentu, harus ada cukup banyak konsumen yang meyakini bahwa merek itu “cukup baik” pada dimensi itu. Ada zona atau kisaran toleransi atau penerimaan dengan titik paritas. Secara harfiah, mereka tidak harus terlihat sama dengan pesaing, tetapi konsumen harus merasa bahwa merek cukup berhasil dalam atribut atau manfaat tertentu. Jika demikian, mereka mungkin bersedia mendasarkan evaluasi dan keputusan mereka pada faktor lain yang secara potensial lebih menguntungkan bagi merek.
Meskipun demikian, berkenaan dengan titik perbedaan merek  harus mendemonstrasikan keunggulan yang jelas. Sering kali, kunci positioning bukanlah semata-mata mencapai titik perbedaan seperti mencapai titik paritas.

Menetapkan Keanggotaan Kategori
Seringkali pemasar harus memberitahu konsumen tentang keanggotaan kategori suatu merek. Mungkin situasi yang paling jelas adalah peluncuran produk-produk baru, terutama ketika indentifikasi kategori itu sendiri tidak jelas.
Keanggotaan kategori bisa menjadi masalah khusus untuk produk teknologi tinggi. Ada juga situasi dimana konsumen mengetahui keanggotaan kategori merek, tetapi mungkin tidak yakin bahwa merek itu merupakan anggota sah kategori tersebut. Merek terkadang diafiliasikan dengan kategori-kategori dimana mereka itu tidak menjadi anggotanya. Pendekatan ini merupakan satu cara untuk menekankan titik-titik perbedaan merek, sehingga konsumen mengetahui keanggotaan aktual merek.
Meskipun demikian, dengan pendekatan ini, kita tidak boleh terjebak diantara kategori. Konsumen harus memahami arti merek, dan bukan hanya apa yang tidak menjadi arti merek. Pendekatan umum terhadap positioning adalah memberitahu konsumen tentang keanggotaan merek sebelum menyatakan titik perbedaan. Diasumsikan sebelumnya, konsumen harus tahu apakah produk itu dan apa fungsi yang dilayaninya  sebelum memutuskan apakah fungsi itu mendominasi mereka terhadap pesaingnya. Untuk produk baru, iklan awal sering berkonsentrasi pada penciptaan kesadaran merek, dan iklan selanjutnya berusaha mengukir citra merek.
Positioning Tumpang Tindih
Kadang-kadang, perusahaan akan mencoba menumpuk dua kerangka referensi. Mesikpun positioning tumpang tindih seringkali menarik sebagai sarana menyatukan tujuan konsumen yang berpotensi konflik dan menciptakan solusi terbaik untuk kedua pihak, positioning ini juga mengandung masalah ekstra. Jika titik periitas dan titik perbedaan pada kedua kategori itu tidak kredibel, merek itu mungkin tidak dipandang sebagai pemain resmi dalam kedua kategori tersebut dan akhirnya tidak mendapat tempat dimanapun.
Mengomunikasikan Keanggotaan Kategori
1.Mengumumkan manfaat kategori : Untuk meyakinkan konsumen kembali bahwa merek akan menghantarkan alasan dasar bagi penggunaan kategori, pemasar seringkali menggunakan manfaat untuk mengumumkan keanggotaaan kategori. Maka, peralatan industri bisa saja mengklaim tahan lama dan obat maag dapat mengumumkan kemanjurannya. 
2.Membandingkan dengan contoh : Merek terkanal dan penting dalam sebuah kategori juga dapat membantu merek menspesifikasikan keanggotaan kategorinya.
3.Bergantung pada penggambar produk : Penggambar produk yang mengikuti nama merek seringkali menjadi sarana singkat untuk mengekspresikan asal-usul kategori.

Memilih POP dan POD
Titik paritas digerakkan oleh kebutuhan keanggotaan kategori (untuk menciptakan kategori POP) dan kebutuhan menghilangkan POD pesaing (untuk menciptakan POP kompetitif). Selain perbedaan, dua pertimbangan penting lainnya dalam memilih titik perbedaan adalah bahwa konsumen menginginkan POD dan bahwa perusahaan mempunyai kapabilitas untuk menghantarkannya. Kemudian, ada tiga kriteria yang dapat menilai kemampuan untuk diinginkan dan kemampuan untuk menghantarkan.

Kemampuan untuk dinginkan :
-Relevansi, konsumen sasaran harus menemukan POD yang relevan dan penting secara pribadi.
-Perbedaan, konsumen sasaran harus meneukan POD berbeda dan sangat superior.
-Terpercaya, Konsumen sasaran harus menemukan POD yang dapat dipercaya dan kredibel. Sebuah merek harus menawarkan sebuah alasan yang kuat agar lebih dipilih dibandingkan dengan pilihan yang lain.
Kemampuan untuk menghantarkan :
-Kelayakan, Rancangan produk dan penawaran pemasaran harus mendukung asosiasi yang diinginkan.
-Kemampuan komunikasi, Konsumen harus diberi alasan yang masuk akal dan prinsip yang dapat dimengerti mengapa merek dapat menghantarkan manfaat yang diinginkan.
-Kemampuan bertahan, perusahaan harus cukup mempunyai komitmen dan bersedia mengabdikan cukup sumber daya untuk menciptakan positioning yang tahan lama.

Menciptakan POP (Titik Paritas) dan POD (Titik Perbedaan)
Salah satu kesulitan umum dalam menciptakan positioning merek yang kuat dan kompetitif adalah bahwa banyak atribut atau manfaat yang membentuk titik paritas dan titik perbedaan berkorelasi negatif. Misalnya, mungkin sulit untuk memposisikan merek sebagai merek yang “murah” dan pada saat yang sama menyatakan bahwa merek itu mempunyai “kualitas tertinggi”. Selanjutnya, atribut dan manfaat individual sering mempunyai aspek positif dan negatif. Sayangnya, konsumen umumnya ingin memaksimalkan baik atribut maupun manfaat yang berkorelasi negatif. Sebagian besar seni dan ilmu pemasaran berhubungan dengan trade-foo, dan begitu juga dengan positioning. Pendekatan terbaik jelas adalah dengan mengembangkan produk atau jasa yang berkerja dengan baik pada kedua dimensi tersebut.

Strategi Diferensiasi
Untuk menghindari jebakan komoditas, pemasar harus memiliki keyakinan bahwa segala sesuatunya dapat di diferensiasi. Keunggulan kompetitif (competitive advantage) adalah kemampuan perusahaan untuk berkerja dalam satu atau lebih cara yang tidak dapat atau tidak akan disamai oleh pesaing.
Pelanggan harus melihat semua keunggulan kompetitif sebagai keunggulan pelanggan. Misalnya, jika perusahaan mengirimkan lebih cepat dibandingkan pesaingnya, kecepatan itu tidak akan menjadi keunggulan, jika pelanggan tidak menghargai kecepatan itu. Perusahaan juga harus fokus pada pembangunan keunggulan pelanggan. Lalu mereka akan menghantarkan nilai dan kepuasan pelanggan yang tinggi, yang menghasilkan pembelian berulang yang tinggi dan pada akhirnya profitabilitas perusahaan yang tinggi.
Sarana diferensiasi yang jelas, dan seringkali paling menarik bagi konsumen, berhubungan dengan aspek produk dan jasa. Dibawah ini adalah antara banyak dimensi yang dapat digunakan perusahaan untuk mendiferensiasikan penawaran pasarnya:
-Diferensiasi Personel. Perusahaan bisa memperkerjakan karyawan yang lebih terlatih.
-Diferensiasi Saluran. Perusahaan dapat merancang cakupan, keahlian, dan kinerja saluran distribusi mereka secara lebih efektif dan efisien.
-Diferensiasi Citra (image). Perusahaan dapat mengukir citra yang kuat dan menarik. Namun, tidak hanya brand atau nama yang dapat membuat citra yang kuat. Bahkan ruang fisik penjual juga dapat menjadi generator citra yang kuat.

Strategi Pemasaran Sesuai Siklus Hidup Produk
Positioning dan strategi diferensiasi perusahaan harus berubah seiring dengan berubahnya produk, pasar, dan pesaing berubah sepanjang siklus hidup produk. Dengan mengatakan bahwa sebuah produk mempunyai siklus hidup, kita berarti mengatakan tenntang empat hal berikut :
1.Produk mempunyai usia yang terbatas
2.Penjualan produk melalui tahap-tahap yang berbeda, setiap tahap mempunyai tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi penjual
3.Laba naik dan turun pada berbagai tahap siklus hidup produk
4.Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian, dan sumber daya manusia yang berbeda dalam setiap tahap sikus hidup

Siklus Hidup Produk
Sebagian besar kurva siklus hidup produk digambarkan berbentuk bel. Kurva ini umumnya dibagi dalam empat tahap :
1.Pengenalan : priode pertumbuhan penjualan lambat ketika produk diperkenalkan di pasar. Tidak ada laba karena pengeluaran yang besar untuk pengenalan produk
2.Pertumbuhan : periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang substasial
3.Kedewasaan : penurunan pertumbuhan penjualan karena produk telah diterima oleh sebagian besar pembeli potensial. Laba stabil atau turun karena persaingan meningkat
4.Penurunan : penjualan memperlihatkan penurunan dan laba terkikis.

Siklus Hidup Gaya, Mode, dan FAD
Kita harus memedakan tiga kategori khusus siklus hidup produk–gaya, mode, dan fad. Gaya adalah jenis ekspresi dasar dan berbeda yang muncul dalam bidang usaha manusia. Gaya muncul di bidang perumahan, pakaian, dan seni. Gaya dapat bertahan selama beberapa generasi dan menjadi tren yang datang dan pergi. Mode adalah gaya yang populer atau diterima saat ini dalam bidang tertentu. Mode melalui empat tahap : perbedaan, emulasi, mode massal, dan penurunan.
Panjang siklus mode sulit diperkirakan. Salah satu sudut pandang adalah bahwa mode berakhir karena mereka mempresentasikan kompromi pembelian, dan konsumen mulai mencabut atribut yang hilang. Penjelasan lainnya adalah bahwa terlalu banyak konsumen yang mengadopsi mode, sehingga membuat yang lain beralih. Penjelasan lainnya menyatakan bahwa panjang sikklus mode tertentu tergantung pada sampai dimana mode itu memenuhi kebutuhan sesungguhnya, konsisten dengan tren lain dalam masyarakat, memuaskan norma dan nilai sosial, dan tetap berada dalam batas teknologi seiring teknologi berkembang.
Fad adalah mode yang cepat dilihat masyarakat, diadopsi dengan antusiasme besar, cepat mencapai puncak, dan menurun dengan sangat cepat. Siklus penerimaan mereka pendek, dan cenderung hanya menarik pengikut terbatas yang mencari kesenangan atau ingin membedakan diri mereka sendiri dengan orang lain. fad gagal bertahan karena biasanya fad tidak memuaskan kebutuhan yang kuat. Pemasaran yang menang adalah mereka yang mengenali fad lebih awal dan meningkatkannya menjadi produk dengan kekuatan untuk bertahan.

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar