Dengan
meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen serta bertambah banyaknya produk
atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen menyebabkan perilaku seseorang dapat
berubah-ubah setiap saat.
Perilaku
konsumen perlu dipelajari agar kita dapat mengetahui perubahan konsumen
terutama dalam hal selera, kebutuhan dan
interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam
mencari, membeli, menggunakan dan mengevaluasi atau menolak produk, jasa atau ide yang
diharapkan dapat memuaskan keinginannya, hal ini bermaksud suatu proses
pengambilan keputusan dan kegiatan fisik perseorangan yang dilakukan dalam
mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan atau menolak barang atau jasa.
Filosofi
Dasar Pemasaran Yang Sukses:
- Menentukan
kebutuhan konsumen.
- Identifikasi
segmen konsumen menurut kebutuhannya.
- Melakukan
positioning produk baru atau positioning ulang produk lama dalam menemukan
yang membutuhkannya.
- Mengembangkan
strategi pemasaran untuk mengkomunikasikan dan mengirimkan manfaat produk
- Mengevaluasi
strategi-strategi untuk keefektifannya.
- Memastikan
bahwa strategi tersebut tidak mencurangi atau menyesatkan konsumen yang
mereka implementasikan dalam tanggung jawab sosial.
Dalam
melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran yang efisien, efektif dan bertanggung
jawab serta dapat berpedoman pada salah satu filosofi pemasaran. Ada lima
filosofi pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya
(Philip Kotler, 2000), yaitu:
a)
Konsep Berwawasan Produksi.
Konsep berwawasan
produksi berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dan
murah harganya.
b)
Konsep Berwawasan Produk.
Konsep berwawasan
produk berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu,
kinerja terbaik, atau hal-hal inovatif lainnya.
c) Konsep Berwawasan Menjual.
c) Konsep Berwawasan Menjual.
Konsep berwawasan
menjual berpendapat bahwa konsumen dibiarkan saja, konsumen tidak akan membeli
produk organisasi dalam jumlah cukup, artinya konsumen enggan membeli dan harus
didorong supaya membeli, serta perusahaan mempunyai banyak cara promosi dan
penjualan yang efektif untuk merangsang pembeli.
d) Konsep Berwawasan Pemasaran.
d) Konsep Berwawasan Pemasaran.
Konsep berwawasan
pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada saingannya.
Perubahan Orientasi Konsumen
- Memacu
riset perilaku konsumen
- Membuat
kerangka kerja yang berorientasi konsumen untuk strategi pemasaran.
- Mendorong
Pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk membeli.
- Memperhatikan
segmen pasar
- Memperhatikan
Positioning produk dalam menemukan kebutuhan konsumen.
- Membuat
seleksi periklanan dan personal selling.
- Membuat
seleksi media dan distributor.
Trend Dalam Perilaku Konsumen
- Orientasi
nilai yang besar pada beberapa konsumen
- keinginan
untuk mendapatkan informasi
- keinginan
untuk kostumisasi produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen
Dasar Informasi Untuk Memahami Perilaku Konsumen
1. Data
sekunder
Pencarian
data sekunder biasanya mengiringi pernyataan tujuan. Informasi sekunder adalah
setiap data yang dihasilkan oleh organisasi dari luar, data dari dalam
perusahaan untuk studi sebelumnya. Hasil riset sekunder terkadang sudah
memberikan pengertian yang cukup mengenai masalah yang ada sehingga dapat
mengurangi kebutuhan akan riset primer. Sering data sekunder menjadi petunjuk
dan pengaruh bagi rancangan riset primer.
Data sekunder dapat berupa: Data sensus, Pelayanan
sindikat, Database pemasaran
2. Data
primer
Rancangan
studi riset didasarkan pada tujuan studinya. Jika informasi deskriptif
dibutuhkan, maka studi kuantitatif yang dilakukan; jika tujuannya adalah
memperoleh gagasan baru, maka studi kualitatif yang dilakukan. Karena
pendekatan untuk tiap-tiap jenis riset berbeda dari sudut metode pengumpulan
data, rancangan sampel, dan macam alat pengumpulan data yang digunakan,
tiap-tiap pendekatan riset dibahas secara terpisah sebagai berikut.
Data primer dapat berupa: Penelitian kualitatif,
Penelitian survey, Penelitian eksperimen , Penelitian observasi
Pendekatan Dalam Mempelajari Perilaku Konsumen:
- Pendekatan
Manajerial
- Pendekatan
Holistik
- Menyeimbangkan
Pandangan
Faktor
Yang Mempengaruhi Pilihan Konsumen
1) Konsumen
Individu
Pilihan
merek dipengaruhi oleh ; (1). Kebutuhan konsumen, (2). Persepsi atas
karakteristik merek, dan (3).
Sikap kearah pilihan. Sebagai tambahan,
pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan
karakteristik personalia.
2) Pengaruh
Lingkungan
Lingkungan
pembelian konsumen ditunjukkan oleh (1). Budaya (Norma kemasyarakatan, pengaruh
kedaerahan atau kesukuan), (2). Kelas sosial
(keluasan grup sosial ekonomi atas harta
milik konsumen), (3). Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup
referensi) dan (4). Faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk
dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).
Ketika
konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama
evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi
mungkin berubah, evaluasi merek, dan
pemilihan merek. Pengalamn konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli
merek yang sama lagi.
Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran. Pemasar akan
mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan data penjualan.
Tetapi informasi ini tidak menceritakan
kepada pemasar tentang mengapa konsumen
membeli atau informasi tentang kekuatan dan kelemahan dari merek pemasar secara
relatif terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasaran diperlukan pada tahap
ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merek dan kecenderungan pembelian
dimasa yang akan datang. Informasi ini
mengarahkan pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran kearah
pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar