Jumat, 06 Mei 2016

Perusahaan dan Strategi Pemasaran

Perencanaan Strategis Perusahaan: Mendefinisikan Peran Pemasaran
Setiap perusahaan harus menentukan rencana bagi kelangsungan dan pertumbuhan jangka panjang yang paling masuk akal bedasarkan situasi, peluang, tujuan dan sumber daya. Perencanaan strategis adalah proses mengembangkan dan mempertahankan kecocokan strategis antara tujuan dan kemampuan perusahaan serta peluang pemasaran yang sedang berubah.
Pada tingkat koorporasi perusahaan memulai proses perencanaan strategis dengan mendefinisikan misi perusahaan. Misi ini kemudian ditransformasikan menjadi tujuan utama dan sasaran pendukung secara detail untuk memandu seluruh perusahaan. Berdasarkan tujuan dan sasaran ini, kantor pusat merancang portofolio bisnis, menentukan bisnis dan produk mana yang harus menerima lebih banyak atau lebih sedikit sumber daya. Berikutnya, masing-masing unit bisnis dan produk harus mengembangkan rencana pemasaran secara mendetail sejalan dengan rencana keseluruhan perusahaan.
Mendefinisikan Misi yang Berorientasi pada Pasar
Ketika perusahaan atau organisasi memiliki misi yang jelas tetapi kemudian misi tidak jelas seiring berjalannya waktu, maka perusahaan atau organisasi tersebut harus kembali ke pernyataan misi dari perusahaan atau organisasi tersebut. Pernyataan misi sendiri adalah pernyataan tujuan organisasi tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut dalam lingkungan yang lebih besar.
Pernyatan misi harus berorientasi pasar dan didefinisikan berdasarkan kebutuhan pelanggan. Manajemen tidak boelhe membuat misi yang terlalu sempit juga terlalu luas. Misi harus realistic dan spesifik. Banyak pernyatan misi yang dibuat hanya sekedar untuk tujuan hubungan masyarakat dan kekurangan pedoman spesifik yang dapat dkerjakan. Selain itu misi juga harus sesuai dengan lingkungan pasar dan misi juga harus bisa memotivasi.
Menentukan Tujuan dan Sasaran Perusahaan
Perusahaan harus mengubah misinya menjadi tujuan pendukung yang terperinci untuk setiap tingkat manajemen. Setiap manajer harus mempunyai tujuan dan bertanggung jawab untuk mencapainya. Sebagai contoh adalah perusahaan Mosanto yang beroperai dalam bidang bioteknologi pertanian. Mosanto mendefinisakn misinya sebagai “memperbaiki masa depan pertanian”. Misi ini menghasilkan hierarki tujuan, termasuk tujuan bisnis dan tujuan pemasaran. Tujuan keseluruhan Mosanto adalah membangun hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan, mengembangkan produk budidaya pertanian yang lebih baik, dan memasarkan produk itu lebih cepat pada harga yang lebih rendah.
Merancang Portofolio Bisnis
Dipandu oleh pernyataan misi dan tujuan perusahaan, dewasa ini manajemen harus merencanakan portofolio bisnis yakni kumpulan bisnis dan produk yang membentuk perusahaan. Portofolio bisnis terbaik adalah yang paling sesuai dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan untuk mengambil peluang bisnis. Ada 2 tahap perancangan portofolio.
Menganalisis Portofolio Binis Terkini
Proses yang digunakan manajemen dalam mengevaluasi produk dan bisnis yang membentuk perusahaan. Perusahaan akan menginginkan penempatan sumber daya yang kuat pada bisnis yng menguntungkan dan mengurangi atau menghilangkan sumber daya pada bisnis yang lemah.
Langkah pertama manajemen adalah mengenali bisnis utama yang membentuk perusahaan. Bisnis ini disebut Unit Bisnis Strategi (SBU) unit perusahaan yang mempunyai misi dan tujuan terpisah serta dapat direncanaan secara independen dari bisnis perusahaan lain.
Langkah berikutnya dalam analisis portofolio bisnis mengharuskan manajemen menilai daya tarik berbagai SBU-nya dan memutuskan berapa banyak dukungan yang layak bagi masing-masing SBU itu. Tujuan perencanaan strategis adalah menemukancara dimana perusahaan dapat menggunakan kekuatannya dengan cara terbaik untuk mengambil keuntungan dari peluang menarik yang ada dilingkungan.
Metode perencanaan portofolio yang paling terkenal adalah dikembangkan oleh Boston Consulting Group yaitu dengan mengklasifikasikan semua SBU-nya menurut matrix pertumbuhan pangsa. 
Matrix pertumbuhan pangsa mendefinisikan empat jenis SBU:
·         Bintang adalah bisnis atau produk dengan pertumbhan pangsa yang tinggi.
·         Sapi Perah adalah bisnis atu produk yang pertumbuhannya rendah tetapi pangsanya tinggi.
·         Tanda Tanya adalah unit bisnis dengan pangsa rendah dalam pasar yang pertumbuhannya tinggi.
·         Anjing adalah bisnis dan produk yang memiliki pertumbuhan dan pangsa pasar yang rendah.
Setelah menggolongkan SBU-nya perusahaan harus menentukan peran apa yang akan dimainkan masin-masing SBU dimasa yang akan dating. Salah satu dari empat strategi dapat diterapkan untuk tiap SBU. Perusahaan harus menambah produk dan unit baru secara terus menerus sehingga beberapa SBU baru itu bisa menjadi bintang dan pada akhirnya sapi perah akan membantu mendanai SBU lain.

Masalah-masalah dalam pendekatan matriks
      Metode BCC dan metode formal lainnya merevolusi perencanaan strategis. Meskipun demikian, pendekatan tersentralisasi semacam ini mempunyai batasan. Pendekatan ini bisa menjadi sulit, memakan waktu, dan mahal untuk meimplementasikan. Manajemen mungkin menemui kesulitan untuk mendefinisikan SBU dan mengukur pangsa pasar dan pertumbuhan. Selain itu, pendekatan ini berfokus pada pengklasifikasian bisnis saat ini tetapi memberikan sedikit gambaran untuk merencanakan masa depan.
      Pendekatan formal juga dapat menempatkan terlalu banyak penekanan pada pertumbuhan pangsa psar atau pertumbuhan dengan memasuki pasar baru yang atraktif. Karena masalah-masalah seperti ini, kebanyakan perusahaan tidak memakai metode matriks formal dan lebih menyukai pendekatan yang dapat disesuaikan dan lebih cocok dengan situasi khusus mereka.

Mengembangkan strategi untuk pertumbuhan dan Downsizing
      Di samping mengevaluasi bisnis terbaru, desain portofolio bisnis memerlukan pencarian bisnis dan produk yang harus dipertimbangkan perusahaan di masa yang akan dating. Perusahaan membutuhkan pertumbuhan jika ingin bersaing secara lebih efektif, memuaskan para pemegang saham, dan menarik orang-orang terhebat. Pemasaran mempunyai tanggung jawab utama untuk mencapai pertumbuhan yang menguntungkan bagi perusahaan. Pemasaran harus mengenali, mengevaluasi, dan memilah peluang pasar serta meletakkan strategi untuk menangkap pertumbuhan yang menguntungkan tersebut. Salah satu alat yang berguna untuk mengenali peluang pertumbuhan adalah kisi-kisi ekspansi produk/pasar (product/market expansion grid) pada gambar dibawah ini.
  • Penetrasi pasar : strategi pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan penjualan produk-produkterkini pada segmen pasar saat tanpa mengubah produk
  • Pengembangan Pasar : strategi pertumbuhan perusahaan pasar dengan menggali dan mengembangkan segmen pasar baru untuk produk perusahaan terkini
  • Pengembangan produk : strategi pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk modifikasi atau produk baru pada pasar terkini.
  • Diversivikasi : strategi pertumbuhan perusahaan melalui pendirian atau akuisisi bisnis di luar produk dan pasar perusahaan yang terbaru.

Perusahaan tidak boleh hanya mengembangkan strategi menumbuhkan portofolio besnisnya tetapi juga strategi menyusutkannya (downsizing). Ada banyak alas an yang diinginkan perusahaan untuk mengabaikan produk atau pasar. Perubahan lingkungan pasar bisa membuat beberapa produk atau pasar perusahaan jadi kurang menguntungkan. Peruahaan mungkin tumbuh terlalu cepat atau memasuki wilayah dimana perusahaan kurang berpengalaman. Hal ini dapat terjadi ketika perusahaan memasuki terlalu banyak pasar luar negeri tanpa riset yang tepat. Akhirnya sejumlah produk atau unit bisnis hanya menua dan mati.
      Ketika perusahaan menemukan merek atau bisnis yang tidak menguntungkan atau tidak sesuai dengan keseluruhan strateginya, perusahaan harus mengurangi memanen, atau mendivestasikan merek atau bisnis tersebut.

Perencanaan Pemasaran : Kemitraan untuk membangun Hubungan Pelanggan
Rencana strategis perusahaan membentuk jenis bisnis yang akan dioperasikan perusahaan dan tujuan masing-masing jenis bisnis tersebut. Kemudian, dalam setiap unit bisnis, dilakukan perencanaan yang lebih rinci. Departemen fungsional utama dalam setiap unit harus bekerja sama untuk mencapai tujuan strategis
             Kesuksesan perusahaan bergantung pada bagaimana masing-masing departemen melaksanakan aktivitas bernilai tambah bagi pelanggan dan bagaimana departemen bekerja sama dengan baik untuk melayani pelanggan. Tetapi perlu diingat, pemasar tidak bisa berdiri sendiri  untuk menghasilkan nilai yang unggul bagi pelanggan. Meskipun pemasar menjalankan peran utama, pemasaran hanya bisa menjadi mitra dalam menarik, mempertahankan dan menumbuhkan pelanggan. Sehingga, mereka harus bekerja sama dengan mitra pemasaran di departemen lain dalam perusahaan dan pihak-pihak lain di luar perusahaan
Selain mampu melaksanakan manajemen hubungan pelanggan, pemasar juga harus mampu mempratekkan manajemen hubungan kemitraan.

Manajemen Hubungan Kemitraan : Mitra Di Dalam Perusahaan
Manajemen hubungan kemitraan bekerja secara erat dengan rekan dalam departemen lainnya di perusahaan dan membentuk rantai nilai (value chain) untuk melayani pelanggan. Keberhasilan perusahaan tidak hanya bergantung pada seberapa baik kinerja masing-masing departemen dalam melaksanakan tugasnya, tetapi juga pada seberapa baik koordinasi kegiatan berbagai departemen tersebut. Rantai nilai perusahaan tidak mungkin lebih kuat daripada penghubung terlemahnya. Kesuksesan perusahaan bergantung pada seberapa baik masing-masing departemen melakukan pekerjaannya dan baik koordinasi aktivitas berbagai departemen tersebut
Sebagai contoh, Wal-Mart bertujuan menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk-produk yang diinginkan pada harga semurah mungkin. Pemasar di Wal-Mart mempelajari kebutuhan pelanggan dan memasok rak-rak toko dengan produk yang diinginkan pada harga termurah. Pemasar menyiapkan iklan dan program merchandising dan membantu pembelanja dengan layanan pelanggan. Departemen pembelian mencari para pemasok yang diinginkan dan membeli dari mereka dengan harga yang rendah. Departemen teknologi informasi harus menyediakan informasi yang cepat dan akurat tentang produk mana yang sedang dijual di masing-masing toko. Dan orang-orang bagian operasi memberikan penanganan barang dagangan yang murah dan efektif

Manajemen Hubungan Kemitraan: Mitra di Luar Perusahaan 
Manajemen hubungan kemitraan harus bekerja sama secara efektif dengan perusahaan lainnya dalam sistem pemasaran untuk membentuk jaringan penghantar nilai (value delivery network) unggul yang kompetitif.
Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran
Konsumen/Pelanggan berada di tengah, karena tujuan utama pemasaran adalah untuk menciptakan nilai bagi pelanggan.Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan merumuskan strategi pemasaran (marketing strategy) – logika pemasaran   di mana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan
Berdasarkan strategi pemasaran, perusahaan merancang bauran pemasaran (marketing mix) terintegrasi yang terdiri dari 4 P Pemasaran (Product, Price, Promotion, Place). Untuk menemukan strategi dan bauran pemasaran terbaik, perlu dilakukan analisis, perencanaan, implementasi, dan kendali pemasaran. Perusahaan menerapkan keseluruhan kegiatan-kegiatan ini dalam lingkungan pemasaran
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran (marketing strategy) – logika pemasaran   di mana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan melalui
Segmentasi pasar (Segmentation) Penetapan target pasar (Targeting) dan Diferensiasi dan posisi pasar (Differentiation & Positioning)

Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar (market segmentation) adalah tindakan membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran terpisah.

Penetapan Target Pasar
            Penetapan target pasar merupakan proses mengevaluasi daya tarik masing masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih jumlah segmen yang dimasuki. Perusahaan harus menargetkan daya tarik segmen dimana perusahaan dapat menghasilkan nilai pelanggan terbesar dan mempertahankannya sepanjang waktu.
            Perusahaan dengan sumber daya terbatas bisa mmeutuskan hanya melayani satu atau beberapa segmen khusus atau “ceruk pasar(niche market)”. Perusahaan ceruk pasar mengkhususkan diri melayani segmen pelanggan yang dilewatkan atau diabaikan oleh pesaing besar. Selain itu, perusahaan bisa memilih untuk melayani beberapa segmen yang berhubungan. Mungkin segmen dengan jenis pelanggan yang berbeda tetapi dengan keinginan dasar yang sama.

Diferensiasi Pasar Dan Positioning
            Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar mana yang dimasuki, perusahan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawara pasarnya untuk setiap segmen sasaran dan posisi apa yang ingin ditempatinya dalam segmen tersebut. Posisi produk adalah tempat yang diduduki produk relative terhadap pesaingnya dalam pikiran konsumen.
            Positioning adalah pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas,berbeda, dan diinginkan relative terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran. Seperti yang dinyatakan seorang ahli positioning, positioning adalah “bagaimana cara anda  mendiferensiasikan produk atau perusahaan anda mengapa konsumen bersedia membayar sedikit lebih banyak untuk merek anda”. Oleh karena itu, pemasar merencanakan posisi yang membedakan produk mereka dari merek pesaing dan member mereka manfaat terbesar dalam target pasar mereka.
            Dalam memposisikan produknya, mula mula perusahaan mengenali perbedaan nilai pelanggan yang mungkin menyediakan keunggulan kompetitif untuk membangun posisi. Perusahaan dapat menawarkan nilai pelanggan yang lebih besar baik dengan menetapkan harga yang lebih murah daripada pesaing maupun dengan menawarkan keuntungan yang lebih banyak untuk menyesuaikan dengan harga yang lebih tinggi. Tetapi jika perusahaan menjanjikan nilai yang lebih besar, perusahaan harus menghantarkan nilai yang lebih besar itu. Oleh karena itu, positioning yang efektif dimulai dengan diferensiasi yang benar benar mendiferensiasikan penawaran pasar perusahaan sehingga perusahaan dapat memberikan nilai lebih kepada konsumen.

Mengembangkan Bauran Pemasaran Terintegrasi
            Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokan menjadi 4 kelompok variable yang disebut “4P” : Product(Produk), Price(Harga), Place(Tempat), Promotion(Promosi).
  1. Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.
  2. Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk.
  3. Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran.
  4. Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya. Promosi dapat melalui iklan, menawarkan promosi khusus buat penjualan seperti potongan uang tunai, suku bunga pembiayaan yang rendah dan juga insentif pembelian.
            Program pemasaran yang efektif memadukan semua elemen bauran pemasaran ke dalam suatu program pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi konsumen. Bauran pemasaran merupakan sarana taktis perusahaan untuk menentukan positioning yang kuat dalam pasar sasaran.  

MENGELOLA USAHA PEMASARAN
            Selain menjadi baik dalam pemasaran di dalam manajemen pemasaran, perusahaan juga harus memperhatikan manajemen. Mengelola proses pemasaran membutuhkan empat fungsi manajemen pemasaran yang meliputi analisis, perencanaan, implementasi, dan kendali. Perusahaan pada awalnya membuat rencana strategis perusahaan secara keseluruhan, dan kemudian menerjemahkannya menjadi rencana pemasaran serta rencana lainnya untuk masing-masing divisi, produk, dan merek. Melalui implementasi, perusahaan mengubah rencana menjadi aksi. Kendali terdiri atas pengukuran dan penilaian hasil aktivitas pemasaran dan mengambil tindakan korektif bila diperlukan. Akhirnya, analisis pemasaran menyediakan informasi dan penilaian yang diperlukan bagi semua aktivitas pemasaran.
  
Analisis Pemasaran
            Pemasar harus melakukan analisis SWOT (SWOT analysis), dimana ia menilai kekuatan (strengths (S)), kelemahan (weaknesses (W)), peluang (opportunities (O)), dan ancaman (threats (T)) perusahaan secara keseluruhan.
            Perusahaan harus menganalisis pasarnya dan lingkungan pemasarannya agar menemukan peluang yang menarik dan mengidentifikasikan ancaman dari lingkungannya. Perusahaan harus menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan serta tindakan pemasaran saat ini dan yang mungkin dilakukan menentukan peluang mana yang paling baik untuk dikejar. Tujuannya adalah untuk mencocokkan kekuatan perusahaan dengan peluang menarik yang ada pada lingkungan, sekaligus juga menghilangkan atau mengatasi kelemahan dan meminimalisasi ancaman.

Perencanaan Pemasaran
            Melalui perencanaan pemasaran, perusahaan menentukan apa yang akan dilakukan dengan masing-masing unit bisnis. Perencanaan pemasaran mencakup pengambilan keputusan pada strategi pemasaran yang akan membantu perusahaan mencapai tujuan strategis secara keseluruhan.

Implementasi Pemasaran
            Strategi pemasaran yang brilian tidak akan berarti jika perusahaan gagal mengimplementasikannya dengan tepat. Implementasi pemasaran (marketing implementation) adalah proses yang mengubah rencana pemasaran menjadi tindakan  pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran strategis.
            Implementasi pemasaran yang berhasil bergantung pada seberapa baik perusahaan memadukan orang-orangnya, struktur organisasinya, sistem keputusan dan penghargaan, serta budaya perusahaan ke dalam suatu program tindakan kohesif yang mendukung strateginya.
            Agar dapat diimplementasikan dengan sukses, strategi pemasaran perusahaan harus sesuai dengan budaya perusahaan, sistem nilai, dan keyakinan yang dirasakan oleh orang-orang di dalam organisasi. Sebuah studi tetang perusahaan yang paling berhasil di Amerika menemukan bahwa hampir semua perusahaan ini mempunyai budaya keyakinan hampir seperti religi yang dibangun berdasarkan misi yang kuat dan berorientasi pasar. Di perusahaan seperti Dell, Nordstrom, Citicorp, dan P&G, “para karyawan berbagi visi yang kuat bahwa dalam hati, mereka mengetahui apa yang tepat untuk perusahaan.”

Organisasi Departemen Pemasaran
Sebagian besar tanggung jawab implementasi dipikul oleh departemen pemasaran perusahaan. Departemen pemasaran dapat diatur dalam bentuk tunggal atau gabungan, yang meliputi :
    • Organisasi pemasaran fungsional
    • Organisasi geografis
    • Organisasi manajemen produk
    • Organisasi manajemen pasar
    • Organisasi kombinasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar