Semua
produk tampaknya mengalami siklus hidup produk dilahirkan melalui beberapa fase
dan pada akhirnya mati ketika ada produk baru datang dan produk baru itu dapat
melayani kebutuhan dengan lebih baik. Siklus hidup produk ini menghadirkan dua
tantangan utama :
Pertama,
karena semua produk pada akhirnya mengalami penurunan, perusahaan harus mampu
mengembangkan produk baru untuk menggantikan produk lama (tantangan
pengembangan produk baru).
Kedua,
perusahaan harus mampu menyesuaikan strategi pemasarannya dalam menghadapi
perubahan selera, teknologi dan persaingan ketika produk melewati tahap-tahap
siklus hidup (tantangan siklus hidup produk).
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Perusahaan
dapat memperoleh produk baru dengan dua cara. Satu melalui akuisisi- dengan
membeli seluruh perusahaan, sebuah hak paten, atau mengambil lisensi dari
produk orang lain. Kedua adalah melalui pengembangan produk baru (new product
development) dalam departemen riset dan pengembangan (R&D) perusahaan
sendiri.Produk baru yang dimaksud sebagai produk orisinil adalah pengembangan
produk, modifikasi produk, dan merek baru yang dikembangkan perusahaan melalui
hasil riset dan pengembangan mereka sendiri.
Penelitian
mengindikasikan bahwa 90% dari produk baru mengalami kegagalan, contoh dari
30.000 makanan, minuman dan produk kecantikan baru yang diluncurkan setiap
tahun, diperkirakaan 70% hingga 90% hancur dalam waktu 12 bulan. Mengapa begitu
banyak poduk yang gagal? Ada beberapa alasan. Produk actual dapat di desain
dengan buruk atau produk itu salah diposisikan, diluncurkan pada waktu yang
salah, harga terlalu tinggi dan di iklan kan dengan buruk.
Proses Pengembangan Produk Baru
Banyak perusahaan menghadapi sebuah
masalah dimana mereka harus menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan sukses
sangat kecil. Secara keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang berhasil,
perusahaan harus memahami pelanggannya, pasar, dan pesaing serta pengembangan
produk baru ysng memiliki nilai lebih bagi pelanggan. Perusahaan harus
mempunyai rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan
produk baru yang sistematis.
Tahap utama
pengembangan produk baru :
a. Penciptaan ide /
idea generation
Pencarian sistematis untuk menemukan produk baru.
Perusahaan biasanya harus menciptakan banayak ide untuk dapat menemukan sedikit
ide baik. Selain dari pihak internal perusahaan, ide baru juga muncul dari
pelanggan, pesaing, distributor, pemasok, dan lain-lain.
a)
Sumber ide
internal
Sumber internal diperoleh dari riset dan
pengembangan formal. Perusahaan dapat memetik pemikiran para eksekutif,
peneliti, insinyur, staf manufaktur, dan tenaga penjualan. Beberapa perusahaan
berhasil mengembangkan program “intrapreneurial” yang mendorong karyawan untuk
memikirkan dan mengembangkan ide produk baru.
b)
Sumber ide
external
Selain dari pihak internal perusahaan, ide baru
terbaik bagi perusahaan juga muncul dari pelanggan, pesaing, distributor,
pemasok, dan lain-lain.
b. Penyaringan ide
/ idea sceening
Penyaringan bertujuan untuk membantu menemukan ide
terbaik dan membuang secepatnya ide yang buruk. Perusahaan pasti ingin maju
dengan ide baru yang menguntungkan.
c. Pengembangan dan
pengujian konsep / product concept
Konsep produk adalah versi detail dari ide produk
baru yang dinyatakan dalam bahasa konsumen yang mempunyi arti. Citera produk
merupakan cara konsumen memandang suatu produk actual atau potensial.
a) Pengembangan konsep
Tugas perusahaan
adalah mengembangkan produk baru menjadi beberapa alternative konsep produk,
menemukan seberapa menariknya masing-masing konsep bagi pelanggan, dan memilih
konsep yang terbaik.
b) Pengujian konsep
Menguji konsep
baru dengan sekelompok konsumen sasaran untuk mengetahui apakah konsep tersebut
mempuyai daya tarik yang kuat bagi konsumen.
d. Pengembangan
strategi pemasaran / marketing strategy
development
Pernyataan strategi pemasaran ada tiga bagian,
yaitu:
a) Menggambarkan pasar sasaran, positioning produk yag
direncanakan, dan tujuan penjualan, pangsa pasar, serta laba untuk beberapa
tahun pertama.
b) Memberikan kerangka bagi harga produk yang
direncanakan, distribusi, dan anggaran pemasaran tahun pertama.
c) Menjelaskan rencana jangka panjang penjualan, tujuan
laba, dan strategi bauran pemasaran.
e. Analisis Bisnis
/ business analysis
Melakukan peninjauan terhadap penjualan, biaya, dan
proyeksi laba bagi produk baru untuk mengetahui apakah faktor ini mempengaruhi
faktor perusahaan.
Untuk memperkirakan penjualan, perusahaan perlu
melihat pada sejarah penjualan produk serupa dan melakukan survey untuk
mengetahui opini pasar. Perusahaan kemudian mengekstimasi penjualan maximum dan
minimum untuk mengetahui jangkauan resiko. Gunakan angka penjualan dan biaya
untuk menganalisis daya tarik keuangan dari produk baru.
f. Pengembangan
Produk
Bila konsep produk melewati pengujian
bisnis, konsep itu bergerak menjadi pengembangan produk. Pengembangan produk
memiliki pengertian yaitu mengembangkan konsep produk menjadi produk nyata
untuk dapat memastikan bahwa ide produk dapat diubah menjadi produk yang bisa
dikerjakan. Tahap ini akan menunjukan apakah ide produk dapat diubah
menjadi produk yang bisa dikerjakan.
Departemen R&D akan mengembangkan
dan menguji satu atau lebih versi nyata dari konsep produk. Sering kali, suatu
produk menjalani ujian yang berat untuk memastikan produk itu bekerja secara
aman dan efektif atau bahwa konsumen menemukan nilai pada produk tersebut.
Produk baru harus mempunyai fungsi fitur yang dibutuhkan dan juga memiliki
karakteristik psikologi yang diinginkan.
g.
Pemasaran Uji
Pemasaran uji merupakan tahap di mana
produk dan program pemasaran diperkenalkan pada lingkungan pasar yang lebih
realistis. Pemasaran uji memberikan pengalaman kepada pemasar untuk memasarkan
produk sebelum mengeluarkan banyak biaya pada saat benar-benar diperkenalkan ke
pasar. Pengujian ini memungkinkan perusahaan menguji produk dan seluruh program
pemasaran-strategi positioning, iklan, distribusi, penetapan harga, merek dan
kemasan, serta tingkat anggran.
Ketika pihak manajemen telah yakin
mengenai produk baru, perusahaan dapat melakukan sedikit atau tanpa pemasaran
uji. Namun, ketika manajemen tidak yakin akan produk baru atau program
pemasaran, perusahaan dapat melakukan banyak pemasaran uji. Perusahaan memiliki
tiga pendekatan dalam melakukan uji pasar.
1. Pengujian pasar standar
Pengujian
pasar standar memiliki beberapa kelemahan. Pengujian ini bisa mengeluarkan
biaya yang sangat besar dan membutuhkan waktu yang lama. Hal lain adalah
pesaing dapat melihat hasil pengujian pasar.
Namun, pengujian pasar dapat memberikan kesempatan pada pesaing untuk
melihat produk baru perusahaan dengan baik sebelum diluncurkan secara
nasional. Walaupun ada kelemahan,
pengujian pasar standar masih menjadi pendekatan yang paling sering dipakai
oleh sebagian besar pengujian di pasar.
2. Pengujian pasar yang terkendali
Beberapa
perusahaan riset bekerja sama dengan sekelompok took, dalam pengawasan, yang
setuju menjual produk baru dengan suatu imbalan. Information Resource Inc.
(IRI) melacak perilaku konsumen secara individu terhadap produk baru. Pengujian
pasar terkendali biasanya lebih murah daripada pengujian pasar standar, lebih
cepat selesai. Namun, pengujian pasar
terkendali tetap memungkinkan pesainhg meninjau produk baru perusahaan.
3. Pengujian pasar yang disimulasikan
Perusahaan
juaga dapat menguji produk baru pada lingkungan belanja yang disimulasikan.
Perusahan riset dapat menunjukkan iklan dan promosi dari bermacam-macam produk,
mencangkup produk baru yang sedang diuji. Simulasi ini memberikan percobaan
yang terukur dan efektivitas iklan terhadap iklan pesaing. Belakangan beberapa
pemasar mulai menggunakan pendekatan teknologi tinggi untuk mensimulasikan
riset pengujian, seperti virtual reality dan internet.
Pengujian
pasar yang disimulasikan biasanya memiliki biaya yang lebih rendah, dapat
diselesaikan dalam tempo delapan minggu, dan merahasiakan produk baru dari
pesaing. Namun, banyak perusahaan yang merasa bahwa hasil pengujian ini tidak
akurat karena sampel barang kecil. Bila hasilnya positif maka produk tersebut
dapat diperkenalkan tanpa pengujian.
Baca Juga : Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk (II/II)
Baca Juga : Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk (II/II)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar