Senin, 18 September 2017

Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk (II/II)


h.      Komersialisasi
            Komersialisasi adalah pengenalan sebuah produk baru ke pasar. Pemasaran uji menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan akhir apakah hendak meluncurkan produk baru bagi manajemen. Bila perusahaaan melanjutkan komersialisasi mereka akan menghadapi biaya yang tinggi. Dalam kasus barang kemasan konsumen baru yang utama , mereka dapat menghabiskan ratusan juta dolar untuk iklan, promosi penjualan, dan usaha pemasaran lainnya dalam tahun pertama. Perusahaan yang meluncurkan satu produk baru mula-mula harus memutuskan waktu perkenalan.
Perusahaan harus memutuskan dimana produk baru akan diluncurkan dalam satu lokasi, wilayah, pasar nasional, atau pasar internasional. Segelintir perusahaan mempunyai keyakinan, modal dan kapasitas untuk meluncurkan produk baru ke dalam seluruh distribusi nasional atau internasional. Mereka akan mengembangkan rencana peluncuran pasar (market rollout) pada suatu waktu. Secara khusus, perusahaan kecil mungkin memasuki kota atau daerah yang menarik satu per satu. Namun perusahaan yang lebih besar dapat dengan cepat memperkenalkan model baru ke beberapa daerah atau ke seluruh pasar nasional. Perusahaan dengan sistem distribusi internasional dapat memperkenalkan produk baru melalui peluncuran global.

Mengatur Pengembangan Produk Baru
            Pengembangan produk baru membutuhkan lebih dari sekedar melewati beberapa tahapan. Perusahaan harus mengambil pendekatan yang menyeluruh untuk mengatur proses ini. Pengembangan produk baru yang berhasil perlu berpusat pada pelanggan, berdasarkan tim, dan usaha yang sistematis.
Pengembangan Produk Baru yang Berpusar pada Pelanggan
            Pengembangan produk baru yang berpusat pada pelanggan adalah pengembangan produk baru yang berfokus pada menemukan cara baru untuk memecahkan masalah pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih memuaskan bagi pelanggan. Salah satu penelitian terakhir menemukan produk baru yang berhasil adalah yang mempunyai diferensiasi, memecahkan permasalahan utama pelanggan, dan menawarkan proposisi nilai pelanggan yang menarik.
Pengembangan Produk Baru berdasarkan Tim
            Pengembangan produk baru berdasarkan tim adalah sebuah pendekatan untuk mengembangkan produk baru di mana berbagai departemen bekerja sma secara erat, melewati beberapa tahapan dalam proses pengembangan produk baru untuk menghemat waktu dan meningkatkan efektivitas. Tim ini biasanya meliputi departemen pemasaran, keuangan, desain, produksi, dan hukum, bahkan pemasok dan perusahaan pelanggan. Dalam proses yang berurutan, kebuntuan pada suatu fase bisa sangat memperlambat keseluruhan proyek. Dalam pendekatan secara simultan, bila suatu area fungsi mendapatkan rintangan, area tersebut bekerja untuk memecahkannya sementara tim bergerak maju.
            Pendekatan berdasarkan tim mempunyai beberapa keterbatasan. Contohnya pendekatan ini kadang menimbulkan ketegangan dan kebingungan dalam organisasi, dibandingkan pendekatan tahap yang berurutan. Namun, dalam industri yang cepat berubah dengan siklus hidup produk yang lebih singkat, hasil dari pengembangan produk yang cepat dan fleksibel jauh melebihi risikonya. Perusahaan yang mengkombinasikan pendekatan yang berpusat pasa pelanggan dengan pengembangan produk baru berdasarkan tim mendapatkan keunggulan kompetitif besar dengan memperoleh produk baru yang terjadi di pasar secara lebih cepat.
Pengembangan Produk Baru yang Sistematis
            Tekahir, pengembangan produk baru haruslah secara holistik dan sistematis daripada secara acak. Bila tidak, sedikit ide baru yang akan naik ke permukaan, dan banyak ide bagus akan tenggelam dan mati. Untuk menghindari masalah ini, perusahaan dapat memasang sistem manajemen inovasi untuk mengumpulkan, meninjau, mengevaluasi dan mengatur ide produk baru.
            Pendekatan sistem manajemen inovasi ini memberikan dua hasil yang diinginkan. Pertama, pendekatan ini membantu menciptakan budaya perusahaan berorientasi inovasi. Pendekatan ini menunjukkan bahwa manajemen puncak mendukung, mendorong, dan memberikan imbalan bagi inovasi. Kedua, pendekatan ini akan memberikan ide produk baru dalam jumlah banyak, beberapa diantaranya sangat istimewa. Ide baru yang bagus dapat dikembangkan secara lebih sistematis, memberikan keberhasilan produk baru yang lebih banyak lagi. Tidak ada lagi ide bagus yang hilang karena kekurangan dukungan dewan atau penasihat produk senior.
            Oleh karena itu, keberhasilan produk baru membutuhkan lebih dari sekedar memikirkan beberapa produk baru, menjadikan mereka produk dan menemukan pelanggan untuk produk tersebut. Kesuksesan produk baru membutuhkan pendekatan holistik untuk menemukan cara baru guna menciptakan pengalaman bernilai bagi pelanggan, mulai dari menciptakan dan menyaring ide produk baru hingga menciptakan dan menghasilkan produk yang dapat memuaskan keinginan pelanggan.

Strategi Siklus Hidup Produk
Setelah meluncurkan produk baru, manajemen menginginkan suatu produk agar menikmati hidup yang panjang dan bahagia. Manajemen mengetahui bahwa masing-masing produk memiliki siklus hidupnya masing-masing. Salah satunya siklus hidup produk (Product Life Cycle).
Siklus hidup produk mempunyai lima tahapan yang berbeda:
1.      Pengembangan produk, dimulai ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan suatu ide produk baru. Selama pengembangan produk, penjualan masih nol dan biaya investasi perusahaan menumpuk.
2.      Pengenalan, periode di mana pertumbuhan penjualan lambat pada saat produk diperkenalkan dipasar. Keuntungan tidak terjadi pada tahap ini karena pengeluaran yang besar untuk memperkenalkan produk.
3.      Pertumbuhan, merupakan periode penerimaan dengan cepat oleh pasar dan peningkatan keuntungan.
4.      Kedewasaan, periode melambatnya pertumbuhan penjualan dikarenakan produk telah diterima sebagian besar pembeli potensial. Tingkat keuntungan tidak berada di puncak atau menurun karena meningkatnya pengeluaran pemasaran untuk mempertahankan produk dalam persaingan.
5.      Penurunan, periode ketika penjualan mulai menurun dan keuntungan jatuh.
Tidak semua produk mengikuti siklus hidup produk ini. Beberapa produk diperkenalkan dan gugur dengan cepat, yang lain pada tahap kedewasaan butuh waktu yang sangat lama. Merek yang panjang umur seperti coca cola, gillete dll.
Konsep PLC dapat menjelaskan kelas produk, dapat digunakan secara berbeda-beda dalam masing-masing kasus. Siklus hidup merek yang spesifik dapat berubah dengan cepat karena perubahan serangan dan respon dari pesaing. Konsep PLC juga dapat diaplikasikan kepada apa yang dikenal sebagai gaya, mode dan fad.
Gaya adalah jenis ekspresi dasar yang berbeda. Contoh perbedaan baju formal dan non formal. Gaya diciptakan, dapat bertahan selama beberapa generasi, melewati pergantian mode yang digemari. Sebuah gaya mempunyai siklus yang menunjukkan beberapa periode munculnya kembali minat.
Mode adalah gaya yang diterima atau popular saat ini dalam suatu bidang. Contoh busana bisnis yang lebih formal dari pakaian kerja tahun 1980 an dan awal 1990 an memberikan jalan kepada penampilan bisnis santai hari ini. Mode cenderung tumbuh perlahan, menjadi popular untuk beberapa waktu dan kemudian menurun perlahan.
Fad adalah periode sementara dari tingginya tingkat penjualan yang tidak biasa digerakkan oleh antusiasme konsumen dan popularitas mendadak dari suatu produk atau merek. Fad dapat berupa salah satu bagian dari siklus hidup normal.

Konsep PLC dapat diaplikasikan oleh pemasar sebagai kerangka yang berguna untuk menggambarkan bagaimana produk dan pasar bekerja. Jika digunakan dengan cermat, konsep PLC dapat membantu dalam mengembangkan strategi pemasaran yang baik untuk tahap yang berbeda dari siklus hidup produk. Tetapi menggunakan konsep PLC untuk memperkirakan kinerja suatu produk atau untuk mengembangkan strategi produk mempunyai beberapa masalah praktis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar