Apakah
Produk itu?
Produk (product) adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar
menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang bisa
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk tidak hanya meliputi
objek-objek fisik tetapi juga jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau
campuran entitas-entitas ini.
Karena
bagitu penting dalam ekonomi dunia, kita memberikan perhatian khusus kepada
jasa. Jasa (service) adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat,
atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta
tidak menghasilkan kepemilikan akan sesuatu. Contohnya perbankan, hotel,
maskapai penerbangan, pengecer, persiapan pajak, dan jasa perbaikan rumah.
Produk,
Jasa, dan Pengalaman
Produk adalah elemen kunci dalam
keseluruhan penawaran pasar. Saat ini, karena produk dan jasa menjadi lebih
terkomoditi, banyak perusahaan bergerak ke tingkat penciptaan nilai yang baru
bagi pelanggan mereka. Untuk mendiferensiasikan penawaran mereka, di samping
hanya membuat produk dan menghantarkan jasa, mereka menciptakan dan mengelola pengalaman
pelanggan dengan produk atau perusahaan mereka.
Perusahaan
yang memasarkan pengalaman menyadari bahwa pelanggan benar-benar membeli lebih
dari sekedar produk dan jasa. Para pelanggan membeli apa yang akan dilakukan penawaran
itu bagi mereka.
Tingkat
Produk dan Jasa
Perencana produk harus berpikir tentang produk dan
jasa dalam tiga tingkat. Masing-masing tingkat menambah lebih banyak nilai pelanggan.
Tingkat yang paling dasar adalah manfaat inti, yang membawa pertanyaan Apa yang
benar-benar dibeli oleh pembeli? Ketika merancang produk, mula-mula pemasar
harus mendefinisikan inti, manfaat penyelesaian masalah atau jasa yang dicari
konsumen.
Pada
tingkat kedua, para perencana produk harus mengubah manfaat inti menjadi produk
aktual. Mereka harus mengembangkan fitur produk dan jasa, desain, tingkat
kualitas, nama merek, dan kemasan.
Akhirnya,
perencana produk harus membangun produk tambahan di sekitar manfaat inti dan
produk aktual dengan menawarkan pelayanan dan manfaat konsumen tambahan.
Klasifikasi
Produk dan Jasa
Produk
dan jasa dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan tipe konsumen yang
menggunakannya : produk konsumen dan produk industri.
·
Produk Konsumen
Produk
konsumen (consumer product) adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen
akhir untuk konsumsi pribadi. Produk konsumen meliputi produk kebutuhan
sehari-hari, produk belanja, produk khusus dan produk yang tidak dicari.
-
Produk
kebutuhan sehari-hari (convenience product) adalah produk dan jasa konsumen
yang biasanya sering dan segera dibeli pelanggan, dengan usaha pembandingan dan
pembelian yang minimum.
-
Produk
belanja (shopping product) adalah produk dan jasa konsumen yang lebih jarang
dibeli dan pelanggan membandingkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya produk
secara cermat.
-
Produk
khusus (speciality product) adalah produk dan jasa konsumen dengan
karakteristik unik atau identifikasi merek di mana sekelompok pembeli
signifikan bersedia melakukan usaha pembelian khusus.
-
Produk
yang tidak dicari (unsought product) adalah produk konsumen yang mungkin tidak
dikenal konsumen atau produk yang mungkin dikenal konsumen tetapi biasanya
konsumen tidak berpikir untuk membelinya.
·
Produk Industri
Produk
Industri (industrial product) adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih
lanjut atau untuk digunakan dalam menjalankan suatu bisnis. Oleh karena itu,
perbedaan antara produk konsumen dan produk industri didasarkan pada tujuan untuk
apa produk itu dibeli.
Tiga
kelompok produk dan jasa industri meliputi bahan dan suku cadang, barang-barang
modal, dan persediaan serta pelayanan/jasa.
Organisasi,
Orang, Tempat, dan Ide
Organisasi
sering melaksanakan kegiatan untuk “menjual” organisasi itu sendiri. Pemasaran
organisasi terdiri dari kegiatan yang dilaksanakan untuk menciptakan,
memelihara atau mengubah sikap dan perilaku pelanggan sasaran terhadap
organisasi.
Orang
juga bisa dianggap sebagai produk. Pemasaran orang terdiri dari kegiatan yang
dilaksanakan untuk menciptakan, memelihara, atau mengubah sikap atau perilaku terhadap
orang tertentu.
Pemasaran
tempat melibatkan kegiatan yang dilaksanakan untuk menciptakan, memelihara,
atau mengubah sikap atau perilaku terhadap tempat tertentu.
Ide
juga bisa dipasarkan. Dalam salah satu arti, semua pemasaran adalah pemasaran sebuah
ide, baik itu ide umum atau ide khusus.
Keputusan
Produk dan Jasa
Pemasar membuat keputusan produk
dan jasa pada tiga tingkatan :
1.
Keputusan Produk dan Jasa
Individual
-
Atribut
Produk dan Jasa
Pengembangan
suatu produk atau jasa melibatkan pendefinisian manfaat yang akan ditawarkan
produk atau jasa tersebut. Manfaat ini dikomunikasikan dan dihantarkan oleh
atribut produk seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain.
-
Penetapan
Merek
Mungkin
keahlian pemasar professional yang paling istimewa adalah kemampuan mereka
untuk membangun dan mengelola merek. Merek (brand) adalah sebuah nama, istilah,
tanda, lambing, atau desain, atau kombinasi dari semua ini yang menunjukkan
identitas pembuat atau penjual produk atau jasa dan membedakan produk itu dari
produk pesaing.
-
Kemasan
Kemasan
(packaging) melibatkan perancangan dan produksi wadah atau pembungkus untuk
sebuah produk. Pada dasarnya, fungsi utama kemasan adalah menyimpan dan
melindungi produk. Namun, saat ini ada banyak factor yang membuat kemasan
menjadi sarana pemasaran penting.
-
Pelabelan
Label
berkisar dari penanda sederhana yang ditempelkan pada produk sampai rangkaian
huruf rumit yang menjadi bagian kemasan. Label mempunyai beberapa fungsi. Setidaknya,
label menunjukkan produk atau merek, seperti nama Sunkist yang tercantum pada
jeruk. Label juga bisa menggambarkan beberapa hal tentang produk (siapa yang
membuatnya, di mana produk itu dibuat, kapan produk itu dibuat, kandungannya,
cara pemakaiannya, dan bagaimana menggunakan produk itu dengan aman). Terakhir,
label bisa membantu mempromosikan produk dan mendukung positioning-nya.
-
Jasa
Pendukung Produk
Pelayanan
pelanggan adalah elemen lain dalam strategi produk. Penawaran perusahaan
biasanya meliputi beberapa pelayanan pendukung, yang bisa menjadi bagian kecil
atau bagian besar dari keseluruhan penawaran.
2.
Keputusan Lini Produk
Lini Produk (product line) adalah
kelompok produk yang berhubungan erat karena kelompok produk tersebut berfungsi
dengan cara yang sama, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan
melalui tipe gerai yang sama, atau mempunyai kisaran harga yang sama.
Keputusan lini produk utama
melibatkan panjang lini produk-jumlah barang dalam lini produk. Manajer harus
melakukan analisis lini produk secara berkala untuk menilai penjualan dan laba
masing-masing produk dan memahami andil masing-masing produk bagi kinerja lini.
Perusahaaan dapat memperpanjang
lini produknya dalam dua cara : dengan perluasan lini atau dengan pengisian
lini. Perluasan lini produk terjadi ketika sebuah perusahaan memperpanjang lini
produknya melampaui rentang lini saat ini. Perusahaan dapat memperluas lininya
ke bawah, ke atas, atau ke atas dan ke bawah.
Satu alternatif selain perluasan
lini produk adalah pengisian lini produk, yaitu menambahkan lebih banyak barang
dalam rentang lini yang ada saat ini. Ada beberapa alasan untuk pengisian lini
produk : meraih laba tambahan, memuaskan penyalur, menggunakan kapasitas yang
berlebih, menjadi perusahaan lini penuh terkemuka, an memasuki lubanguntuk
menyingkirkan pesaing.
3.
Keputusan Bauran Produk
Bauran produk perusahaan
mempunyai empat dimensi penting :
- Lebar bauran produk : mengacu
pada jumlah lini produk berbeda yang dibawa perusahaan.
- Panjang bauran produk : mengacu
pada jumlah versi yang ditawarkan masing-masing produk dalam lini.
- Kedalaman bauran produk : mengacu
pada jumlah versi yang ditawarkan masing-masing produk dalam lini.
- Konsistensi bauran produk :
mengacu pada seberapa dekat hubungan antara berbagai lini produk dalam
penggunaan akhir, persyaratan produk, saluran distribusi, atau hal lainnya.
Strategi Penetapan Merek :
Membangun Merek yang Kuat
Beberapa analis memandang merek
sebagai aset tetap dan utama perusahaan, menjaga kelangsungan suatu produk
khusus dan fasilitas perusahaan. Oleh karena itu, merek adalah aset kuat yang
harus dikembangkan dan dikelola secara seksama. Beberapa strategi kunci untuk
membangun dan mengelola merek, antara lain :
Ekuitas Merek
Merek lebih dari sekedar nama dan lambing. Merek
adalah elemen kunci dalam hubungan perusahaan dengan konsumen. Merek
merepresentasikan persepsi dan perasaan konsumen atas sebuah produk dan
kinerjanya.
Nilai
nyata dari sebuah merek yang kuat adalah kekuatannya untuk menangkap preferensi
dan loyalitas konsumen. Merek mempunyai jumlah kekuatan dan nilai yang sangat
beragam di pasar. Merek yang kuat mempunyai ekuitas merek yang tinggi. Ekuitas merek (brand equity) adalah
pengaruh diferensial positif bahwa jika pelanggan mengenal nama merek,
pelanggan akan merespons produk atau jasa. Satu ukuran ekuitas merek adalah
sejauh mana pelanggan bersedia membayar lebih untuk merek tersebut.
Membangun Merek
yang Kuat
-
Positioning Merek
Para
pemasar harus memposisikan merek mereka dengan jelas dalam pikiran pelanggan
sasaran. Pemasar dapat memposisikan merek pada satu dari tiga tingkat posisi
merek. Pada tingkat terendah, mereka dapat memposisikan merek pada atribut
produk. Pesaing dapat dengan mudah meniru atribut. Lebih penting lagi,
pelanggan tidak tertarik dengan atribut semacam itu; mereka tertarik pada apa
yang dapat dilakukan atribut untuk mereka.
Mereka
dapat diposisikan secara lebih baik dengan mengasosiasikan nama itu kepada manfaat
yang diinginkan. Beberapa merek yang berhasil memposisikan manfaat adalah Volvo
(kemanan), FedEx (pengiriman yang dijamin tepat waktu), Nike (Pekerja), dan
Lexus (kualitas).
Ketika
memposisikan sebuah merek, seorang pemasar harus menetapkan misi untuk merek
dan visi tentang merek tersebut harus menjadi apa dan apa yang dapat
dilakukannya. Merek adalah janji perusahaan untuk menghantarkan sekumpulan
fitur, manfaat, pelayanan, dan pengalaman tertentu secara konsisten kepada
pembeli. Janji merek harus sederhana dan jujur.
-
Pemilihan Nama Merek
Nama
yang baik bisa sangat menambah keberhasilan produk. Namun, menemukan nama merek
yang paling baik adalah tugas yang sulit. Pencarian nama merek dimulai dengan
tinjauan seksama terhadap produk dan manfaatnya, pasar sasaran, dan strategi
pemasaran yang diajukan. Setelah itu, penamaan merek menjadi bagian ilmu dan
seni, serta ukuran insting.
Kualitas
yang diinginkan untuk nama merek meliputi :
(1)
Nama
merek harus menunjukkan sesuatu tentang manfaat dan kualitas produk.
(2)
Nama
merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat.
(3)
Nama
merek harus berbeda.
(4)
Nama
merek harus dapat diperluas.
(5)
Nama
merek harus dapat diterjemahkandengan mudah ke dalam bahasa asing.
-
Sponsor Merek
Produsen
mempunyai empat pilihan sponsor. Produk bisa diluncurkan sebagai merek produsen
(atau merek nasional), seperti Kellogg dan Apple menjual produknya di bawah
nama merek produsennya sendiri. Atau produsen bisa menjual kepada penjual
perantara yang memberikan merek pribadi kepada produk (disebut juga merek took atau
merek distributor). Walaupun sebagian besar produsen menciptakan nama merek
mereka sendiri, produsen lain memasarkan merek berlisensi. Terakhir, dua
perusahaan dapat menggabungkan kekuatan dan melakukan co-branding (merek
bersama) suatu produk.
-
Pengembangan Merek
Perusahaan mempunyai empat
pilihan ketika mengembangkan merek :
1) Perluasan Lini
Perluasan Lini (line extension)
terjadi ketika perusahaan memperluas nama merek yang sudah ada menjadi bentuk,
warna, ukuran, bahan, atau rasa baru dari kategori produk yang ada. Namun,
perluasan lini melibatkan sejumlah resiko. Nama merek ang terlalu luas bisa
kehilangan arti spesifiknya, atau merek yang terlalu luas bisa menyebabkan
konsumen bingung. Risiko lainnya adalah penjualan sebuah perluasan bisa menjadi
penyingkiran produk lain di dalam lini.
2) Perluasan Merek
Perluasan Merek (brand extension)
: memperluas nama merek saat ini menjadi produk baru atau produk modifikasi dalam
kategori baru. Perluasan merek memberikan pengakuan instan dan penerimaan yang
lebih cepat kepada produk baru. Perluasan merek juga menghemat biaya iklan
tinggi yang biasanya diperlukan untuk membangun nama merek baru. Pada saat yang
sama, strategi perluasan merek melibatkan sejumlah risiko. Perluasan bisa
membingungkan citra merek utama. Dan jika perluasan merek gagal, perluasan
merek bisa merusak sikap konsumen terhadap produk lain yang membawa nama merek
yang sama.
3) Multimerek
Multimerek menawarkan cara
menetapkan fitur dan penampilan lain terhadap motif pembelian yang berbeda.
Multimerek juga memungkinkan perusahaan mengisi lebih banyak ruang rak penjual
perantara.
Kelemahan utama multimerek adalah
bahwa setiap merek mungkin hanya memperoleh pangsa pasar yang kecil, dan tidak
ada merek merek yang sangat menguntungkan.
4) Merek baru
Suatu perusahaan mungkin percaya
bahwa kekuatan nama merek yang ada melemah dan nama merek baru diperlukan. Atau
perusahaan mungkin menciptakan nama merek baru ketika perusahaan memasuki
kategori produk baru di mana tak ada satupun nama merek perusahaan saat ini
yang cocok.
Dalam multimerek, menawarkan terlalu banyak merek
baru bisa menghasilkan penyebaran sumber daya perusahaan yang terlalu tipis.
Dan di beberapa industry, seperti barang konsumen kemasan, konsumen dan
pengecer khawatir bahwa sudah ada terlalu banyak merek, dengan sedikit
perbedaaan di antara merek-merek.
Mengelola
Merek
Perusahaan
harus mengelola merek mereka secara cermat. Pertama, positioning merek harus
terus dikomunikasikan kepada konsumen. Pemasar merek utama sering membelanjakan
jumlah uang yang sangat besar pada periklanan untuk menciptakan kesadaran merek
dan membangun preferensi serta loyalitas pelanggan.
Kampanye
iklan semacam itu bisa membantu menciptakan pengenalan nama, pengetahuan merek,
dan mungkin preferensi merek. Namun, faktanya adalah merek tidak dibesarkan
oleh iklan tetapi oleh pengalaman merek.
Positioning
merek tidak akan bertahan penuh kecuali semua orang di dalam perusahaan
menghidupkan merek tersebut. Karena itu, perusahaan harus melatih
orang-orangnya agar berpusat pada pelanggan. Terakhir, perusahaan harus
mengaudit kekuatan dan kelemahan merek mereka secara berkala.
Pemasaran Jasa
Sifat
dan Karakteristik Jasa
Perusahaan
harus mempertimbangkan empat karakteristik khusus jasa ketika merancang program
pemasaran :
·
Jasa tak berwujud (service intangibility) berarti
bahwa jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba, didengar, atau dibaui
sebelum jasa itu dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli mencari
“tanda-tanda” kualitas jasa. Para pembeli menarik kesimpulan tentang
kualitasjasa dari tempat, orang, harga, perlengkapan, dan komunikasi yang dapat
mereka lihat.
·
Jasa tak terpisahkan
Barang-barang fisik diproduksi,
lalu disimpan, kemudian dijual, dan dikonsumsi kemudian. Sebaliknya, jasa
dijual terlebih dahulu, lalu diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang sama. Jasa
tak terpisahkan (service
inseparability) berarti bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya,
tanpa mempedulikan apakah penyedia jasa itu orang atau mesin.
·
Variabilitas jasa
Variabilitas jasa (service
variability) berarti bahwa kualitas jasa bergantung pada siapa yang menyediakan
jasa itu dan kapan, di mana, dan bagaimana jasa itu disediakan.
·
Jasa dapat musnah
Jasa dapat musnah (service perishability) berarti
bahwa jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau digunakan beberapa saat kemudian.
Strategi
Pemasaran untuk Perusahaan Jasa
-
Rantai Laba-Jasa
Dalam
bisnis jasa, pelanggan dan karyawan jasa lini depan berinteraksi untuk menciptakan jasa. Hasilnya interaksi
efektif bergantung pada keahlian karyawan jasa lini depan dan proses pendukung
yang menyokong karyawan-karyawan ini. Oleh karena itu, perusahaan jasa harus
memusatkan perhatian pada keduanya, pelanggan dan karyawan, agar berhasil.
Perusahaan jasa memahami rantai
laba-jasa (service-profit chain), yang menghubungkan laba perusahaan jasa
dengan karyawan dan kepuasan pelanggan. Rantai ini terdiri dari lima hubungan :
·
Kualitas
jasa internal
·
Karyawan
jasa yang puas dan produktif
·
Nilai
jasa yang lebih besar
·
Pelanggan
yang puas dan setia
·
Laba
dan pertumbuhan jasa yang sehat
Oleh
karena itu, pemasaran jasa memerlukan lebih dari sekedar pemasaran eksternal
tradisional yang menggunakan Empat P. Pemasaran jasa juga memerlukan pemasaran
internal dan pemasaran interaktif. Pemasaran
internal berarti bahwa perusahaan jasa harus mengorientasikan dan
memotivasi karyawannya yang berhubungan dengan pelanggan dan mendukung
orang-orang pelayanan untuk bekerja sebagai satu tim untuk memberikan kepuasan
pelanggan. Pemasar harus membuat semua orang dalam organisasi berpusat pada
pelanggan. Bahkan pemasaran internal harus mendahului pemasaran eksternal.
Pemasaran interaktif berarti bahwa
kualitas jasa sangat bergantung pada kualitas interaksi pembeli-penjualselama
transaksi jasa. Dalam pemasaran produk, kualitas produk sering kali hanya
sedikit bergantung pada bagaimana produk itu diperoleh. Tetapi dalam pemasaran
jasa, kualitas jasa bergantung pada penghantar jasa dan kualitas penghantaran.
Karena itu, pemasar jasa harus menerapkan keahlian pemasaran interaktif.
-
Mengelola Diferensiasi Jasa
Dalam persaingan harga yang ketat
saat ini, para pemasar jasa sering mengeluh tentang kesulitan
mendiferensiasikan jasa mereka dari jasa pesaing. Meskipun pelanggan memandang
pelayanan penyedia jasa yang berbeda secara sama, mereka lebih memperhatikan
harga daripada penyedia jasa. Solusi bagi persaingan harga adalah mengembangkan
penawaran, penghantaran, dan citra yang berbeda.
Perusahaan
jasa bisa mendiferensiasikan hantaran jasa mereka dengan memiliki orang yang
berhubungan langsung dengan pelanggan yang lebih mampu dan dapat diandalkan,
melalui pengembangan lingkungan fisik yang baik di mana produk jasa dihantarkan
atau dengan merancang proses penghantaran yang baik.
Terakhir,
perusahaan jasa juga mendiferensiasikan citra mereka mealui lambing dan merek.
-
Mengelola Kualitas Jasa
Perusahaan
jasa dapat mendiferensiasikan dirinya dengan menghantarkan kualitas yang lebih
tinggi secara konsisten dibandingkan pesaingnya. Seperti produsen lain sebelum
mereka, sekarang sebagian besar industri jasa bergabung dengan gerakan kualitas
yang digerakkan pelanggan. Dan seperti pemasok produk, penyedia jasa harus
mengidentifikasi apa yang diharapkan pelanggan sasaran terhadap kualitas jasa.
Tidak
seperti para produsen produk yang mampu menyesuaikan mesin dan input mereka
sampai segalanya sempurna, kualitas jasa selalu beragam, bergantung pada
interaksi antara karyawan dan pelanggan. Sebenarnya, pemulihan yang baik dapat
memenangkan lebih banyak pembelian dan kesetiaan pelanggan dibandingkan bila
segala sesuatunya berjalan lancar sejak awal. Oleh karena itu, perusahaan tidak
hanya harus mengambil langkah untuk menyediakan jasa yang baik setiap saat
tetapi juga memulihkan diri dari kesalahan jasa ketika kesalahan itu terjadi.
Langkah
pertama adalah memberdayakan karyawan jasa lini depan—memberikan mereka
wewenang, tanggung jawab, dan insentif yang mereka perlukan untuk mengenali,
memperhatikan, dan mengerti kebutuhan pelanggan.
-
Mengelola Produktivitas Jasa
Dengan
biaya yang meningkat cepat, perusahaan jasa mendapat tekanan besar untuk
meningkatkan produktivitas jasa. Mereka dapat melakukannya dalam beberapa cara.
Mereka dapat melatih karyawan lama dengan lebih baik atau mempekerjakan
karyawan baru yang akan bekerja lebih keras atau lebih terampil. Atau mereka
dapat meningkatkan kuantitas jasa mereka dengan mengurangi sejumlah kualitas.
Penyedia jasa dapat “mengindustrialisasi jasa” dengan menambahkan perlengkapan
dan menetapkan standar produksi. Terakhir, penyedia jasa bisa mempergunakan
kekuatan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar