Saat ini perusahaan menyadari bahwa mereka tidak dapat memenuhi keinginan
semua pembeli di pasar. Jumlah pembeli terlalu banyak, terlalu luas, dan
mempunyai kebutuhan yang beragam. Sebagian besar perusahaan telah menjauhi
pemasaran missal dan menuju ke pemasaran sasaran. Mereka tidak menyebarkan
usaha pemasaran mereka(pendekatan “senapan shotgun”), tetapi memusatkan
perhatian pada kelompok pembeli yang mempunyai minat terbesar dalam nilai
terbaik yang mereka ciptakan(pendekatan “laras panjang”. Empat langkah utama
dalam merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan :
·
Segmentasi Pasar: Membagi pasar menjadi
kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan karakteristik, atau perilaku berbeda
yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran tersendiri.
·
Penetapan Targer Pasar: Proses mengevaluasi daya
tarik masing-masing segmen dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki.
·
Diferensiasi: Mendiferensiasikan penawaran
pasar perusahaan yang sesungguhnya untuk menciptakan nilai pelanggan yang
unggul.
·
Positioning: Pengaturan Produk untuk
menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan dibandingkan produk
pesaing dalam pemikiran konsumen sasaran.
SEGMENTASI PASAR
Melalui segmentasi pasar, perusahaan membagi pasar yang besar dan
heterogen menjadi segmen yang lebih kecil yang dapat dicapai secara efisien dan
efektif dengan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan unik mereka.
Menetapkan Segmen Pasar Konsumen
Tidak ada cara tunggal untuk melakukan segmentasi pasar. Pemasar harus
mencoba variable segmentasi yang berbeda, secara tunggal maupun kombinasi untuk
menemukan cara terbaik melihat struktur pasar.
·
Segmentasi Geografis: Membagi pasar menjadi unit
geografis yang berbeda seperti negara, silayah, negara bagian, daerah, kota,
atau lingkungan sekitar.
·
Segmentasi Demografis: Membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan variabel
demografi seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga,
pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi dan kebangsaan.
Usia dan
Tahap Siklus Hidup
Kebutuhan dan keinginan konsumen berubah sesuai usia. Perusahaan
menggunakan segmentasi usia dan siklus hidup, menawarkan produk yang berbeda
dan dengan pendekatan pemasaran yang berbeda untuk setiap kelompok usia dan
siklus hidup. Contohnya, untuk anak anak P&G menjual produk yang
menampilkan karakter favorit anak-anak.Bahkan submerek Nintendo yaitu Touch
Generations menawarkan video games yang menargetkan baby boomers yang mulai
tua.
Pemasar harus lebih
berhati-hati terhadap stereotip ketika menggunakan segmentasi usia dan siklus
hidup. Contohnya, beberapa pasangan usia 40 tahun mulai mendaftarkan anaknya ke
perguruan tinggi, sementara pasangan yang lain baru mulai membangun rumah
tangga.Oleh karena itu usia sering menjadi alat prediksi yang buruk dari siklus
hidup, kesehatan, pekerjaan, atau status keluarga.
Jenis Kelamin
Segmentasi jenis kelamin sudah lama digunakan pada produk pakaian,
kosmetik, majalah,dll. Contohnya, P&G menawarkan secret, merek yang khusus
diformulasikan bagi wanita, dikemas, dan
diiklankan untuk mendukung wanita. Pendekatan terhadap wanita bias dilihat saat
Nike mulai mengembangkan pakaian khusus wanita, Nike tetap menggunakan wanita
asli dalam mencetak produknya, bukan dengan pria yang ukurannya lebih kecil.
Pendapatan
Segmentasi pendapatan telah digunakan sejak lama oleh pemasar produk dan
jasa seperti mobil, pakaian, jasa keuangan, dll. Toko seperti Neiman Marcus menyediakan semua
hal mulai dari perhiasan dan mode pakaian mahal sampai apricot Australia berglasur seharga $20 per pon. Lalu untuk perusahaan yang tidak khusus
menargetkan segmentasi orang kaya contohnya adalah pengecer Dollar General,
yang berhasil menargetkan kelompok berpendapatan rendah dan menengah. Dengan
strategi seperti itu toko barang murah tumbuh dengan pesat di AS. Bahkan para
ahli memprediksikan bahwa untuk menghadapi ancaman took dolar Wal-mart akhirnya
akan membeli salah satu rantai usaha ini atau memulai satu rantai usah
amiliknya sendiri.
·
Segmentasi Psikografis
Segmentasi ini membagi pembeli
menjadi kelompok berbeda berdasarkan kelas social, gaya hidup, dan karakteristik
kepribadian. Orang orang dalam kelompok demografis yang sama bias memiliki komposisi
psikografis yang sangat berbeda. Pemasar sering menetapkan segmen pasar mereka melalui
gaya hidup konsumen dan mendasarkan strategi pemasaran mereka berdasarkan penampilan
gaya hidup. Contohnya, American Express menjanjikan kartu yang sesuai dengan gaya
hidup kita. Pottery Barn dengan format tokonya yang berbeda menjual lebih dari sekedar
perabot rumah, ia menjual semua yang diinginkan pelanggan.
Pemasar juga menggunakan
variable kepribadian untuk melakukan segmentasi pasar. Contohnya, pemasaran skuter
motor Honda tampaknya menargetkan kalangan usia muda yang hip dan trendi.
Mengapa demikian? Iklan lama Honda memperlihatkan anak muda yang sedang gembira
karena merasa bebas, mandiri, dan memiliki semangat. Padahal Vespa menjual lebih
dari seperempa tskuternya kepada kalangan usia 50 tahunan. Pembeli yang lebih tua,
membeli skuter untuk kesenangan, karena saat mereka muda tidak pernah mempunyai
kesempatan seperti itu.
·
Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku membagi pembeli
menjadi kelompok berdasarkan sikap, penggunaan, atau respons terhadap sebuah produk.
Pemasar percaya bahwa variable perilaku adalah titik terbaik untuk membangun segmen
pasar.
Kejadian
Kejadian (Occasion) pembeli dapat
dikelompokkan menurut kejadian saat mereka mendapat ide untuk membeli, bear
benar melakukan pembelian, atau menggunakan barang yang dibeli. Segmentasi Kejadian
bias membantu perusahaan membangun.
PencarianManfaat
Pencarian Manfaat,salah satu
bentuk kuat segmentasi adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda
yang mereka cari dari produk. Segmentas iManfaat memerlukan pencarian manfaat utama
yang dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari manfaat masing-masing
kelas produk, dan merek utama yang
menghantarkan masing-masing manfaat. Setiap segmen akan mencari bauran manfaat
yang berbeda, Perusahaan harus menargetkan segmen manfaat atau segmen yang
dapat dilayaninya dengan sangat baik dan paling menguntungkan dengan penampilan
yang sesuai dengan preferensi setiap segmen.
Status
Pengguna
Pasar bias disegmentasikan menjadi non pengguna, mantan pengguna,
pengguna potensial, pengguna pertama kali, dan pengguna tetap produk. Sebagai contoh,
bank darah tidak hanya bergantung pada donor tetap. Mereka juga harus merekrut
donor baru dan mengingatkan mantan pendonor yang masing-masing memerlukan penampilan
pemasaran yang berbeda.
Yang termasuk dalam kelompok
pengguna potensial ini adalah konsumen yang menghadapi perubahan tahap hidup seperti
pengantin baru dan orang tua baru yang bias menjadi pengguna berat.
Tingkat
Penggunaan
Pasar juga bias disegmentasikan
menjadi pengguna produk ringan,
menengah, dan berat. Pengguna berat sering kali hanya mencakup pasar yang kecil
tetapi mempunyai persentase konsumsi total yang tinggi. Contohnya, Burger King
memiliki penggemar super, ditargetkan dari mereka secara terbuka dengan iklan
“monster burger” yang isinya daging, keju, dan lebih banyak daging juga keju.
Iklan ini juga diwarnai dengan aksi-aksi aneh seperti mendorong, mengunyah burgernya,
dll. Meskipun banyak yang bingung akan iklan tersebut, tetapi harus diakui bahwa
iklan ini membangkitkan rasa lapar para penggemar burger king.
Status
Loyalitas
Pasar juga bias disegmentasikan oleh loyalitas konsumen, konsumen mungkin
setia terhadap merek, toko ,dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan tingkat loyalitasnya. Beberapa konsumen benar-benar setia. Contohnya,
Apple inc mempunyai pengguna setia yang sedikit, tetapi fanatic akan produknya.
Sebuah perusahaan dapat belajar dengan menganalisis pola kesetiaan di pasarnya.
Perusahaan harus mulai dengan mempelajari pelanggan setianya sendiri. Sebagaicontoh,
Apple inc dapat menunjukkan dengan lebih tepat pasar sasarannya dan mengembangkan
tampilan pemisarannya. Denga nmempelajari pembeli yang tidak terlalu setia,
perusahaan dapat mendeteksi merek mana yang paling kompetitif terhadap mereknya.
Dengan melihat pelanggan yang meninggalkan merknya, perusahaan dapat belajar tentang
kelemahan pemasarannya.
Menggunakan Dasar Multisegmentasi
Pemasar semakin menggunakan dasar multisegmentasi dalam usahanya untuk
mengidentifikasi kelompok sasaran yang lebih kecil dan lebih terdefinisi. Satu
contoh segmentasi multivariabel yang baik adalah segmentasi “geodemografis”.
Beberapa jasa informasi bisnis – seperti Claritas, Experian, Acxiom, dan
MapInfo – telah didirikan untuk membantu menghubungkan U.S. Census dan data
transaksi konsumen dengan pola gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi
pasar mereka lebih baik hingga lingkup kode pos, lingkungan, dan bahkan rumah
tangga. Salah satu sistem segmentasi gaya hidup terkemuka adalah sistem PRIZM
NE dan Claritas. Sistem PRIZM NE mengklasifikasikan semua rumah tangga Amerika
berdasarkan sejumlah faktor demografis serta faktor perilaku dan gaya hidup.
Dengan PRIZM NE pemasar bisa menggunakan alamat anda untuk melukiskan gambaran
yang tepat dan mengejutkan tentang siapa diri anda dan apa yang bisa anda beli.
PRIZM NE mengklasifikasikan rumah tangga AS menjadi 66 segmen unik, diatur
dalam 14 kelompok sosial yang berbeda. Masing-masing segmen menampilkan
karakter unik dan perilaku pembelian.
Menetapkan Segmen Pasar
Bisnis
Konsumen dan pemasar bisnis
menggunakan banyak variabel yang sama untuk menetapkan segmen pasar mereka.
Pembeli bisnis bisa disegmentasikan secara geografis, demografis, atau lewat
pencarian manfaat, status pengguna, tingkat penggunaan dan tingkat kesetiaan.
Tetapi pemasar bisnis juga menggunakan beberapa variabel tambahan seperti
karakteristik operasi, pendekatan pembelian, faktor situasional, dan
karakteristik pribadi pelanggan. Dengan mengejar segmen dan bukannya seluruh
pasar, perusahaan dapat menghantarkan proporsi nilai yang tepat bagi masing-masing
segmen yang dilayani dan menangkap lebih banyak nilai sebagai imbalannya.
Hampir semua perusahaan melayani setidaknya beberapa pasar bisnis. Sebagai
contoh, kita telah membicarakan kampanye iklan American Express “Hidupku,
Kartuku” yang menawarkan kartu kredit kepada konsumen akhir. Tetapi American
Express juga menargetkan bisnis dalam tiga segmen – pedagang, korporasi, dan
bisnis kecil. American Express telah mengembangkan program pemasaran berbeda
bagi setiap segmen. Banyak perusahaan menetapkan sistem terpisah untuk
berhubungan dengan pelanggan yang lebih besar atau pelanggan di berbagai
lokasi. Dalam industri sasaran dan ukuran pelanggan tertentu, perusahaan bisa
menetapkan segmen dengan pendekatan dan kriteria pembelian. Seperti dalam
segmentasi konsumen, banyak pemasar percaya bahwa perilaku pembelian dan
manfaat memberikan dasar terbaik bagi penetapan segmen pasar bisnis.
Menetapkan Segmen Pasar Internasional
Hanya segelintir perusahaan mempunyai sumberdaya atau kemauan untuk
beroperasi di sebagian besar, atau bahkan seluruh negara yang ada di dunia.
Sebagian besar perusahaan internasional memfokuskan diri pada lingkup yang
lebih kecil. Beroperasi di banyak negara memberikan tantangan baru. Negara yang
berbeda, bahkan negara yang letaknya berdekatan bisa mempunyai keadaan ekonomi,
budaya, dan politik yang sangat berbeda. Oleh karena itu, perusahaan
internasional harus mengelompokkan pasar dunia mereka ke dalam segmen dengan
kebutuhan pembelian dan perilaku berbeda. Perusahaan dapat melukakan segmentasi
pasar internasional dengan satu atau kombinasi beberapa variabel. Mereka dapat
menetapkan segmen berdasarkan letak geografis, mengelompokkan negara berdasar
wilayah. Segmentasi geografis mengasumsikan bahwa negara-negara yang saling
berdekatan akan mempunyai karakteristik dan perilaku yang mempunyai banyak
kesamaan. Meskipun begitu ada banyak pengecualian. Pasar dunia juga bisa
disegmentasikan berdasarkan faktor ekonomi. Sebagai contoh suatu negara bisa
digolongkan berdasarkan tingkat pendapatan penduduk atau berdasarkan
keseluruhan tingkat perkembangan ekonomi. Struktur ekonomi negara membentuk
kebutuhan produk dan jasa penduduknya, dan juga peluang pemasaran yang
ditawarkannya. Negara bisa disegmentasikan berdasarkan faktor politik dan hukum
seperti jenis dan stabilitas birokrasi. Faktor budaya juga bisa digunakan,
mengelompokkan pasar menurut bahasa yang umum dipakai, agama, nilai, dan sikap,
adat, dan pola perilaku. Selain itu, banyak perusahaan menggunakan pendekatan
berbeda yang disebut segmentasi antarpasar – membentuk segmen konsumen yang
mempunyai kebutuhan dan perilaku pembelian yang sama meskipun mereka berada di
negara berbeda. Sebagai contoh Mercedes Benz menargetkan orang kaya di dunia,
tanpa memperhatikan negaranya.
Persyaratan untuk Segmentasi Efektif
1.
Terukur ; Ukuran daya beli, dan
profil segmen dapat diukur.
Variabel segmentasi tertentu sulit diukur. Sebagai contoh, ada 32,5 juta
orang kidal di Amerika Serikat, tetapi hanya segelintir produk ditargetkan
untuk segmen kidal ini. Masalah utama mungkin segmen tersebut sulit
diidentifikasi dan diukur. Tidak ada data tentang demografi orang kidal.
2.
Aksesibilitas ; Segmen pasar bisa
dijangkau dan dilayani dengan efektif.
Contohnya sebuah perusahaan parfum menemukan bahwa pengguna berat mereknya
adalah pria dan wanita bujangan yang senang keluar rumah hingga larut malam dan
sering bersosialisasi.
3.
Substansial ; segmen pasar cukup besar atau menguntungkan
untuk dilayani.
Sebuah segmen harus merupakan kelompok homogen berukuran sebesar mungkin,
yang layak dikejar dengan program pemasaran yang disesuaikan.
4.
Dapat didiferensiasi ; segmen dapat dibedakan
secara konseptual dan direspon secara berbeda terhadap elemen dan program
bauran pemasaran yang berbeda.
Jika wanita menikah dan wanita tidak menikah mempunyai respon yang sama
terhadap penjualan parfum, mereka tidak dianggap sebagai segmen yang terpisah.
5.
Dapat ditindaklanjuti ; program yang efektif bisa
dirancang untuk menarik dan melayani segmen.
Contohnya, meskipun satu maskapai penerbangan kecil mengidentifikasi
tujuh segmen pasar, stafnya terlalu sedikit untuk mengembangkan program
pemasaran terpisah lagi masing-masing segmen.
PENETAPAN TARGET PASAR
Segmentasi pasar mengungkapkan peluang segmen pasar perusahaan.
Sekarang perusahaan harus mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa
banyak dan jenis segmen yang akan dilayaninya dengan sangat baik.
Mengevaluasi Segmen Pasar
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan
harus melihat tiga faktor : ukuran dan pertumbuhan segmen, daya tarik
struktural segmen, dan tujuan serta sumber daya perusahaan. Mula-mula
perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisis data tentang penjualan terbaru
segmen, tingkat pertumbuhan, dan profitabilitas berbagai segmen yang
diharapkan. Perusahaan akan tertarik dengan segmen yang mempunyai ukuran dan
karakteristik pertumbuhan yang sesuai. Perusahaan juga harus mempelajari faktor
struktural utama yang mempengaruhi daya tarik jangka panjang suatu segmen.
Sebagai contoh, suatu segmen akan kurang menarik jika segmen itu sudah terdapat
banyak pesaing kuat dan agresif. Kekuatan pembeli yang relatif juga
mempengaruhi daya tarik segmen. Sebuah segmen bisa menjadi tidak menarik jika
segmen itu terdapat pemasok kuat yang dapat mengendalikan harga atau mengurangi
kualitas atau kuantitas barang dan jasa pesanan. Sekalipun sebuah segmen
mempunyai ukuran dan pertumbuhan tepat serta menarik secara struktural,
perusahaan harus mempertimbangkan tujuan dan sumber dayanya sendiri. Perusahaan
sebaiknya hanya menggunakan segmen di mana perusahaan dapat menawarkan nilai
yang unggul dan meraih keuntungan lebih banyak dari pesaing.
Memilih Segmen Pasar
Sasaran
Setelah
mengevaluasi segmen yang berbeda, perusahaan harus memutuskan jenis dan berapa
banyak segmen yang akan menjadi sasarannya (pasar sasaran/ target market). Pasar sasaran terdiri dari sejumlah pembeli yang
berbagi kebutuhan dan karakteristik yang sama yang akan dilayani oleh
perusahaan.
Pembeli
mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik, maka penjual dapat memandang
setiap pembeli potensial sebagai sasaran terpisah lalu penjual merancang
program pemasaran yang terpisah bagi masing-masing pembeli.
Jenis-jenis
target pemasaran yang dapat diterapkan oleh perusahaan, antara lain:
1.
Pemasaran
Tanpa Diferensiasi (Undiffirentiated Marketing/ Mass Marketing)
Strategi cakupan pasar dimana perusahaan
memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen pasar dan mengejar keseluruhan
pasar dengan satu tawaran. Dalam strategi ini, timbul kesulitan dalam
mengembangkan sebuah produk atau merek yang dapat memuaskan semua konsumen.
Pemasar massal sering mengalami kesulitan dalam bersaing dengan perusahaan yang
lebih fokus ke segmen pasar tertentu.
2.
Pemasaran
Terdiferensiasi (Differentiated Marketing/ Segmented Marketing)
Strategi cakupan pasar dimana perusahaan
memutuskan untuk menargetkan beberapa segmen pasar dan merancang penawaran
terpisah bagi masing-masing segmen. Dengan menawarkan variasi produk,
perusahaan berharap dapat memperoleh penjualan yang lebih tinggi. Dan posisi
yang kuat pada masing-masing segmen. Tetapi, pemasaran terdiferensiasi juga
meningkatkan biaya pelaksanaan bisnis. Oleh karena itu, perusahaan harus
mempertimbangkan peningkatan penjualan dibandingkan peningkatan biaya.
3.
Pemarasan
Terkonsentrasi (Concentrated Marketing/ Niche Marketing)
Strategi cakupan pasar dimana
perusahaan mengejar pangsa besar salah satu atau beberapa segmen atau ceruk
(niche). Jika segmen cukup besar biasanya menarik beberapa pesaing, ceruk lebih
kecil mungkin hanya menarik satu atau beberapa pesaing. Strategi ini bisa
sangat menguntungkan atau justru malah merugikan. Perusahaan yang bergantung
pada satu atau beberapa segmen, semua bisnis akan merugi jika segmen melesu
atau pesaing besar memasuki segmen yang sama dengan sumber daya yang besar.
Karena itu, perusahaan lebih suka melakukan diversifikasi dalam beberapa segmen
pasar.
4.
Pemasaran
Mikro (Micromarketing)
Pemasaran mikro ialah praktek
penghantaran produk dan program pemasaran untuk memenuhi selera individu dan
lokasi tertentu. Pemasar mikro melihat individu dalam setiap diri pelanggan.
Pemasaran mikro mencakup pemasaran lokal
dan pemasaran individual.
a.
Pemasaran
Lokal
Pemasaran lokal melibatkan penghantaran
merek dan promosi khusus untuk kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen
lokal–kota, lingkungan, dan bahkan toko-toko tertentu. Kerugiannya adalah:
dapat meningkatkan biaya manufaktur dan pemasaran dengan mengurangi skala
ekonomi, menciptakan masalah logistik ketika perusahaan berusaha memenuhi
beragam persyaratan pasar regional dan lokal yang berbeda, dan citra
keseluruhan merek bisa bercampur jika produk dan pesan terlalu bervariasi dalam
lokasi berbeda. Keuntungannya pemasaran lokal antara lain: membantu perusahaan
memasarkan barang dengan lebih efektif dalam menghadapi perbedaan regional dan
lokal yang ada dalam bidang demografi dan gaya hidup,
serta memenuhi kebutuhan pelanggan lini pertama perusahaan –pengecer- yang
menyukai lebih banyak pilihan produk bermutu tinggi bagi lingkungan mereka.
b.
Pemasaran
Individual
Pemasaran Individual adalah
pemasaran yang menghantarkan produk dan program pemasaran khusus untuk
kebutuhan dan preferensi pelanggan individual. Pemasaran individual disebut
juga pemasaran satu-satu, penyesuaian missal dan pasar dari satu pemasaran.
Pemasaran individu pada
kenyataannya telah ada sejak lamaa, namun kini pemasaran missal yang
mendominasi dan menyebar luas. Untuk
memilih bentuk pemasaran ini, sangat diperlukannya teknologi yang memadai:
computer berdaya tinggi, database yang rinci, produksi robotic dan
manufaktur yang fleksible, serta media
komunikasi yang interaktif.
Memilih strategi penetapan sasaran.
Faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan perusahaan dalam memilih penetapan pasar:
a.
Sumber daya perusahaan. jika sumber daya
perusahaan terbatas, pemasaran terkonsentrasi adalah yang paling masuk akal.
b.
Variabilitas produk. perusahaan dengan beragam
desain produk lebih cocok dengan pemasaran terdiferensiasi atau terkonsentrasi.
c.
Tahap siklus hidup produk. pemasaran terdiferensiasi
atau terkonsentrasi dirasa masuk akal untuk produk baru yang dipasarkan
perusahaan karena umumnya masih dalam versi yang seidikit atau bahkan satu
saja.
d.
Variabilitas pasar. jika selera, jumlah dan
reaksi pembeli yang sama, pemasaran tanpa diferensiasi adalah pemasaran yang
sesuai.
e.
Strategi pemasaran pesaing. Jika pesaing menggunakan
pemasaran terdiferensiasi atau terkonsentrasi, pengguanaan pemasaran tanpa
diferensiasi adalah tindakan bunuh diri. Sebaliknya, jika pesaing menggunakan
pemasaran tanpa diferensiasi, pemasaran terdiferensiasi atau terkonsentrasi
adalah pilihan yang tepat untuk pemasar.
Pemasaran
sasaran yang berwawasan social
Dalam melakukan pemasaran
sasaran, Kebanyakan pemasar hanya focus pada segmen yang dituju dan yang paling
menguntungkan. Hal ini nantinya dapat menimbulkan kontoversi akibat terlalu
terfokus dan mengabaikan keadaan social. Iklan dan promosi harus dilakukan
dengan tidak hanya memperhatikan satu sisi. Pemasar sasaran harus berfikir
bukan mengenai siapa yang menjadi sasaran namun bagaimana dan untuk apa.
seringkali iklan untuk
produk anak dikritik karena penggunaan tokoh kartun dinilai peruntuhkan
pertahanan anak-anak. Namun tidak selalu begitu, penggunaan tokoh kartun pada
kemasan pasta gigi anak memberikan citra positif karena membuat anak-anak
menjadi rajin menggosok gigi. Begitulah betapa pemasar tidak boleh acuh
mengenai kebutuhan dan keadaan pasar sasaran.
DIFERENSIASI
DAN POSITIONING
Selain memutuskan segmen pasar mana yang akan menjadi sasarannya,
perusahaan harus memutuskan proporsi nilai, bagaimana perusahaan akan
menciptakan nilaii terdiferensiasi untuk segmen sasaran dan posisi apa yang
ingin diduduki perusahaan dalam segmen itu.Posisi produk adalah cara produk
didefinisikan oleh konsumen berdasarkan atribut penting, tempat dimana produk
berada dalam pikiran konsumen dibandingkan produk pesaing.
Peta
Positioning
Dalam
merencanakan strategi diferensiasi dan positioning mereka, pemasar sering
mempersiapkan peta positioning perseptual, yang memperlihatkan persepsi
konsumen tentang merek mereka dibandingkan dengan produk pesaing terhadap
dimensi pembelian penting.
Memilih strategi
Diferensiasi dan Positioning
Tugas diferensiasi dan
positioning terdiri dari tiga tahap :
1.
Menentukan kumpulan perbedaan nilai pelanggan yang mungkin
memberikan keunggulan kompetitif untuk membangun posisi
2.
Memilih keunggulan kompetitif yang tepat
3.
Memilih keseluruhan strategi positioning
Kemudian perusahaan harus
mengkomunikasikan dan menghantarkan posisi terpilih kepada pasar secara
efektif.
Mengidentifikasi
Perbedaan Nilai yang Mungkin dan Keunggulan Kompetitif
Untuk membangun hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan sasaran,
pemasar harus memahami kebutuhan pelanggan secara lebih baik daripada dilakukan pesaing dan
menghantarkan lebih banyak banyak nilai pelanggan.Selain dapat
mendiferensiasikan dan memposisikan diri sebagai penyelia nilai yang unggul,
perusahaan meraih keunggulan kompetitif.
Memilih keunggulan kompetitif yang tepat
Anggaplah sebuah perusahaan
menemukan beberapa diferensiasi potensial yang memberikan keunggulan
kompetitif. Sekarang perusahaan harus memilih satu diferensiasi di mana
perusahaan akan membangun strategi positioning nya.
Berapa banyak perbedaan yang dipromosikan
Banyak pemasar mengira bahwa
perusahaan harus secara agresif mempromosikan satu manfaat saja tapi pemasar
lain berfikir bahwa perusahaan harus memposisikan diri mereka sendiri pada
lebih dari satu media diferensiasi
Perbedaan mana yang dipromosikan
Perbedaan dapat diterapkan
jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
•
Penting: perbedaan menghantarkan manfaat bernilai tinggi bagi
pembeli sasaran
•
Berbeda: pesaing tidak menawarkan perbedaan, atau perusahaan dapat menawarkan produk dalam
cara yang lebih berbeda
•
Bernilai tinggi: perbedaan itu bernilai tinggi dalam cara
lain yang dapat diraih pelanggan dengan manfaat yang sama
•
Dapat dikomunikasikan: perbedaan dapat dikomunikasikan dan
dapat dinilai pembeli
•
Tidak mudah ditiru: pesaing tidak dapat meniru perbedaan
tersebut dengan mudah
•
Dapat dijangkau: pembeli dapat menjangkau harga perbedaan
•
Menguntungkan: perusahaan dapat memperkenalkan perbedaan yang
menguntungkan
Memilih strategi positioning
• Lebih banyak untuk lebih
banyak
Penyediaan produk atau jasa
paling berkelas dan menetapkan harga yang lebih mahal untuk menutupi biaya yang
lebih tinggi
• Lebih banyak untuk sama
Penyediaan produk atau jasa
dengan kualitas baik, dengan harga yang sama dengan pesaing
• Sama untuk lebih sedikit
Penyediaan produk atau jasa
dengan kualitas sama dengan pesaing, dengan harga yang lebih murah
• Lebih sedikit untuk jauh
lebih sedikit
Penyediaan produk atau jasa
dengan kualitas lebih rendah dari pesaing, dengan harga yang sangat jauh lebih
murah
• Lebih banyak untuk lebih
sedikit
Penyediaan produk atau jasa
dengan kualitas baik, dengan harga yang lebih murah dari pesaing
Mengembangkan Pernyataan Positioning
Pernyataan positioning
adalah pernyataan yang merangkumkan positioning perusahaan atau merek.
Pernyataan ini berbentuk: kepada (segmen dan kebutuhan sasaran) (merek) kami
adalah (konsep) yang (menunjukkan perbedaan).
Mengkomunikasikan dan Menghantarkan Posisi Terpilih
Setelah memilih posisi, perusahaan harus mengambil langkah kuat untuk
menghantarkan dan mengkomunikasikan posisi yang diinginkan kepada konsumen sasaran.
Semua usaha bauran pemasaran perusahaan harus mendukung strategi positioning.
Positioning perusahaan memerlukan tindakan nyata, bukan hanya bicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar