Senin, 18 September 2017

Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk (II/II)


h.      Komersialisasi
            Komersialisasi adalah pengenalan sebuah produk baru ke pasar. Pemasaran uji menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan akhir apakah hendak meluncurkan produk baru bagi manajemen. Bila perusahaaan melanjutkan komersialisasi mereka akan menghadapi biaya yang tinggi. Dalam kasus barang kemasan konsumen baru yang utama , mereka dapat menghabiskan ratusan juta dolar untuk iklan, promosi penjualan, dan usaha pemasaran lainnya dalam tahun pertama. Perusahaan yang meluncurkan satu produk baru mula-mula harus memutuskan waktu perkenalan.
Perusahaan harus memutuskan dimana produk baru akan diluncurkan dalam satu lokasi, wilayah, pasar nasional, atau pasar internasional. Segelintir perusahaan mempunyai keyakinan, modal dan kapasitas untuk meluncurkan produk baru ke dalam seluruh distribusi nasional atau internasional. Mereka akan mengembangkan rencana peluncuran pasar (market rollout) pada suatu waktu. Secara khusus, perusahaan kecil mungkin memasuki kota atau daerah yang menarik satu per satu. Namun perusahaan yang lebih besar dapat dengan cepat memperkenalkan model baru ke beberapa daerah atau ke seluruh pasar nasional. Perusahaan dengan sistem distribusi internasional dapat memperkenalkan produk baru melalui peluncuran global.

Mengatur Pengembangan Produk Baru
            Pengembangan produk baru membutuhkan lebih dari sekedar melewati beberapa tahapan. Perusahaan harus mengambil pendekatan yang menyeluruh untuk mengatur proses ini. Pengembangan produk baru yang berhasil perlu berpusat pada pelanggan, berdasarkan tim, dan usaha yang sistematis.
Pengembangan Produk Baru yang Berpusar pada Pelanggan
            Pengembangan produk baru yang berpusat pada pelanggan adalah pengembangan produk baru yang berfokus pada menemukan cara baru untuk memecahkan masalah pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih memuaskan bagi pelanggan. Salah satu penelitian terakhir menemukan produk baru yang berhasil adalah yang mempunyai diferensiasi, memecahkan permasalahan utama pelanggan, dan menawarkan proposisi nilai pelanggan yang menarik.
Pengembangan Produk Baru berdasarkan Tim
            Pengembangan produk baru berdasarkan tim adalah sebuah pendekatan untuk mengembangkan produk baru di mana berbagai departemen bekerja sma secara erat, melewati beberapa tahapan dalam proses pengembangan produk baru untuk menghemat waktu dan meningkatkan efektivitas. Tim ini biasanya meliputi departemen pemasaran, keuangan, desain, produksi, dan hukum, bahkan pemasok dan perusahaan pelanggan. Dalam proses yang berurutan, kebuntuan pada suatu fase bisa sangat memperlambat keseluruhan proyek. Dalam pendekatan secara simultan, bila suatu area fungsi mendapatkan rintangan, area tersebut bekerja untuk memecahkannya sementara tim bergerak maju.
            Pendekatan berdasarkan tim mempunyai beberapa keterbatasan. Contohnya pendekatan ini kadang menimbulkan ketegangan dan kebingungan dalam organisasi, dibandingkan pendekatan tahap yang berurutan. Namun, dalam industri yang cepat berubah dengan siklus hidup produk yang lebih singkat, hasil dari pengembangan produk yang cepat dan fleksibel jauh melebihi risikonya. Perusahaan yang mengkombinasikan pendekatan yang berpusat pasa pelanggan dengan pengembangan produk baru berdasarkan tim mendapatkan keunggulan kompetitif besar dengan memperoleh produk baru yang terjadi di pasar secara lebih cepat.
Pengembangan Produk Baru yang Sistematis
            Tekahir, pengembangan produk baru haruslah secara holistik dan sistematis daripada secara acak. Bila tidak, sedikit ide baru yang akan naik ke permukaan, dan banyak ide bagus akan tenggelam dan mati. Untuk menghindari masalah ini, perusahaan dapat memasang sistem manajemen inovasi untuk mengumpulkan, meninjau, mengevaluasi dan mengatur ide produk baru.
            Pendekatan sistem manajemen inovasi ini memberikan dua hasil yang diinginkan. Pertama, pendekatan ini membantu menciptakan budaya perusahaan berorientasi inovasi. Pendekatan ini menunjukkan bahwa manajemen puncak mendukung, mendorong, dan memberikan imbalan bagi inovasi. Kedua, pendekatan ini akan memberikan ide produk baru dalam jumlah banyak, beberapa diantaranya sangat istimewa. Ide baru yang bagus dapat dikembangkan secara lebih sistematis, memberikan keberhasilan produk baru yang lebih banyak lagi. Tidak ada lagi ide bagus yang hilang karena kekurangan dukungan dewan atau penasihat produk senior.
            Oleh karena itu, keberhasilan produk baru membutuhkan lebih dari sekedar memikirkan beberapa produk baru, menjadikan mereka produk dan menemukan pelanggan untuk produk tersebut. Kesuksesan produk baru membutuhkan pendekatan holistik untuk menemukan cara baru guna menciptakan pengalaman bernilai bagi pelanggan, mulai dari menciptakan dan menyaring ide produk baru hingga menciptakan dan menghasilkan produk yang dapat memuaskan keinginan pelanggan.

Strategi Siklus Hidup Produk
Setelah meluncurkan produk baru, manajemen menginginkan suatu produk agar menikmati hidup yang panjang dan bahagia. Manajemen mengetahui bahwa masing-masing produk memiliki siklus hidupnya masing-masing. Salah satunya siklus hidup produk (Product Life Cycle).
Siklus hidup produk mempunyai lima tahapan yang berbeda:
1.      Pengembangan produk, dimulai ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan suatu ide produk baru. Selama pengembangan produk, penjualan masih nol dan biaya investasi perusahaan menumpuk.
2.      Pengenalan, periode di mana pertumbuhan penjualan lambat pada saat produk diperkenalkan dipasar. Keuntungan tidak terjadi pada tahap ini karena pengeluaran yang besar untuk memperkenalkan produk.
3.      Pertumbuhan, merupakan periode penerimaan dengan cepat oleh pasar dan peningkatan keuntungan.
4.      Kedewasaan, periode melambatnya pertumbuhan penjualan dikarenakan produk telah diterima sebagian besar pembeli potensial. Tingkat keuntungan tidak berada di puncak atau menurun karena meningkatnya pengeluaran pemasaran untuk mempertahankan produk dalam persaingan.
5.      Penurunan, periode ketika penjualan mulai menurun dan keuntungan jatuh.
Tidak semua produk mengikuti siklus hidup produk ini. Beberapa produk diperkenalkan dan gugur dengan cepat, yang lain pada tahap kedewasaan butuh waktu yang sangat lama. Merek yang panjang umur seperti coca cola, gillete dll.
Konsep PLC dapat menjelaskan kelas produk, dapat digunakan secara berbeda-beda dalam masing-masing kasus. Siklus hidup merek yang spesifik dapat berubah dengan cepat karena perubahan serangan dan respon dari pesaing. Konsep PLC juga dapat diaplikasikan kepada apa yang dikenal sebagai gaya, mode dan fad.
Gaya adalah jenis ekspresi dasar yang berbeda. Contoh perbedaan baju formal dan non formal. Gaya diciptakan, dapat bertahan selama beberapa generasi, melewati pergantian mode yang digemari. Sebuah gaya mempunyai siklus yang menunjukkan beberapa periode munculnya kembali minat.
Mode adalah gaya yang diterima atau popular saat ini dalam suatu bidang. Contoh busana bisnis yang lebih formal dari pakaian kerja tahun 1980 an dan awal 1990 an memberikan jalan kepada penampilan bisnis santai hari ini. Mode cenderung tumbuh perlahan, menjadi popular untuk beberapa waktu dan kemudian menurun perlahan.
Fad adalah periode sementara dari tingginya tingkat penjualan yang tidak biasa digerakkan oleh antusiasme konsumen dan popularitas mendadak dari suatu produk atau merek. Fad dapat berupa salah satu bagian dari siklus hidup normal.

Konsep PLC dapat diaplikasikan oleh pemasar sebagai kerangka yang berguna untuk menggambarkan bagaimana produk dan pasar bekerja. Jika digunakan dengan cermat, konsep PLC dapat membantu dalam mengembangkan strategi pemasaran yang baik untuk tahap yang berbeda dari siklus hidup produk. Tetapi menggunakan konsep PLC untuk memperkirakan kinerja suatu produk atau untuk mengembangkan strategi produk mempunyai beberapa masalah praktis. 

Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern (II/II)

PENILAIAN UMUM
Penilaian umum adalah cara yang ketiga dan salah satu cara yang paling ampuh untuk dapat menentukan apakah suatu perbuatan baik atau tidak. Penilaian umum dapat disebut juga Audit Sosial, karena cara menilainya adalah dengan menyerahkan penilaian kepada masyarakat umum. “Audit” disini berarti kualitas etis yang dimiliki suatu perbuatan yang ditentukan oleh penilaian masyarakat umum. “Umum” adalah kata yang perlu mendapat perhatian khusus dalam pembahasan ini. Bila masyarakat menilai suatu perbuatan dengan ukuran dan pertimbangan yang terbatas maka penilaian tersebut tidaklah cukup, mungkin saja mereka memiliki vested interest sehingga mereka dapat begitu saja membenarkan perbuatan yang dirasa menguntungkan tetapi tidak memperhatikan kualitas etisnya.
Hasil penilaian yang subyektif didapatkan ketika masyarakat yang melakukan penialaian juga masih memiliki keterbatasan, maka hasil yang diperoleh pun hanya dari sudut pandang tertentu. Keterbukaan adalah kunci dari suksesnya penilaian yang dilakukan masyarakat. Perilaku yang baik secara moral tidak akan terlalu terpengaruh dengan adanya tuntutan keterbukaan, sementara perilaku yang tidak baik secara moral akan dilakukan oleh beberapa orang secara tersembunyi.
Beberapa golongan di dalam masyarakat adalah orang-orang yang menganut relativisme moral, yaitu keyakinan bahwa di dalam masyarakat yang memiliki nilai-nilai sosial berbeda akan memiliki norma-norma yang berbeda  pula. Beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan Jerman menolak dengan keras adanya praktik korupsi. Akan tetapi, di beberapa negara berkembang, praktik korupsi berkembang dengan sangat pesat dan dianggap sebagai perbuatan yang normal untuk dilakukan. Contoh lain ada di dalam dunia bisnis yang dilakukan oleh negara Jepang dan Amerika Serikat. Jepang beranggapan bahwa nilai yang tertinggi adalah kesetiaan karyawan kepada perusahaan, sedangkan Amerika Serikat beranggapan bahwa nilai yang tertinggi adalah kebebasan individu.
Contoh-contoh kasus diatas menjelaskan pada kita bahwa orang-orang yang terlibat adalah orang yang menghindari keterbukaan. Audit sosial menunjukkan bahwa tidak ada satupun negara negara di dunia ini yang menerima bahwa praktik korupsi sebagai perilaku yang dan bahkan diterima secara moral.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah, bisnis yang baik harus memenuhi semua persyaratan dari semua sudut pandang seperti yang dijelaskan diatas. Anggapan umum tentang bisnis yang baik adalah bisnis yang berorientasi pada keuntungan, akan tetapi bisnis yang baik adalah bisnis yang menegakkan etika dan hukum dengan tegas pula.

PROFIL ETIKA BISNIS DEWASA INI
Dewasa ini, Etika Bisnis sudah dapat terima sebagai suatu disiplin ilmu yang mapan dan mempunyai status ilmiah yang serius. Akan tetapi Etika Bisnis tetap harus terus berjuang untuk membuktikan diri sebagai disiplin ilmu yang disegani. Beberapa  pertanda yang menunjukkan status dari Etika Bisnis cukup meyakinkan dan beberapa poin profil ilmiah yang dimiliki Etika Bisnis di masa sekarang, yaitu:
Ciri pertama tentang status ilmiah yang dimiliki Etika Bisnis adalah segala praktis di dalam dunia Etika Bisnis diberikan sebagai mata kuliah resmi di perguruan tinggi. Kedudukaan Etika Bisnis begitu kuat sebagai mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi.  Pada sebuah riset tahun 1987, diselenggarakan 500 kuliah etika bisnis dan lebih dari 40.000 mahasiswa yang mengikuti kuliah tersebut. Dewasa ini dapat dipastikan akan ada lebih banyak perkuliahaan Etika Bisnis yang diadakan dalam skala global.
Publikasi mengenai Etika Bisnis juga telah banyak diterbitkan. Menurut riset tahun 1987 pula, sudah terbit lebih dari 20 buku pegangan tentang Etika Bisnis dan lebih dari 10 buku kasus di Amerika Serikat. Jumlah saat ini jelas sudah sangat banyak bertambah dan publikasi tersebut selalu mengikuti perkembangan globalisasi.
Ilmu tentang Etika Bisnis juga telah melahirkan cukup banyak jurnal ilmiah dan hal tersebut adalah tanda suatu bidang ilmu dapat dikatakan mencapai tingkat kematangan imiah. Selain itu terdapat banyak artikel bertema Etika Bisnis yang diterbitkan, baik di dalam majalah ekonomi, manajemen, ataupun filsafat.
Terdapat banyak kamus tentang Etika Bisnis yang diterbitkan dalam bahasa Jerman dan bahasa Inggris. Di sisi lain, cukup banyak institut yang secara khusus mempelajari permasalahan seputar Etika Bisnis.Beberapa asosiasi yang bertujuan khusus untuk memajukan Etika Bisnis juga telah banyak berdiri. Cara yang digunakan adalah dengan mengumpulkan dosen-dosen yang mengajarkan Etika Bisnis dan paminat lain ke dalam pertemuan berkala.

SIKAP MODERN DEWASA INI
Kita dapat melihat data sejarah dan kebudayaan bahwa kegiatan bisnis butuh waktu cukup lama untuk mendapatkan anggapan yang baik dari masyarakat seperti sekarang ini. Di zaman ini kegiatan bisnis dianggap sebagai kegiatan yang baik, akan tetapi tidak dengan di masa lalu. Maka terdapat perbedaan sikap yang harus ditunjukkan untuk menjalankan kegiatan bisnis. Salah satu tolak ukur adanya penunjukkan sikap negatif terhadap kegiatan adalah motivasi dari kegiatan bisnis itu sendiri, mencari keuntungan. Pencarian keuntungan biasanya dikaitkan dengan sifat egoisme atau mementingkan diri sendiri, dan itu adalah sifat yang tidak baik dipandang dari sisi moral. Sifat yang berlawanan dari egoisme adalah altruisme, yaitu sifat yang sangat mementingkan orang lain bahkan menganggap rendah kepentingan dirinya sendiri. Jelas altruisme adalah sifat yang baik dipandang dari sisi moral.
Adam Smith menjelaskan tentang perbedaan antara kepentingan diri sendiri dengan egoisme di dalam dunia bisnis modern. Orang yang terlibat dalam kegiatan bisnis memang adalah orang yang mementingkan kepentingan diri akan tetapi orang tersebut tidak sampai menyebabkan kerugian pada orang lain. Justru, karena ada perilaku ekonomi di dalam dunia bisnis, hal itulah yang menguntungkan kedua belah pihak. Etika tetap sangat dibutuhkan agar hal itu dapat terwujud, dan etika yang harus dietgakkan dlam kegiatan bisnis adalah jangan sampai perilaku kita merugikan oran lain.
Di zaman sekarang ini, etika bisnis sedang mengalami beberapa keprihatinan. Kapitalisme adalah momok yang membuat keprihatinan tersebut terjadi. Saat ini telah banyak bermunculan konglomerat dan korporasi multinasional. Pertumbuhan mereka sangat pesat, kepentingan yang mereka bawa juga sangat besar, dan kekayaan yang mereka miliki bahkan melebihi kekayaan sebuah negara. Akibatnya adalah bisnis menduduki posisi yang sangat penting dalam bidang perekonomian. Pertanyaan yang bermunculan salah satunya adalah, “Apa yang akan terjadi jika perusahaan-perusahaan multinasional tersebut akan menguasai dunia?”.
Kekuasaan adalah alasan munculnya permasalahan di dalam Etika Bisnis. Kegiatan bisnis ingin menciptakan kekuasaan yang besar.  Bagi sebagian orang, apa yang sedanng terjadi di dalam dunia bisnis sudah tidak terkontrol. Kekuasaan yang tidak terkontorl adalah alasan mengapa muncul perilaku tidak baik yang lain, korupsi. Pertanyaan yang muncul  adalah, bagaimana membatasi sifat ingin mendapatkan kekuasaan yang besar tersebut agar tidak terjadi penyalahgunaan? Hal itulah hyang menjadi tantangan tersendiri bagi bidang keilmuan Etika Bisnis.
Di era sekarang ini, era globalisasi, bisnis yang bertaraf nasional maupun internasional memiliki masalah yang tidak sesederhana itu. Masalah pelik tersebut adalah kekuasaan ekonomi yang merajalela dengan sangat bebas, maka ekonomi-ekonomi lemah akan menjadi korbannya. Kekuasaan akan selalu menjadi hak milik bagi mereka yang memiliki kekuatan ekonomi besar. Maka, prinsip yang harus menjadi perhatian utama kita adalah etika harus selalu ikut serta dalam seluruh kegiatan bisnis.

KRITIK ATAS ETIKA BISNIS
Etika Bisnis adalah bidang keilmuan yang akademis, maka Etika Bisnis tentu masih mengalami beberapa permasalahan. Penyempurnaan bahkan penambahan materi sebagai pengayaan materi Etika Bisnis harus terus dilakukan. Etika Bisnis harus memiliki sifat terbuka sehingga dapat menerima masukan, kritik, dan saran yang membangun. Akan tetapi, banyak ditemukan kritik yang bermaksud tidak baik terhadap Etika Bisnis,setelah ini akan dijelaskan mengenai pandangan Etika Bisnis yang sebenarnya.

ETIKA BISNIS ITU MENDISKRIMINASI
Permasalahan pertama terjadi di dalam dunia Etika Bisnis karena orang yang mengirimkan kritikan tersebut kepada Etika Bisnis, bukan apa isi dari kritikan tersebut. Peter Drucker, seorang ahli dalam bidang manajemen, pernah mengemukakan kritik yanng sangat tajam tentang dasar logika yang dipakai di dalam Etika Bisnis beserta penerapannya di dunia praktis. Inti dari keberatan yang dilontarkan Ducker adalah Etika Bisnis menjalankan praktik diskriminasi. Drucker beranggapan bahwa Etika Bisnis sengaja ingin diperlakukan spesial tentang caranya mengaitkan bisnis dengan etika. Banyak pihak yang beranggapan bahwa tuduhan yang diberikan Drucker tidak beralasan.
Etika Bisnis adalah prinsip moral yang umum atas suatu bidang khusus. Norma-norma yang dipakai di dalam Etika Bisnis bukan karena ada norma-norma yang tidak berlaku untuk bidang selain bisnis, semua itu karena keadaan dan masalah yang terjadi mempunyai corak khusus. Dengan adanya Etika Bisnis membuat tidak adanya pengecualian diantara manusia. Kegiatan bisnis adalah kegiatan yang harus dilakukan seperti kegiatan manusiawi lainnya dan yang paling utama adalah membutuhkan etika.

ETIKA BISNIS ITU KONTRADIKTIF
Etika Bisnis mengandung banyak sekali sisi kontradiktif, beberapa orang mengakui hal itu karena menurut mereka antara kegiatan bisnis dengan etika tidak bisa disatukan. Bisnis adalah salah satu kegiatan yang tidak mungkin dijalankan dengan etika karena kegiatan bisnis sama halnya seperti kagiatan di alam rimba. Dominasi yang kuat akan menindas yang lemah. Kritikan ini lebih sulit untuk diberikan responsnya karena banyak sudut pandang yang harus dijelaskan agar detail dari ilmu Etika Bisnis dapat tersampaikan dan membantah kritikan tersebut.

ETIKA BISNIS ITU TIDAK PRAKTIS
Sejak awal kemunculan sampai saat ini masih cukup banyak orang yang tersesat dengan berbagai penjelasan mengenai Etika Bisnis sebagai ilmu pengetahuan, salah satunya adalah Andrew Stark. Andrew Stark adalah seorang ahli dalam bidang manajemen dan dia mengatakan bahwa Etika Bisnis adalah bidang keilmuan yang tidak praktis.
Kritikan Stark bisa dikatakan tidak masuk akal karena dia hanya mengambil kesimpulan dari aspek-aspek etis tentang keputusan yang harus diambil oleh seorang manajer dan dia kurang berminat untuk mempelajari secara menyeluruh di mana pekerjaannya ditempatkan. Sebagai ilmu pengetahuan, Etika Bisnis bersifat relektif dan teoritif. Teori dengan praktik tidak dapat dipisahkan, termasuk ketika menerapkannya pada metode kasus.

ETIKAWAN TIDAK BISA MENGAMBIL ALIH TANGGUNGJAWAB
Setiap manusia adalah pelaku moral yang bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya  sendiri. Menurut orang-orang yang melontarkn kritikan bahwa kita tidak membutuhkan orang yang ahli di bidang Etika Bisnis, karena orang-orang tersebut mengambil alih tanggung jawab setiap manusia untuk menentukan apa yang harus diperbuatnya sendiri terhadap moral. Seluruh kritikan yang telah dilontarkan sebenarnya berasal dari sebuah kesalahpahaman.
Etika Bisnis bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada semua orang (terlepas apakah dia seorang pebisnis, manajer, atau pelaku moral yang lain di bidang bisnis) bahwa perilaku-perilaku yang dijelaskan di dalam etika bisnis adalah perilaku yang secara umum diakui sebagai perilaku yang baik untuk dilakukan, khususnya di kegiatan bisnis. Etika Bisnis bertujuan untuk membantu seseorang mengambil sebuah keputusan moral yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan, akan tetapi tidak bertujuan untuk menggantikan posisi dan peran orang tersebut.

Etika dan Manajemen Sumber Daya Manusia (II/II)

Hak dan Kewajiban Karyawan dan Perusahaan

Hak Karyawan pada Perusahaan

a.Hak atas pekerjaan
Hak atas pekerjaan merupakan hak asasi manusia.Karena, pertama kerja melekat pada tubuh manusia.Kerja adalah aktivits tubuh dankarena itu tidak bisa dilepaskandari tubuh manusia.Kedua, kerja merupakan perwujudan diri manusia.Melalui kerja, manusai merealisasikan dirinya sebagai manusia dan sekaligus membangun hidup dan lingkungan yang lebih manusiawi.

b.Hak atas upah yang adil
Hak atas upah yang adil merupakan hak legal yang diterima dan dituntut seseorang sejak ia mengikat diri untuk bekerja pada suatu perusahaan. Karena itu, perusahaan yang bersangkutan mempunyai kewajiban untuk memberikan upah yang adil. Sesungguhnya hal ini ditegaskan dalam tiga hal, yaitu:
1) Setiap pekerja mendapatkan upah. Artinya, setiap pekerja berhak mendapatkan upah.
2) Setiap orang tidak hanya berhak memperolehupah. Ia juga berhak untuk memperoleh upah yang adil, yaitu upah yang sebanding dengan tenaga yang telah disumbangkannya.
3) Hak atas upah yang adil adalah bahwa pada prinsipnya tidak boleh ada perlakuan yang berbeda atau diskriminatif dalam soal pemberian upah kepada semua karyawan.

c.Hak untuk berserikat dan berkumpul
Untuk bisa memperjuangkan kepentingannya, khususnya hak atas upah yang adil, pekerja harus diakui dan dijamin haknya untuk berserikat dan berkumpul.Yang bertujuan untuk bersatu memperjuangkan hak dan kepentingan semua anggota mereka. Menurut De Goerge, dalam suatu masyarakat yang adil, diantara perantara-perantara yang perlu untuk mencapai suatu sistem upah yang adil, serikat pekerja memainkan peran yang penting. Ada dua dasar moral yang penting dari hak untuk berserikat dan berkumpul:
1) Ini merupakan salah satu wujud utama dari hak atas kebebasan yang merupakan salah satu hak asasi manusia.
2) Dengan hak untuk berserikat dan berkumpul, pekerja dapat bersama-sama secara kompak memperjuangkan hak mereka yang lain, khusunya atas upah yang adil.

d.Hak atas perlindungan kesehatan dan keamanan
Sekarang ini dianggap penting bahwa para pekerja dijamin keamanan, keselamatan, dan kesehatannya.Lingkungan pekerja dalam industri modern khususnya yang penuh dengan berbagai resiko tinggi mengharuskan adanya jaminan perlindungan atas keamanan, keselamatan bagi para pekerja. Beberapa hal yang perlu dijamin, yaitu:
1) Setiap pekerja berhak mendapat perlindungan atas keamanan, keselamatan, dan kesehatan melalui program jaminan atau asuransi keamanan dan kesehatan yang diadakan perusahan itu.
2) Pekerja berhak mengetahui kemungkinan resiko yang akan dihadapinya dalam menjalankan pekerjaannya dalam bidangtertentu dalam perusahaan tersebut.
3) Setiap pekerja bebas untuk memilih dan menerima pekerjaan dengan resiko yang sudah diketahuinya itu atau sebaliknya menolaknya. Dengan kata lain, pekerja tidak boleh dipaksa atau terpaksa untuk melakukan suatu pekerjaan penuh resiko.

e.Hak untuk diproses hukum secara sah
Hak ini terutama berlaku ketika seorang pekerja dituduh dan terancam dengan hukuman tertentu karena diduga melakukan pelanggaran atau kesalahan tertentu.Dalam hal ini, pekerja tersebut wajib diberi kesempatan untuk mempertanggungjawabkan tindakannya. Ia wajib diberi kesempatan untuk membuktikan apakah ia melakukan kesalahan seperti ditudiuhkan atau tidak. Jadi karyawan harus didengar pertimbangannya, alasannya, saksi yang mungkin dihadapkannya, atau diberi kesempatan untuk mengaku secara jujur.

f.Hak untuk diperlakukan secara sama
Dengan hak ini ditegaskan bahwa semua pekerja, pada prinsipnya harus diperlakukan secara sama. Artinya, tidak boleh ada diskriminasi dalam perusahaan entah berdasarkan warna kulit, jenis kelamin, etnis, agama, dan semacamnya, baik dalam sikap dan perlakuan, gaji, maupun peluang untuk jabatan, pelatihan atau pendidikan lebih lanjut.

g.Hak atas rahasia pribadi        
Kendati perusahaan punya hak tertentu untuk mengetahui riwayat hidup dan data pribadi tertentu dari setiap karyawan, karyawan punya hak untuk dirahasiakan data pribadinya itu.Bahkan perusahaan harus menerima bahwa ada hal-hal tertentu yang tidak boleh diketahui oleh perusahaan dan ingin tetap dirahasiakan.

h.Hak atas kebebasan suara hati
Hak ini menuntut agar setiap pekerja harus dihargaikesadaran moralnya.Ia harus dibiarkan bebas mengikuti apa yang menuntut suara hatinya adalah hal yang baik. Konkretnya, pekerja tidak boleh dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu yang dianggapnya tidak baik: melakukan korupsi, menggelapkan uang perusahaan, menurunkan standar ramuan produk tertentu demi memperbesar keuntungan, menutup-nutupi kecurangan yang dilakukan perusahaan atau atasan.

1.Kewajiban Karyawan pada Perusahaan

a.Kewajiban ketaatan
Karyawan harus taat kepada atasannya, karena ada ikatan kerja antara keduanya.Namun, tentunya taat disini bukan berarti harus selalu mematuhi semua perintah atasannya, jika perintah tersebut dianggap tidak bermoral dan tidak wajar, maka pekerja tidak wajib mematuhinya.

b.Kewajiban konfidensialitas
Kewajiban untuk menyimpan informasi yang sifatnya sangat rahasia.Setiap karyawan di dalam perusahaan, terutama yang memiliki akses ke rahasia perusahaan seperti akuntan, bagian operasi, manajer memiliki konsekuensi untuk tidak membuka rahasia perusahaan perusahaan kepada khalayak umum. Kewajiban ini tidak hanya dipegang oleh karyawan tersebut selama ia masih bekerja disana, tetapi juga setelah karyawan tersebut tidak bekerja di tempat itu lagi.

c.Kewajiban loyalitas
Konsekuensilain yang dimiliki seorang karyawan apabila dia bekerja di dalam sebuah perusahaan adalah dia harus memiliki loyalitas terhadap perusahaan. Dia harus mendukung tujuan-tujuan dan visi misi perusahaan tersebut.Karyawan yang sering berpindah-pindah pekerjaan dengan harapan memperoleh gaji yang lebih tinggi dipandang kurang etis karena dia hanya berorientasi pada materi.

2.Hak dan Kewajiban Perusahaan kepada Karyawan
Perusahaan dan karyawan memiliki hubungan timbal balik yang kuat.Hak karyawan pada perusahaan seperti yang telah dijelaskan diatas merupakan kewajiban yang wajib dipenuhi oleh perusahaan.Sedangkan, kewajiban yang dibebankan pada keryawan merupakan hak perusahaan yang dimiliki pada karyawan.

Hak dan Tanggung Jawab dalam Konflik : Diskriminasi, Keberagaman dan Tindakan Afirmatif
Fokusnya terletak pada wilayah abu-abu yang masih belum diatur dengan jelas dalam hukum,yang masih terbuka untuk interpretasi budaya,pendapat minoritas yang kuat dan pertimbangan nilai yang beragam. Tujuannya adalah untuk mengartikulasikan dan menerapkan proses pengambilan keputusan yang etis terhadap tantangan yang ditampilkan,menyediakan sebagian argumen yang dibuat oleh para pendukung yang terlibat.

Diskriminasi
Arti dasar dari diskriminasi itu sendiri adalah membedakan satu objek dari objek yang lainnya, suatu tindakan yang secara moral adalah netral dan tidak dapat disalahkan. Akan tetapi, dalam pengertian modern, istilah secara moral tidak netral: karena biasanya mengacu pada tindakan membedakan seseorang dari orang lain bukan berdasarkan keunggulan yang dimiliki, namun berdasarkan prasangka atau berdasarkan sikap-sikap yang secara moral tercela.
Seluruh para ahli menyatakan bahwa diskriminasi itu adalah salah dan kelompok – kelompok yang menentangnya adalah
1) Argumen Utilitarian, yang menyatakan bahwa diskriminasi mengarahkan pada penggunaan sumber daya manusia secara tidak efisien. Argumen utilitarian yang menentang diskriminasi rasial dan seksual berdasarkan pada gagasan bahwa produktivitas masyarakat akan optimal jika pekerjaan diberikan dengan berdasarkan kompetensi. Menurut argumen ini pekerjaan yang berbeda memerlukan keahlian dan sifat kepribadian yang berbeda jika kita ingin agar semuanya seproduktif dan seefisien mungkin.
2) Argumen Hak, yang menyatakan bahwa diskriminasi melanggar hak asasi manusia, Argumen no-utilitarian yang menentang diskriminasi rasial dan seksual salah satunya menyatakan bahwa diskriminasi salah karena hal tersebut melanggar hak moral dasar manusia. Pertama, diskriminasi didasarkan pada kayakinan bahwa suatu kelompok tertentu dianggap lebih rendah dibandingkankelompok lain. Kedua, diskriminasi menempatkan kelompok yang terdiskriminasi dalam posisi sosial dan ekonomi yang rendah. Hak untuk diperlakukan sebagai individu yang merdeka dan sederajat telah dilanggar.
3) Argumen Keadilan, menyatakan bahwa diskriminasi mengakibatkan munculnya perbedaan distribusi keuntungan dan beban dalam masyarakat. Kelompok argumen non-utilitarian kedua melihat diskriminasi sebagai pelanggaran atas prinsip-prinsip keadilan. Diskriminasi dalam pekerjaan adalah salah karena ia melanggar prinsip dasar keadilan dengan cara membedakan orang-orang berdasarkan karakteristik tertentu (rasa tau jenis kelamin) yang tidak relevan dengan tugas yang harus dilaksanakan.

Praktik Diskriminasi
Tindakan yang dianggap diskriminatif:
1) Rekrutmen, jika cenderung merekrut pegawai dari kelompok ras dan seksual yang sama dengan yang terdapat dalam perusahaan;
2) Screening, jika tidak relevan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan;
3) Kenaikan pangkat, jika perusahaan memisahkan evaluasi kerja pria kulit putih dengan pegawai perempuan dan pegawai dari kelompok minoritas;
4) Kondisi pekerjaan, jika diberikan dalam jumlah yang tidak sama untuk orang-orang yang melaksanakan pekerjaan yang pada dasarnya sama;
5) PHK, memecat pegawai berdasarkan pertimbangan ras dan jenis kelamin.

Keragaman
Keragaman (diversity) merujuk pada kehadiran budaya, bahasa, etnis, ras, orientasi kedekatan hubungan, gender, agama, kemampuan, kelas sosial, usia dan asal negara dari setiap individu yang beragam disebuah perusahaan.  
Secara teoretis, ada 4 cara menjelaskan hubungan keragaman dan konflik:
1) Primordialis
Aliran ini percaya bahwa secara alami dan naluriah, orang yang berbeda memiliki kecenderungan berkonflik.Konflik antar identitas tidak bisa dicegah dan dihindari, hanya bisa dikelola saja.
2) Instrumentalis
Aliran ini percaya bahwa orang yang berbeda belum tentu berkonflik. Mereka dapat hidup berdampingan, dan baru berkonflik setelah sentimen identitas mereka digerakkan
3) Konstruktivis
Aliran ini percaya bahwa identitas adalah hasil konstruksi manusia, artinya bisa diciptakan, bisa dihilangkan.Kategori sebuah identitas dan pembedaan yang terjadi karenanya ditentukan oleh manusia dan tidak berkepentingan.
4) Institusionalis
Aliran ini percaya bahwa hubungan antar identitas sangat ditentukan oleh pengaturan kelembagaannya. Jika lembaga dapat mengelola keragaman dengan baik, tidak akan terjadi konflik.  Sebaliknya, jika lembaga gagal mengelola keragaman, konflik akan terjadi.

a.Manfaat keberagaman ditempat kerja :
1) Manfaat dalam Manajemen Orang
Manfaat keberagaman dalam manajemen orang yakni menarik dan mempertahankan tenaga kerja berbakat.Organisasi menginginkan tenaga kerja berbakat karena kemampuan, ketrampilan dan pengalaman orang-orang tersebutlah yang membuat organisasi menjadi sukses.Selain itu manfaat dalam manjemen orang yakni dapat mengandalkan karyawan ditempat kerja, tim-tim kerja dengan berbagai latar belakang yang berbeda sering membawa perspektif yang berbeda untuk diskusi, yang menghasilkan lebih banyak ide kreatif dan solusi.
2) Manfaat dalam Kinerja Organisasi
Manfaat kinerja yang diperoleh organisasi dalam keberagaman adalah penghematan biaya dan perbaikan fungsi dalam organisasi.Penghematan biaya bisa signifikan karena organisasi menumbuhkan keberagaman tenaga kerja yang dapat mengurangi pengunduran diri, absensi dan tuntutan hukum. Perbaikan dalam fungsi organisasi dengan tenaga kerja yang beragam mengharuskan proses dan prosedur menjadi lebih akomodatif dan inklusif.
3) Manfaat Strategis
Salah satu manfaat strategis dengan tenaga kerja beragam ialah organisasi dapat lebih mengantisipasi dan merespon perubahan kebutuhan konsumen. Beragamnya karyawan akan mendapat sudut pandang dan pendekatan yang beragam pula untuk membuka kesempatan yang dapat memperbaiki cara organisasi menawarkan prodok dan jasanya kepada konsumen yang beragam.
Keragaman memberi manfaat di tempat kerja tetapi upaya keragaman juga menciptakan konflik baru.Ketika sebuah perusahaan menyatukan individu - individu dengan berbagai perbedaan terdapat kemungkinan munculnya ketegangan dan kekhawatiran dalam wilayah-wilayah tertentu. Selain itu, kemungkinan besar organisasi ini akan meminta karyawannya untuk bekerja sama guna mencapai tujuan bersama, dalam tim, dalam peran supervisi atau subordinasi dan dalam hubungan kekuasaan, semua permintaan yang mungkin mengakibatkan konflik atau ketegangan bahkan tekanan tambahan seperti tantangan budaya.
Upaya untuk memahami multikulturalisme seperti mengakui dan mempromosikan keragaman melalui perayaan dan apresiasi dari keragaman budaya ditempat kerja dapat berfungsi sebagai sarana untuk mendidik dan mendukung manfaat yang terkait upaya keragaman.
Afirmatif
Merujuk pada sebuah kebijakan atau sebuah program yang berusaha untuk menanggapi berbagai contoh diskriminasi di masa lalu dengan mengimplementasikan langkah-langkah proaktif guna menjamin adanya kesempatan yang sama di masa kini.Pedoman dasar untuk menciptakan program dan kebijakan tindakan afirmatif:
1) Upaya atau kebijakan tindakan afirmatif tidak boleh melanggar secara tidak perlu hak hak karyawan mayoritas.
2) Upaya atau kebijakan tindakan afirmatif tidak boleh menyisihkan posisi apapun bagi perempuan dan kaum minoritas.
3) Upaya atau kebijakan ini tidak boleh mengguncang harapan para karyawan yang tidak terlegitimasi namun berakar kuat.
4) Upaya atau kebijakan ini harus bersifat sementara yaitu bertujuan untuk mendapatkan, bukan mempertahankan.
5) Upaya atau kebijakan ini harus menghadirkan gangguan yang minimal kedalam harapan karyawan lain yang telah terlegitimasi.

a.Tindakan Afirmatif Sebagai Kompensasi
Program tindakan afirmatif diinterpresentasikan sebagai salah satu bentuk ganti rugi yang diberikan kaum pria kulit putih kepada perempuan dan kelompok minoritas karena telah merugikan mereka secara tidak adil mendiskriminasikan mereka di masa lalu.
Kelemahan prinsip ini mensyaratkan kompensasi hanya dari individu-individu yang secara sengaja merugikan orang lain, dan memberikan kompensasi hanya dari individu-individu yang dirugikan.

b.Tindakan Afirmatif Sebagai Intrumen untuk mencapai Tujuan Sosial
Program tindakan afirmatif merupakan cara yang secara moral sah untuk mencapai tujuan keadilan, sekipun mungkin bukan merupakan cara yang secara moral diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.

c.Penerapan Tindakan Afirmatif dan Penanganan Keberagaman
Keberhasilan atau kegagalan program tindakan afirmatif sebagian juga bergantung pada dukungan yang diberikan perusahaan pada kebutuhan untuk mencapai keberagaman secara rasial dan seksual dalam susunan tenaga kerja di perusahaan.

d.Gaji yang sebanding untuk Pekerjaan yang Sebanding
Program nilai sebanding dimaksudkan untuk mengatasi masalah gaji rendah yang oleh mekanisme pasar selama ini cenderung selalu diberikan pada pegawai perempuan. Program nilai sebanding menilai setiap pekerjaan menurut tingkat kesulitan, persyaratan keahlian, pengalaman, akuntabilitas, risiko, persyaratan pengetahuan, tanggungjawab, kondisi kerja, dan semua faktor lain yang dianggap layak memperoleh kompensasi.

Rabu, 14 Juni 2017

Pengertian Asset Turnover Ratio

Rasio perputaran aset adalah rasio efisiensi yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan dari asetnya dengan membandingkan penjualan bersih dengan total aset rata-rata. Rasio ini mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan, sehingga rasio yang lebih tinggi selalu lebih menguntungkan. Rasio turnover yang lebih tinggi berarti perusahaan menggunakan asetnya secara lebih efisien. Rasio yang lebih rendah berarti perusahaan tidak menggunakan asetnya secara efisien dan kemungkinan besar memiliki masalah pengelolaan atau produksi.


Pengertian Accounts Receivable Turnover Ratio

Rasio perputaran piutang adalah rasio efisiensi atau rasio aktivitas yang mengukur berapa kali bisnis dapat mengubah piutangnya menjadi kas selama satu periode. Rasio ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengumpulkan penjualan kreditnya dari pelanggan. Dalam beberapa hal rasio perputaran piutang juga bisa dilihat sebagai rasio likuiditas. Perusahaan lebih likuid semakin cepat mereka bisa menyisihkan piutang mereka menjadi uang tunai.


Rabu, 31 Mei 2017

Pengertian Cash Ratio

Cash Ratio adalah rasio likuiditas yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban lancarnya dengan hanya kas dan setara kas. Di mata kreditor, Cash Ratio lebih likuid jika dibandingkan dengan Current Ratio dan Quick Ratio karena Cash Ratio  menggambarkan kemampuan perusahaan membayar hutang saat jatuh tempo hanya dengan kas, tidak seperti persediaan dan piutang yang membutuhkan waktu untuk mengkonversi keduanya menjadi uang tunai.
Dengan kata lain, Cash Ratio adalah gambaran uang tunai yang tersedia bagi kreditur apabila perusahaan tidak mampu membayar hutang. Semakin tinggi nilai Cash Ratio semakin likuid pula kemampuan perusahaan membayar hutang.


Pengertian Earning Per Share

Earning per share adalah rasio yang mengukur jumlah laba bersih yang diperoleh per saham beredar. Dengan kata lain, ini adalah jumlah uang yang akan diterima pemegang saham apabila laba per saham dibagikan semuanya. Laba per saham juga merupakan perhitungan yang menunjukkan betapa menguntungkannya perusahaan tersebut atas dasar pemegang saham. 


Minggu, 05 Maret 2017

Makalah Area Masalah Luas dan Mendefinisikan Pernyataan Masalah (II/II)

D. Proposal Penelitian
Sebelum adanya penelitian dilakukan, harus ada persetujuan antara seseorang yang memberi kuasa dan peneliti untuk masalah yang akan diteliti, metodologi yang akan digunakan, durasi penelitian dan biaya. Hal ini menjamin tidak adanya kesalahpahaman atau kekecewaan kemudian disalah satu pihak. 

Proposal peneliti disusun oleh peneliti adalah hasil dari hal yang terencana, terorganisir, dan kerja yang hati-hati, dan pada dasarnya mengandung hal berikut:

1. Judul

2. Latar Belakang Penelitian, 
Latar belakang penelitian berisi hal-hal yang mendorong penelitian akan dilaksanakan. Dalam latar belakang perlu dijelaskan mengapa masalah penting untuk diteliti. Sebaiknya perlu diuraikan adanya kerugian apa yang akan terjadi bila permasalahan tersebut dibiarkan dan juga keuntungan yang diperoleh apabila masalah tersebut diteliti. Perlu dijelaskan dengan baik masalah apa yang akan dipecahkan melalui penelitia, sehingga dapat dipahami dengan jelas permasalahan yang akan diteliti. Untuk mendukung penjelasan pada latar belakang, peneliti perlu menyajikan data-data pendukung, identifikasi kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi nyata dengan kondisi ideal, serta dampak yang ditimbulkan oleh kesenjangan itu, kaitan antara fakta fakta dan pengentahuan yang ada dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Melalui analisis ini peneliti kemudian menunjukan adanya suatu penyimpangan yang ditujukkan dengan data dan menuliskan mengapa hal tesebut perlu diteliti.

3. Pernyataan Masalah:

a. Tujuan Penelitian
Berisi tujuan yang akan dicapai dalam penelitian. Peneliti dapat menuliskan tujuan secara spesifik yang diharapkan dapat dicapai dari kegiatan penelitian. Namun tujuan ini dibedakan menjadi dua bagian, tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum, dijelaskan secara garis mengenai pengetahuan yang akan diperoleh bila penelitian telah dilakukan, sedangkan penelitian khusus diuraikan masing-masing hal yang berkaitan dengan tujuan umum atau menjelaskan apa saja yang harus diperoleh terlebih dahulu agar tujuan umum dapat dicapai. 

b. Pertanyaan Penelitian
Inti dari sebuah penelitian adalah karena adanya masalah yang perlu diatasi, ada fenomena yang belum diketahui dan penting untuk diketahui. Hal ini dirumuskan dengan membuat pertanyaan peneliitian yang akan dijawab penelitian.

4. Lingkupan studi

5. Relevansi Penelitian’

6. Desain penelitian, menawarkan rincian tentang:
a. Tipe penelitian : Eksplorasi, deskripsi atau kasual
b. Metode pengumpulan data
c. Rancangan sampling
d. Analisis data

7. Kerangka waktu penelitian, termasuk informasi tentang kapan laporan tertulis akan diserahkan kepada para sponsor

8. Biaya, rincian biaya yang mengacu item tertentu dari pengeluaran

9. Daftar pustaka

E. Implikasi Manajerial
Manajer terkadang melihat gejala dalam situasi yang problematic dan memperlakukannyaseolah merupakan masalah riil, mejadi frustasi ketika solusi mereka tidak berhasil. Mencari informasi yang relevan untuk menemukan masalah yang sebenarnya adalah perlu untuk menunjukkan dengan tepat. 

Masukan manajer membantu peneliti untuk mendefinisikan bidang masalah yang luas dan mengonfirmasi teori mereka mengenai faktor-faktor situasional yang mempengaruhi masalah utama. Dengan menggunakan fasilitas tersebut, manajer dapat mengetahui bagaimana bisnis yang serupa bergulat dengan situasi yang mirip dan memperoleh pemahaman yang lebih baik untuk menangani persoalan yang diahadapi.

F. Isu Etis dalam Tahap Investigasi Awal
Setelah sebuah masalah dirasakan dan diputuskan, perlu memberitahu semua karyawan terutama mereka yang akan diwawancara. Tidak perlu menyampaikan alasan penelitian yang sebenarnya kepada mereka. Memberitahu bahwa penelitian yang dimaksudkan untuk membantu mereka dalam lingkungan kerja akan mendorong kerja sama. Penting pula untuk meyakinkan karyawan bahwa respons individu akan dirahasiakan. Usaha untuk mendapatkan informasi melalui cara-cara tipuan sebaiknya dihindari apapun alasannya, karena hal tersebut akan menimbulkan ketidakpercayaan dan kegelisahan. Perusahaan berhak untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan pekerjaan, dan karyawan mempunyai hak privasi dan kerahasiaan. Namun kerja sama dari responden menjamin informasi yang baik.

Baca Juga : Makalah Area Masalah Luas dan Mendefinisikan Pernyataan Masalah (I/II)

Kamis, 02 Maret 2017

Makalah Area Masalah Luas dan Mendefinisikan Pernyataan Masalah (I/II)

A. Bidang Masalah yang Luas
Sebuah masalah tidak selalu diartikan sebagai sesuatu sepenuhnya salah dengan kondisi sekarang yang perlu sesegera mungkin untuk diralat. Sebuah masalah juga dapat mengindikasi adanya sebuah ketertarikan pada isu di mana mampu menemukan jawaban yang tepat dapat membantu memperbaiki situasi yang ada. Berikut merupak contoh bidang masalah luas yang seorang manajer bisa amati di tempat kerja adalah:
1.Frekuensi penundaan penerbangan mengakibatkan frustasi berlebih pada penumpang pesawat terbang
2.Perputaran karyawan yang lebih tinggi dibandingkan antisipasi
3.Instrument terkini untuk menaksir jumlah tenaga kerja potensial untuk posisi manajemen tidaklah sempurna
4.Anggota kelompok minoritas dalam sebuah organisasi tidak dapat maju dalam karir mereka
5.Informasi sistem terbaru tidak mampu digunakan oleh manajer yang terutama dirancang untuk mereka
6.Pengenalan dari waktu kerja fleksibel menciptakan masalah-masalah dibandingkan memmecahkannya
7.Pekerja muda dalam sebuah organisasi menunjukkan level komitmen yang rendah pada organisasi.

Topik yang dapat dikerjakan sebagai penelitian merupakan topic yang spesifik dan terfokus. Kita harus mengubah bidang masalah menjadi topic yang dapat dikerjakan untuk penelitian dengan membuatnya menjadi lebih spesifik dan tepat, melalui pemilihan subjek yang mampu digambarkan dengan baik untuk belajar dan meletakkan batasan-batasan dengan jelas. 

B. Pengumpulan Data Awal
1.Sifat Data yang Dikumpulkan 
Pengumpulan data awal melalui instropeksi, wawancara tidak terstruktur, wawancara terstruktur, dan atau ulasan mengenai pengadaan sumber daya infomasi, seperti artikel berita, buku catatan, konferensi pers, dan internet akan membantu peneliti untuk menyempitkan bidang masalah dan membagi pernyataan masalah spesifik. Data sekunder adalah data yang tersedia dan tidak dapat dikuasai oleh peneliti. Data awal merujuk kepada informasi yang peneliti kumpulkan diawal sebagai instrument, seperti survey, wawancara atau observasi. Sifat informasi yang diperlukan peneliti untuk memecahkan masalah tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian: 

a.Informasi latar belakang mengenai materi organisaai-yaitu, faktor kontekstual.
Adalah penting bagi peneliti atau tim peneliti-khususnya jika yang melakukan penelitian adalah agensi luar-untuk mengetahui dengan baik latar belakang perusahaan atau organisasi yang dipelajari, bahkan sebelum mengadakan wawancara pertama dengan pihak terkait. Berikut merupakan faktor penting yang dapat diperoleh dari berbagai sumber yang dipublikasikan:
1.Asal usul dan sejarah perusahaan-kapan berdiri, jenis bisnis, tingkat perrumbuhan, kepemilikan serta control, dan seterusnya.
2.Ukuran dalam hal karyawan, asset, atau keduanya
3.Piagam-tujuan dan ideology
4.Lokasi-regional, nasional, atau lainnya
5.Sumber daya-manusia dan lainnya
6.Hubungan saling ketergantungan dengan institusi lain dan lingkungan eksternal
7.Posisi keuangan selama 5 sampai 10 tahun terakhir, dan data keuangan yang relevan
8.Informasi dalam faktor struktural
9.Informasi dalam filosofi manajemen
Aspek-aspek informasi terdahulu akan berguna dalam pembicaraan yang dipelajari oleh pihak perusahaan selama wawancara dan memunculkan isu tepat yang berkaitan dengan masalah. 

b.Kepustakaan-bagian dari pengetahuan yang tersedia untuk Anda atau apa yang telah diketahui dan tertulis yang relevan untuk penelitian Anda. 

Literatur adalah bagian dari pengetahuan yang tersedia untuk peneliti, yang dapat membantu untuk memikirkan dan / atau lebih memahami suatu permasalah. Secara seksama terhadap buku teks, jurnal, prosiding konferensi, dan bahan diterbitkan dan dipublikasikan lain memastikan bahwa peneliti memiliki kesadaran yang menyeluruh dan pemahaman kerja saat ini dan sudut pandang pada wilayah subjek. Hal ini membantu peneliti untuk:
1.Menstrukturisasi penelitian pada pekerjaan yang telah dilakukan, atau dengan kata lain untuk membangun di atas dasar pengetahuan yang telah ada.
2.Mengembangkan pernyataan masalah dengan presisi dan kejelasan.

Ketika peneliti mengalami kesulitan dalam hal mendefinisikan ulang penyataan masalah maka peneliti akan menghabiskan waktu yang lama untuk hal tersebut. Sampai pada peneliti mengembangkan tentatif pernyataan masalah pertama dan tidak dapat memutuskan informasi mana yang berguna. Akan tetapi, dengan adanya kesadaran dan pemahaman tentang pekerjaan saat ini dan sudut pandang di area subyek dapat mengubah pandangan peneliti pada suatu permasalahan dan mendorong peneliti untuk memperbaiki pernyataan masalah. Pernyataan masalah yang lebih rinci akan memicu kebutuhan untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut yang dapat menginspirasi seorang peneliti untuk membingkai ulang pernyataan masalah. Selain itu, review pertama literatur juga membantu peneliti untuk membuat keputusan tentang pendekatan penelitian. Dalam contoh ini (penelitian fundamental) pendekatan penelitian eksplorasi digunakan untuk memberikan wawasan peristiwa yang biasanya menghasut kemarahan pelanggan dalam pengaturan layanan.

Kedekatan dengan literatur yang bermanfaat bagi seorang akademisi (atau fundamental) dan non akademik. Dalam kedua kasus, dasar teoritis yang baik akan menambah kekakuan untuk penelitian. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian yang ketat memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan informasi yang tepat dengan tingkat minimum bias, dan memfasilitasi analisis sesuai data yang dikumpulkan. Hal ini sangat penting dalam penelitian dasar dan terapan.

C. Mendefinisi Penyataan Masalah
Setelah wawacara dan tinjauan literatur, penelitian kini berada dalam posisi untuk mempersempit masalah dari dasar yang semula luas dan mendefinisikan persoalan dengan lebih jelas. Hal ini penting untuk fokus penelitian selanjutnya, atau dengan kata lain, masalah, diidentifikasi dan didefinisikan secara jelas. Tidak ada penelitian yang baik yang dapat menemukan solusi atas situasi, jika isu utama atau masalah yang dipelajari belum ditunjukkan dengan tepat.

Cara membuat permasalahan yang baik
Pernyataan masalah yang baik mencakup pernyataan dari tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian. Sedangkan tujuan penelitian fundamental atau dasar dalam bisnis terkait dengan memperluas pengetahuan (proses) bisnis dan manajemen secara umum, tujuan penelitian terapan adalah untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang dihadapi dalam lingkungan kerja. Memberikan solusi untuk masalah yang dihadapi dalam lingkungan kerja adalah tujuan dari studi dalam penelitian yang paling diterapkan. Misalnya, seorang manajer mungkin tertarik dalam menentukan faktor-faktor yang meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi, karena peningkatan komitmen karyawan dapat diterjemahkan ke dalam turnover pekerja yang lebih rendah, ketidakhadiran kurang, dan peningkatan tingkat kinerja, yang semuanya akan menguntungkan organisasi. Tujuan penelitian dapat menjelaskan mengapa penelitian tersebut dilakukan. Pernyataan dari tujuan penelitian harus singkat, tapi tetap berkomunikasi dengan jelas yang berfokus pada proyek.

Sekali tujuan penelitian telah diidentifikasi, maka peneliti dapat merumuskan pertanyaan penelitian. Masuknya satu atau lebih pertanyaan penelitian dalam pernyataan masalah lebih lanjut akan menjelaskan masalah ini untuk diselesaikan. Pertanyaan penelitian akan menentukan apa yang ingin dipelajari oleh peneliti dari suatu topik. Membimbing dan menstruktur proses dalam pengumpulan dan penganalisisan informasi untuk membantu peneliti dalam mencapai tujuan penelitian. Dengan kata lain, pertanyaan penelitian adalah terjemahan dari masalah organisasi menjadi kebutuhan khusus untuk informasi.

Pernyataan masalah di atas membicarakan baik tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian. Telah diketahui bahwa tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian memiliki hubungan yang erat, tidak akan didapatkan pertanyaan penelitian yang cukup jelas jika tujuan penelitian tidak jelas, tidak spesifik, atau ambigu. Selain itu, perhatikan bahwa pertanyaan penelitian telah diklarifikasi sejauh mungkin menghubungkannya dengan literatur yang ada di bidang tunggu, evaluasi layanan, dan teori mood. Karenanya, masalah daerah yang luas telah berubah menjadi topik melalui penelitian untuk studi.

Sekarang, hal tersebut harus jelas bahwa pernyataan masalah baik "mengapa" (tujuan tertentu atau tujuan penelitian) dan "apa" (pertanyaan penelitian pusat atau satu set pertanyaan penelitian). Ada tiga kriteria utama untuk menilai kualitas sebuah pernyataan masalah yaitu, harus relevan, layak, dan menarik.
Pernyataan masalah yang relevan jika dilihat dari perspektif manajerial, perspektif akademis, atau keduanya. Dari perspektif manajerial, penelitian ini relevan jika berkaitan dengan :

1. Masalah yang saat ini terdapat dalam pengaturan organisasi
2. Daerah yang dipercayai oleh manajer yang perlu ditingkatkan dalam sebuah organisasi

Dari perspektif akademik, penelitian ini relevan jika :
1. Tidak ada yang diketahui tentang topik
2. Banyak yang diketahui tentang topik, tetapi pengetahuan yang tersebar dan tidak terintegrasi,
3. Banyak penelitian tentang topik yang tersedia, tapi hasilnya adalah (sebagian) bertentangan, atau
4. Hubungan didirikan tidak terus dalam situasi tertentu.

Jika peneliti mendasarkan laporan penelitiannya pada argumen "tidak ada yang diketahui" , peneliti harus membuktikan bahwa klaim tersebut benar. Pengamatan bahwa banyak yang diketahui tentang topik, tapi pengetahuan tersebut tersebar dan tidak terintegrasi juga memberikan dasar yang baik untuk laporan penelitian. Tugas peneliti adalah, bagaimanapun juga, sesuatu yang sulit, karena diharapkan bahwa Anda akan menyajikan gambaran terpadu dari suatu topik. Sebuah proyek penelitian yang bertujuan untuk merekonsiliasi temuan bertentangan atau untuk membangun kondisi batasan juga merupakan tantangan yang nyata.

Pernyataan masalah yang baik adalah pernyataan masalah yang relevan dan juga layak. Pernyataan masalah dikatakan layak apabila peneliti mampu menjawab pertanyaan penelitian dalam batasan-batasan dari sebuah proyek penelitian. Batasan ini mungkin terkait dengan waktu dan uang, selain itu juga ketersediaan responden, keahlian dari peneliti (pernyataan masalah mungkin terlalu sulit untuk dijawab), dan sejenisnya. Masalah yang sering terjadi dalam hal kelayakan adalah pernyataan masalah terlalu luas cakupannya. Sebenarnya, memang penting seorang peneliti mengembangkan pertanyaan penelitian yang didefinisikan secara sempit yang dapat diselidiki dalam jumlah waktu yang wajar, dan juga dengan usaha dan biaya yang wajar. Misalnya, pernyataan masalah "bagaimana konsumen berperilaku?" terlalu umum untuk diselidiki.

Karakteristik ketiga dari pernyataan masalah yang baik adalah hal tersebut harus menarik untuk diteliti. Penelitian adalah proses yang memakan waktu dan peneliti akan melalui banyak hal sebelum peneliti dapat menyajikan versi akhir dari laporan penelitiannya. Oleh karena itu penting bahwa peneliti harus benar-benar tertarik pada pernyataan masalah yang dibuat dan mencoba untuk mencari jawaban, sehingga Anda dapat tetap termotivasi sepanjang proses penelitian secara keseluruhan.

Ketika peneliti telah menetapkan pernyataan masalah, peneliti siap untuk memulai risetnya. Sebelumnya, peneliti perlu mengomunikasi pernyataan masalah dan sejumlah aspek penting lain dari penelitian tersebut- seperti ruang lingkup penelitian, prosedur yang harus diikuti, kerangka waktu, dan anggaran - untuk semua pihak yang terlibat.

Minggu, 22 Januari 2017

Makalah Menghadapi Persaingan (II/II)

STRATEGI KOMPETITIF BAGI PEMIMPIN PASAR
Masukan selanjutnya bisa didapat dengan mengklasifikasikan perusahaan berdasarkan peran yang mereka mainkan dalam pasar sasaran: pemimpin, penantang, pengikut, atau penceruk. Misalkan pasar diduduki oleh perusahaan dengan keadaan : 40% pasar berada dalam genggaman pemimpin pasar; 30% lainnya berada di tangan penantang pasar; 20% lagi berada di tangan pengikut pasar, perusahaan yang bersedia mempertahankan pangsa pasarnya dan tidak mengguncang perahu. 10% yang tersisa berada di tangan penceruk pasar, perusahaan yang melayani segmen pasar kecil yang tidak dilayani oleh perusahaan besar.
Kebanyakan industri berisi satu atau perusahaan yang menjadi pemimpin pasar yang diakui. Perusahaan ini mempunyai pangsa pasar terbesar di pasar produk yang relevan dan biasanya memimpin perusahaan lain dalam perubahan harga, pengenalan produk baru, cakupan distribusi dan intensitas promosi. Beberapa pemimpin historis adalah Microsoft (piranti lunak komputer), Countrywide (kredit rumah mandiri), Gatorade (minuman olahraga), Best Buy (elektronik eceran), McDonald’s (makanan cepat saji), BlueCross BlueShield (asuransi kesehatan), dan Visa (kartu kredit).
Meskipun pemasar mengasumsikan merek terkenal sebagai mereka yang menonjol dalam pikiran konsumen, kecuali jika perusahaan yang dominan menikmati monopoli hukum, perusahaan tersebut harus selalu waspada. Inovasi produk bisa datang bisa datang dan melukai pemimpin; pesaing mungkin menemukan sudut pemasaran baru yang segar secara tidak terduga atau menanamkan investasi pemasaran dalam jumlah besar; atau pemimpin mungkin menemukan struktur biayanya melambung tinggi.
Agar tetap menjadi nomor satu, perusahaan harus melakukan tiga tindakan. Pertama, perusahaan harus menemukan cara untuk memperluas total permintaan pasar. Kedua, perusahaan harus melindungi pangsa pasarnya saat ini melakukan tindakan defensif dan ofensif yang baik. Ketiga, perusahaan dapat berusaha meningkatkan pangsa pasarnya, bahkan sekalipun ukuran pasar tetap konstan.

1.Memperluas Total Pasar
Ketika total pasar bertambah besar, maka perusahaan yang dominan biasanya mendapatkan keuntungan yang paling banyak. Pemimpin-pemimpin pasar, harus mencari pelanggan baru atau lebih banyak penggunaan dari pelanggan lama. Pelanggan baru bisa dicari diantara tiga kelompok yaitu;
-Kelompok yang menggunakan produk tapi tidak melakukannya (strategi penetrasi pasar)
-Kelompok yang belum pernah menggunakan produk (strategi segmen pasar baru)
-Kelompok yang tinggal di tempat lain (strategi ekspansi geografis)
Pemasar dapat berusaha meningkatkan jumlah, tingkat, atau frekuensi konsumsi. Jumlah konsumsi dapat ditingkatkan melalui kemasan atau rancangan ulang produk. Ukuran kemasan produk lebih besar terbukti meningkatkan jumlah produk yang digunakan oleh konsumen. penggunaan produk komsumsi seperti minuman ringan atau camilan meningkat karena produk tersebut dibuat lebih mudah tersedia.
Peningkatan frekuensi konsumsi dapat dilakukan juga dengan salah satu dari hal berikut
-Identifikasi peluangtambahan untuk menggunakan merek dengan cara dasar yang sama, atau
-Identifikasi cara yang benar-benar baru dan berbeda untuk menggunakan merek

Salah satu cara untuk mempercepat penggantian produk adalah dengan mengaitkan penggantian produk dengan waktu-waktu tertentu. Strategi lain yang dapat digunakan yaitu  dengan memberi info lebih baik pada konsumen seperti kapan harus mengganti produk, serta tingkat kinerja produk sekarang. Selanjutnya untuk meningkatkan frekuensi komsumsi dengan identifikasi cara yang sepenuhnya baru atau berbeda, pengembangan produk dapat mendorong penggunaan baru.

2.Mempertahankan Pangsa Pasar
Walaupun berusaha memperluas total ukuran pasar, perusahaan dominan harus terus aktif mempertahankan bisnis lamanya. Untuk mempertahankan pasar, para pemimpin pasar harus memiliki respons yang konstruktif. Pemimpin harus memimpin industri dalam mengembangkan produk baru dan layanan pelanggan, efektivitas distribusi, serta penurunan biaya.
Strategi Defensif
Perusahaan penggerak pasar menjadi pemimpin pasar karena mampu memberikan nilai unggul kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi, atau mungkin belum diketahui.
Bahkan, ketika tidak melancarkan serangan, pemimpin pasar tidak boleh membiarkan sisi lemah utamanya terekspos. Pemimpin harus jeli untuk mempertahankan wilayah mana yang harus dipertahankan, dan wilayah mana yang bisa diserahkan.
Tujuan strategi defensif ini adalah mengurangi probabilitas serangan, dengan mengalihkannya ke wilayah yang tidak terlalu terancam, serta mengurangi intensitasnya
-Pertahanan Posisi. Pertahanan posisi berarti menduduki ruang pasar yang paling diinginkan dalam pikiran konsumen dan membuat merek hampir tidak bisa dihancurkan.
-Pertahanan Sisi (Flank). Pemimpin harus  membangun pos-pos luar untuk melindungi garis depan yang lemah, atau dapat bertindak sebagai basis invasi untuk serangan balik.
-Pertahanan Preemtif. Manuver yang lebih agresif adalah menyerang sebelum musuh mulai menyerang. Perusahaan dapat melakukan pertahanan preemtif dengan cara melaksanakan perang gerilya, atau dengan meraih pelipatan pasar yang fantastis.
-Pertahanan Serangan Balik. Ketika diserang sebagian besar pemimpin pasar akan merespon dengan serangan balasan. Pemimpin dapat menghadang penyerangan secara frontal, menghantam produk pendampingnya, atau meluncurkan gerakan menekan.
-Pertahanan Mobile. Pemimpin membentangkan daerah kekuasaannya ke wilayah-wilayah baru yang dapat bertindak sebagai pusat pertahanan dan serangan di masa depan melalui perluasan pasar dan diversifikasi pasar.
-Pertahanan Kontraksi. Perusahaan besar harus menyadari bahwa mereka tidak dapat mempertahankan wilayahnya, maka cara terbaik untuk hal tersebut adalah dengan kontraksi terencana (penarikan diri strategis) dengan memberikan wilayah yang lemah dan mengalihkan sumber daya ke wilayah yang lebih kuat.

3.Memperluas Pangsa Pasar
Satu titik pangsa pasar bisa bernilai puluhan juta dolar, maka tak heran persaingan sangat kuat di berbagai pasar. Karena, biaya membeli pangsa pasar sangat tinggi, perusahaan harus mempertimbangkan empat faktor dibawah ini:
-Kemungknan provokasi tindakan antitrust. Pesaing yang iri akan meneriakan “monopoli” jika kita melakukan penetrasi terlalu jauh.
-Biaya ekonomi. Profitabilitas bisa menurun karena naiknya pangsa pasar. Beberapa pemimpin pasar mengurangi pangsa pasar secara selektif untuk meningkatkan profitabilitas.
-Melakukan kegiatan pemasaran yang salah. Perusahaan berhasil mendapatkan pangsa pasar melalui : kegiatan produk baru, kualitas produk relatif, dan pengeluaran pemasaran. Rivalitas kompetitif dan penurunan harga dirasa hal yang paling intens.
-Pengaruh peningkatan pangsa pasar terhadap kualitas aktual dan kualitas anggapan. Terlalu banyak pelanggan dapat membatasi sumber daya perusahaan karena masing masing individu memiliki pendapatnya sendiri.

STRATEGI KOMPETITIF LAIN
1.Strategi Penantang Pasar
Banyak penantang pasar yang bisa mapan atau bahkan melewati pemimpin pasar. Penantang menetapkan aspirasi tinggi mendongkrak sumber daya mereka sementara pemimpin pasar sering menjalankan bisnis seperti biasa. Penantang harus memutuskan siapa yang akan diserang :
-Penantang dapat menyerang pemimpin pasar
-Penantang dapat menyerang perusahaan yang seukuran dengannya dimana perusahaan itu tidak melakukan pekerjaannya dan tidak mempunyai cukup dana
-Penantang dapat menyerang perusahaan local dan regional yang kecil
Memilih Strategi Serangan Umum
-Serangan Frontal
Dalam serangan frontal murni, penyerang menyamai produk, iklan, harga, dan distribusi lawannya. Prinsip kekuatan menyatakan bahwa pihak yang memiliki sumber daya lebih besar akan menang. Serangan frontal termodifikasi, seperti penurunan harga, dapat berhasil jika pemimpin pasar tidak menyerang balik, dan jika pesaing meyakinkan pasar bahwa produknya sama dengan produk pemimpin.
-Serangan Flank/Sisi
Titik lemah lawan merupakan sasaran alami. Serangan sisi dapat diarahkan pada dua dimensi strategis—geografis dan segmen. Dalam serangan geografis, bidang titik penantang merupakan bidang di mana lawan tidak mempunyai kinerja yang baik.
Strategi sisi merupakan nama lain untuk mengidentifikasi perubahan segmen pasar yang menyebabkan timbulnya celah, lalu bergegas masuk untuk mengisi celah tersebut dan mengembangkannya menjadi segmen kuat. Strategi sisi adalah tradisi pemasaran modern terbaik, yang menyatakan bahwa tujuan pemasaran adalah menemukan kebutuhan dan memenuhi kebutuhan tersebut. Strategi ini sangat menarik bagi penantang yang hanya memiliki sedikit sumber daya dibandingkan lawannya dan lebih sering berhasil dibandingkan serangan frontal.
-Serangan Pengitaran (Encirclement)
Manuver mengitari merupakan usaha untuk menangkap satu bagian luas wilayah lawan melalui serangkan kilat. Ini berarti meluncurkan serangan besar dalam beberapa garis depan. Mengitari dapat diterapkan ketika penantang memiliki sumber daya unggul dan yakin bahwa pengitarian yang cepat akan menghancurkan moral lawan.
-Serangan Melewati (Bypass)
Strategi serangan yang paling tidak langsung adalah melewati seluruh lawan dan menyerang pasar yang lebih mudah untuk memperluas basis sumber daya perusahaan. Strategi ini menawarkan tiga lini pendekatan: melakukan diversifikasi terhadap produk-produk yang tidak berhubungan, melakukan diversifikasi ke dalam pasar geografis baru, dan melompat ke teknologi baru untuk menggantikan produk lama.
-Perang Gerilya
Terdiri dari pelaksanaan serangan kecil dan tidak teratur untuk mempermalukan dan merusak moral lawan dan pada akhirnya mendapatkan pijakan permanen. Penantang gerilya menggunakan sarana serangan konvensional  dan nonkonvensional. Hal ini meliputi penurunan harga selektif, serangan kilat promosi intens, dan kadang-kadang tindakan hokum.
Kampanye gerilya bisa mahal, meskipun lebih mahal dibandingkan serangan frontal, mengitasi, atau sisi. Perang gerilya lebih merupakan persiapan perang daripada perang itu sendiri. Pada akhirnya, strategi ini harus didukung oleh serangan yang lebih kuat jika penantang berharap mengalahkan lawan. Meskipun demikian, pemasaran gerilya tidak boleh melanggar batas legalitas atau moralitas.
Memilih Strategi Serangan yang Spesifik
Penantang harus melangkah melampaui lima strategi luas ini dan mengembangkan strategi yang lebih spesifik. Semua aspek program pemasaran dapat bertindak sebagai basis serangan, seperti produk berharga murah atau produk diskon, produk dan jasa baru atau yang diperbarui, ragam penawaran yang lebih luas, dan strategi distribusi inovatif. Keberhasilan penantang tergantung pada penggabungan beberapa strategi untuk meningkatkan posisinya seiring berjalannya waktu.

2.Strategi Pengikut Pasar (Market Follower)
Theodore Levit menulis artikel yang berjudul  “Innovative Imitation”, dimana ia berpendapat bahwa sebuah strategi peniruan produk bisa sama-sama menguntungkan dengan strategi inovasi produk. Sang inovator menanggung biaya pengembangan produk baru, mendistribusikannya, dan memberitahu serta mendidik pasar. Imbalan semua kerja dan resiko ini biasanya berupa kepimpinan pasar. Namun, perusahaan lain dapat turut serat dan meniru atau memperbaiki produk baru itu.
Meskipun perusahaan peniru ini mungkin tidak akan dapat mengalahkan pemimpin pasar, pengikut dapat meraih laba tinggi karena tidak menanggung biaya inovasi produk tersebut. Itu bukan berarti pengikut pasar kekurangan strategi. Pengikut pasar harus tahu bagaimana mempertahankan pelanggan lama dan memenangkan pangsa pelanggan baru yang cukup dengan berusaha membawa kelebihan berbeda. Pengikut harus mampu mendefinisikan pola pertumbuhan, tetapi pola itu tidak mengundang pembalasan pesaing. Kita membedakan 4 strategi umum :
-Pemalsu. Pemalsu meniru produk dan kemasan pemimpin pasar dan menjualnya di pasar gelap atau melalui penyalur yang tidak memiliki reputasi.
-Pengklon (cloner). Pengklon mengemulasi produk, nama, dan kemasan pemimpin dengan sedikit variasi.
-Peniru. Peniru meniru beberapa hal dari pemimpin tetapi mempertahankan diferensiasi berdasarkan kemasan, iklan, harga, atau lokasi. Pemimpin tidak keberatan atas peniru sejauh peniru tidak menyerang pemimpin secara agresif.
-Pengadopsi. Pengadopsi mengambil produk pemimpin dan mengadopsinya atau memperbaiki (mengembangkan lagi).

3.Strategi Penceruk Pasar (Market Nicher)
Perusahaan yang lebih kecil biasanya menghindari bersaing dengan perusahaan yang lebih besar dengan membidik pasar kecil yang hanya sedikit atau tidak diminati oleh perusahaan besar. Tetapi, bahkan perusahaan besar dan menguntungkan mungkin memilih untuk menggunakan strategi penceruk bagi beberapa unit bisnis atau perusahaan mereka.
Penceruk mempunyai 3 tugas, yaitu :
-Menciptakan ceruk
-Memperluas ceruk.
-Melindungi ceruk.
Karena ceruk dapat melemah, perusahaan harus terus secara dinamis menciptakan ceruk baru. Perusahaan yang memasuki pasar sebaiknya mula-mula membidik ceruk dan bukan seluruh pasar.

MENYEIMBANGKAN ORIENTASI PELANGGAN DAN PESAING
Kita telah menekankan pentingnya positioning perusahaan yang menempatkan dirinya sendiri dalam persaingan sebagai pemimpin, penantang, pengikut, atau penceruk pasar. Tetapi perusahaan tidak boleh menghabiskan seluruh waktunya untuk memfokuskan diri pada pesaing.

1.Perusahaan yang Berpusat pada Pesaing.
Jenis perencanaan ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Positifnya, perusahaan mengembangkan orientasi petarung. Perusahaan melatih pemasarnya untuk selalu pro aktif dalam melihat pesaing perusahaannya. Negatifnya, perusahaan terlalu reaktif. Sehingga perusahaan menentukan pergerakannya berdasarkan gerakan pesaing. Perusahaan tidak bergerak menuju tujuannya sendiri.

2.Perusahaan yang Berpusat pada Pelanggan.
Perusahaan yang berpusat pada pelanggan berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengidentifikasi peluang baru dan menetapkan suatu arah yang menjanjikan pengiriman laba jangka panjang. Dengan mengamati kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat memutuskan kelompok pelanggan dan kebutuhan baru mana yang paling penting untuk dilayani, berdasarkan sumberdaya dan tujuannya.

Baca Juga :